Peran Aparatur Desa Dalam Melaksanakan Kegiatan Gotong Royong di Desa Girimulyo Lampung Timur
DOI:
https://doi.org/10.56393/antropocene.v4i3.2449Keywords:
Aparatur Desa, Gotong RoyongAbstract
Peran pemerintah desa dalam melaksanakan kegiatan gotong royong sangat memungkinkan agar dapat membangun kesadaran masyarakat desa. Oleh karena itu perlu suatu strategi maupun kebijakan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menjelaskan peran aparatur desa dalam melaksanakan kegiatan gotong royong pada masyarakat di desa Girimulyo Lampung Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif karena penelitian ini berusaha mendeskripsikan fenomena, gejala sosial yang sedang terjadi dan sesuai dengan keadaan sebenarnya dalam masyarakat. Informan penelitian ini adalah kepala desa, aparatur desa dan masyarakat di lingkungan dusun dua. Teknik pengumpulan data pada penelitian adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan beberapa hal pertama, melalui kegiatan gotong royong yang dilaksanakan kebersamaan antar masyarakat dapat terjalin dengan baik; kedua, aparatur desa sebagai motivator telah bekerjasama dengan masyarakat dalam hal ini bersama-sama dalam meningkatkan pembangunan desa melalui pelaksanaan gotong royong; ketiga, peran aparatur desa sebagai fasilitator cukup membantu masyarakat Desa Girimulyo.
Downloads
References
Adha, M. M. (2010). Model Project Citizen untuk meningkatkan kecakapan warga Negara pada konsep kemerdekaan mengemukakan pendapat. Jurnal Kultur Demokrasi, 1(8), 44-52.
Adha, M. M. (2015). Understanding The Relationship Between Kindness And Gotong Royong For Indonesian Citizens In Developing Bhineka Tunggal Ika. In The Proceeding of The Commemorative Academic Conference for the 60th Anniversary of the 1955 Asian-African Conference (pp. 196-203). Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Adha, M. M. (2019). Pengembangan Keadaban Kewarganegaraan melalui Festival Krakatau (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Adha, M. M., & Eska, P. U. (2020). Energetic Young People: Kesadaran Tinggi Voluntary Action Warga Negara Muda Dengan Implementasi Kerja Efektif, Dinamis dan Harmonis. In E Prosiding Seminar Nasional Virtual Pendidikan Kewarganegaraan 2020 (pp. 347-353). Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Adha, M. M., & Susanto, E. (2020). Kekuatan nilai-nilai Pancasila dalam membangun kepribadian masyarakat Indonesia. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan, 15(01), 121-138.
Adha, M. M., Ulpa, E. P., Budimansyah, D., & Johnstone, J. M. (2019). Volunteer Beneran Indonesia: Keterlibatan dan Komitmen Warga Negara Muda di dalam Komunitas Berlatarbelakang Multikultur. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(1).
Adha, M. M., Ulpa, E. P., Johnstone, J. M., & Cook, B. L. (2019). Pendidikan moral pada aktivitas kesukarelaan warga negara muda (Koherensi Sikap Kepedulian dan Kerjasama Individu). Journal of Moral and Civic Education, 3(1), 28-37.
Bintarto, R. (1980). Gotong-royong, suatu karakteristik bangsa Indonesia. Bina Ilmu.
Dewi, N. N., & Najicha, F. U. (2022). Pentingnya Menjaga Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat bagi Generasi Z. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 2(2), 49–54. https://doi.org/10.56393/antropocene.v2i1.896
Effendi, T. N. (2013). Budaya Gotong-Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2(1).
Endro, G. (2016). Tinjauan Filosofis Praktik Gotong Royong. Respons: Jurnal Etika Sosial, 21(01), 89-111.
Gayatri, P. D., & Pitana, I. G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Andi, yogyakarta.
Gultom, A. F. (2024). Objektivisme Nilai dalam Fenomenologi Max Scheler. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(4), 141–150. https://doi.org/10.56393/decive.v4i4.2107
Gultom, A. F., Munir, M., Wadu, L. B., & Saputra, M. (2022). Pandemic And Existential Isolation: A Philosophical Interpretation. Journal of Positive School Psychology, 8983-8988.
Gultom, Andri, “Ekspresi Ignorantia tentang Enigma Estetika,” Researchgate, 2022https://www.researchgate.net/publication/361864516_Ekspresi_Ignorantia_tentang_Enigma_Estetika
Hakim, A. R., Iman, S., & Hasanah, N. (2018). Peran Kepala Desa Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan di Desa Makmur Jaya Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(3).
Lexy J.M.2000.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mudjiono, H. I. (2009). Pelaksanaan pendidikan budi pekerti di Pondok Pesantren An-Nur I Bululawang Kabupaten Malang (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
Ningrum, L. (2020). Peran Kepala Desa Terhadap Pembangunan Sektor Pertanian Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
Nurleli, N. (2023). Pelepasan Norma Dan Etika Sosial Yang Terjadi Di Dalam Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Berekspresi. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 3(3), 92–97. https://doi.org/10.56393/antropocene.v1i4.455
Sari, N., & Achnes, S. (2016). Kepuasan Wisatawan Terhadap Wisata Kuliner Di Objek Wisata Pantai Indah Selatbaru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis (Doctoral dissertation, Riau University).
Setiadi, E.,dan Kolip,U.2011. Pengantar sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasinya, danperencanaanya. Jakarta: Kencana.
Sitorus, W. I., & Sojanah, J. (2018). Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui keterampilan mengajar guru. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper), 3(2), 233-238.
Sumaryo, S., & Listiana, I. (2018). Dinamika Penyuluhan Pertanian: Dari Era Kolonial Sampai Dengan Era Digital.
Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional
Yudiaatmaja, F. (2013). Kepemimpinan: Konsep, Teori Dan Karakternya. Media Komunikasi FPIPS, 12(2).