Implementasi ‘’Adat Ngarot’’ untuk Menumbuhkan Modal Sosial Pada Masyarakat Desa

Authors

  • Amelia Laelatus Fajri Universitas Pendidikan Indonesia
  • Dasim Budimansyah Universitas Pendidikan Indonesia
  • Iim Siti Masyitoh Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.56393/antropocene.v5i2.3421

Keywords:

Adat Ngarot, Modal Sosial, Masyarakat Desa

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pemahaman mendalam mengenai pelestarian adat Ngarot sebagai bagian dari identitas modal sosial di kalangan pemuda-pemudi serta urgensinya dalam pembangunan masyarakat desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi adat Ngarot dalam menumbuhkan modal sosial pada masyarakat desa Lelea, kecamatan Lelea, kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) adat Ngarot memiliki peran penting dalam menumbuhkan modal sosial masyarakat desa; (2) nilai-nilai yang terkandung dalam Adat Ngarot seperti kebersamaan, gotong royong, persatuan, dan saling menghargai dapat diimplementasikan sebagai modal sosial; (3) hambatan yang dihadapi, seperti keterbatasan penggunaan bahasa sunda Lelea dan pengaturan lalu lintas saat prosesi adat, tidak bersifat signifikan. Kesimpulannya, adat Ngarot merupakan bentuk implementasi modal sosial yang dijalankan oleh pemuda-pemudi sebagai partisipasi dalam pembangunan masyarakat Desa Lelea, memiliki nilai-nilai kerjasama, gotong royong, silahturahmi, dan persatuan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afriani, I., & KA, S. P. (2020). Tradisi Nyadran di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa, 8(1), 37–44.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damayanti, D. (2022). Pelestarian budaya lokal melalui tradisi Ngarot di Indramayu. Jurnal Ilmu Budaya dan Tradisi, 10(1), 45–54.

Gultom, A. F. (2024). The Cultural Problems about the Adaptation of Manggarai Students in Malang City. Humanus, 23(2), 209-225. https://doi.org/10.24036/humanus.v23i2.125105

Gultom, A. F. (2024). Objektivisme Nilai dalam Fenomenologi Max Scheler. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(4), 141–150. https://doi.org/10.56393/decive.v4i4.2107

Hammidah. (2012). Kontribusi Tradisi Lokal terhadap Solidaritas Masyarakat: Studi Kasus Tradisi Ngarot di Desa Lelea, Indramayu (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Iskandar, M. (2023). Teknologi digital dan krisis identitas budaya lokal. Jurnal Teknokultura, 12(1), 21–30.

Koentjaraningrat. (2003). Pengantar antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Koput, K. W. (2010). Social capital: An introduction to managing networks. Cheltenham, UK: Edward Elgar Publishing.

Kusuma, A. H. (2020). Pelestarian bahasa daerah di tengah arus globalisasi. Jurnal Linguistik dan Kebudayaan Indonesia, 5(2), 101–112.

Maharani, T., & Firmansyah, D. (2023). Modal sosial dan pemberdayaan masyarakat berbasis budaya lokal. Jurnal Sosioteknologi dan Masyarakat, 11(1), 1–12.

Mulyani, D., & Nugraha, R. (2022). Tradisi budaya sebagai sarana penguatan modal sosial di masyarakat pedesaan. Jurnal Pemberdayaan dan Sosial Kemasyarakatan, 5(1), 23–34.

Putnam, R. D. (2000). Bowling alone: The collapse and revival of American community. New York, NY: Simon & Schuster.

Rahmawati. (2010). Pola modal sosial masyarakat perkotaan dan perdesaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Tesis). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Riyanti, A. (2018). Penerapan nilai-nilai kearifan lokal tradisi Ngarot dalam pembelajaran sosiologi. Sosietas: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 8(1).

Rohimah, S. (2021). Implementasi nilai gotong royong dalam tradisi Ngarot di Desa Lelea Indramayu. Jurnal Antropologi Nusantara, 3(1), 60–70.

Samian. (2005). Sejarah Desa Lelea. Indramayu: Dokumen Desa.

Soekanto, S. (2010). Sosiologi: Suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Suhaeb, I., & Farhah, E. (2024). Menelusuri keindahan budaya Ngarot di Indramayu: Jejak tradisi dan kearifan lokal. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama dan Budaya, 9(2), 179–186.

Suryani, N. (2017). Pelestarian tradisi Ngarot dalam masyarakat modern. Bandung: Pustaka Setia.

Winarni, E. (2011). Modal sosial sebagai penopang pembangunan masyarakat desa. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 15(3), 203–215.

Winoto, Y. (2021). Menggali nilai-nilai pendidikan karakter dalam tradisi Ngarot. Jurnal Kajian Budaya Lokal, 7(2), 88–95.

Yulianti, F. (2020). Peran jaringan sosial dalam pelestarian budaya lokal: Studi kasus masyarakat adat di Jawa Barat. Jurnal Sosiologi Reflektif, 14(2), 157–172.

Yustika, A. E. (2020). Modal sosial: Jaringan, institusi, dan pembangunan ekonomi. Malang: UB Press.

Downloads

Published

2025-07-05

How to Cite

Fajri, A. L., Budimansyah, D., & Masyitoh, I. S. (2025). Implementasi ‘’Adat Ngarot’’ untuk Menumbuhkan Modal Sosial Pada Masyarakat Desa. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 5(2), 52–59. https://doi.org/10.56393/antropocene.v5i2.3421