Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Pengendalian Emosi dalam Kehidupan Manusia: Analisis Kritis
DOI:
https://doi.org/10.56393/antropocene.v4i3.2447Keywords:
Ilmu Pengetahuan, Pengendalian Emosi, Kehidupan ManusiaAbstract
Penelitian ini membahas hubungan erat antara ilmu pengetahuan dan pengendalian emosi dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan, yang berasal dari rasa ingin tahu manusia, tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memahami dunia tetapi juga sebagai panduan dalam mengelola aspek emosional. Meskipun sering disamakan, ilmu dan pengetahuan memiliki perbedaan penting; pengetahuan adalah informasi yang dimiliki seseorang, sementara ilmu melibatkan pemahaman yang mendalam dan sistematis. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan deskriptif, menganalisis berbagai literatur ilmiah terkait untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana ilmu pengetahuan dapat digunakan untuk memahami dan mengendalikan emosi manusia. Salah satu sumber utama yang digunakan adalah buku "Filosofi Teras" oleh Henry Manampiring, yang menekankan pentingnya penggunaan nalar dan rasio dalam pengendalian emosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian emosi yang efektif memerlukan pemahaman ilmiah yang mendalam tentang mekanisme emosi dan strategi yang tepat untuk mengelolanya. Dengan demikian, manusia dapat menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih bijak dan terarah. Penelitian ini menegaskan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya penting untuk perkembangan intelektual, tetapi juga esensial dalam menjaga keseimbangan emosional dan kualitas hidup.
Downloads
References
Al Baqi, S. (2015). Ekspresi emosi marah. Buletin psikologi, 23(1), 22-30
Baiti, R., & Razzaq, A. (2017). Esensi Wahyu dan Ilmu Pengetahuan. Wardah, 18(2), 163-180.
Darwis, M. (2002). Emosi: Penjelajahan Religio-Psikologis tentang Emosi Manusia didalam Al Qur’an, Jakarta: Erlangga.
Dewi, N. N., & Najicha, F. U. (2022). Pentingnya Menjaga Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat bagi Generasi Z. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 2(2), 49–54. https://doi.org/10.56393/antropocene.v2i1.896
Fauzi, T., & Sari, S. P. (2018). Kemampuan Mengendalikan Emosi Pada Siswa Dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Dan Konseling. Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang.
Goleman. D. (1996). Emotional Intelligence: Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Alih Bahasa: T. Hermaya). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gultom, A. F. (2024). Objektivisme Nilai dalam Fenomenologi Max Scheler. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(4), 141–150. https://doi.org/10.56393/decive.v4i4.2107
Gultom, A. F., Munir, M., Wadu, L. B., & Saputra, M. (2022). Pandemic And Existential Isolation: A Philosophical Interpretation. Journal of Positive School Psychology, 8983-8988.
Gultom, Andri, “Ekspresi Ignorantia tentang Enigma Estetika,” Researchgate, 2022https://www.researchgate.net/publication/361864516_Ekspresi_Ignorantia_tentang_Enigma_Estetika
Hadiyono, J. E. P. (2000). Emosi dan Ekspresinya dalam Masyarakat. dalam Tantangan Psikologi Menghadapi Melenium Baru.
Kholis, R. A. N. (2017). Manusia Dan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Pusaka, 5(1), 49-51.
Muarif, A. D. (2019). Mengekang Emosi Negatif Kunci Meraih Kedamaian Dalam Hidup. Islamic Review: Jurnal Riset dan Kajian Keislaman, 8(2), 277-281.
Nadhiroh, Y. F. (2017). Pengendalian Emosi. Saintifika Islamica: Jurnal Kajian Keislaman, 2(01), 53-62.
Najati, M. U., & Mohammad, A. (2004). Al-Quran dan ilmu jiwa.
Nata Abuddin. (2018). Islam dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Prenadamedia Group.
Nurleli, N. (2023). Pelepasan Norma Dan Etika Sosial Yang Terjadi Di Dalam Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Berekspresi. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 3(3), 92–97. https://doi.org/10.56393/antropocene.v1i4.455
Puspitasari, R. (2016). Kontribusi Empirisme Terhadap Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 1(1).
Rosnawati, R., Syukri, A. S. A., Badarussyamsi, B., & Rizki, A. F. R. A. F. (2021). Aksiologi Ilmu Pengetahuan dan Manfaatnya bagi Manusia. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(2), 186-194.
Sari, A. M. (2021). Konsep Stoisisme Untuk Mengatasi Emosi Negatif Dalam Perspektif Psikologi Dan Islam (Doctoral dissertation, UIN Raden Fatah Palembang).
Sitanggang, N., & Luthan, P. L. A. (2018). Pengaruh Pengetahuan Emosi, Rekonsiliasi Emosi, Keautentikan Emosi Terhadap Emosi Spritual Mahasiswa. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 2(01), 167-180.
Sobur, K. (2015). Logika dan Penalaran dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan. TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 14(2).
Sofia, L. (2012). Hubungan Konsep Diri Dan Kematangan Emosi Dengan Motivasi Berprestasi. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 1(2), 81-90.
Syarifuddin, A., Fitri, H. U., & Mayasari, A. (2021). Konsep Stoisisme Untuk Mengatasi Emosi Negatif Menurut Henry Manampiring. Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 3(2)
Thaib, E. N. (2013). Hubungan Antara prestasi belajar dengan kecerdasan emosional. JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran, 13(2).
Yusuf, Syamsu. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya