Analisis Masalah Pada Konflik Papua Merdeka Dalam Kaitan dengan Kesenjangan Sosial Warga Indonesia

Authors

  • Mustika Maharani Sekolah Menengah Kejuruan PGRI Kasembon

DOI:

https://doi.org/10.56393/antropocene.v1i4.426

Keywords:

Analisis Masalah, Kesenjangan Sosial, Konflik Papua, Warga Indonesia

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis masalah dengan fokus pada konflik Papua Merdeka yang dikatikan dengan kesenjangan sosial dalam konteks warga Indonesia. Situasi konflik dalam kasus ini dapat dipahami dalam pemikiran yang mendasar dari Paul Feyerabend.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Penelitian ini menggunakan dua sumber, pertama menggunakan jurnal yang berisi pemikiran Paul Feyerabend yang menitik beratkan pada pemikiran anarkisme epistemologi dan anything goes. Kedua adalah jurnal yang berisi analisis terhadap konfilk Papua Merdeka itu sendiri. Hasil penelitian menemukan bahwa analisis masalah konflik Papua Merdeka bisa dijelaskan bahwa terdapat pertentangan pandangan antara pemerintah dengan masyarakat Papua yang melahirkan ideologi “nasionalis Papua” dan “nasionalisme NKRI”. Adanya kesenjangan sosial diantara masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di wilayah Papua dengan masyarakat Indonesia di wilayah lain ini menimbulkan adanya kecemburuan sosial yang ekstrim. Faktor ekonomi menjadi penyebab sekaligus faktor utama adanya kesenjangan ini yang menyebabkan warga Papua melakukan separatisme.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahar, M. S. (2020). Legal GAP: pertentangan hukum masyarakat dan hukum negara. Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 10(1), 54-72.

Djopari, J. (2016). Pemberontakan Organisasi Papua Merdeka (Suatu Studi Kasus Tentang Integrasi Politik Di Irian Jaya Dari Tahun 1964 Sampai Dengan Tahun 1984). Perpustakaan Universitas Indonesia. UI - Tesis. Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

Feyerabend, P. (1993). Against method. Verso.

Hadi, R. P. (2017). Strategi Perang Informasi (Netwar) dan Perjuangan Non-violent dalam Upaya Pemisahan Diri Papua di Indonesia. Transformasi Global, 4(1).

Hadi, S. (2007). Disintegrasi pasca Orde Baru: negara, konflik lokal, dan dinamika internasional. Yayasan Obor Indonesia.

Jr. Martin Luther King.(2008). Analisis Konflik dan Rekomendasi Kebijakan Mengenai Papua. Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung (FES).

Ngatiyem. (2007). Organisasi Papua Merdeka 1964-1998 (Studi Tentang Pembangunan Stabilitas Politik Di Indonesia). Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia

Noor, F. (2018). Analisis Terhadap Kebijakan Pemerintah Tentang Separatisme Papua. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 6(3), 19-46.

Qoharudin, I. (2016). Separatisme Organisasi Papua Merdeka Di Tinjau Dari Nilai Pendidikan Gotong Royong Sebagai Strategi Ketahanan Negara. Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, Madiun, Indonesia

Redaksi, D., & Isi, D. (2005). Integrated Approach. Jurnal JAS Edisi II, 11(38), 2.

Saputra, A. (2017). Menguatnya Politik Identitas dan Problem Kerukunan Beragama di Manokwari. Mimikri, 3(1), 15-27.

Sefriani. (2016). Separatisme dalam Perspektif Hukum Internasional: Studi Kasus Organisasi Papua Merdeka. UNISIA No. 47/XXVI/I/2003

Shofiyyuddin, M. (2015). Anarki Epistemologis Paul Karl Feyerabend dan Relevansinya Pada Epistemologi Tafsir Al-Quran. dalam Hermeneutika, 9(1).

Tahir, M. (2016). Kontribusi Pemikiran Filsafat Anarkisme Epistimologis Paul K. Feyerabend Terhadap Studi Islam. Lentera, Vol. XVIII, No. 2.

Wahyudi, M. N. (2021). Epistemologi Islam di Era Modern: Studi Analisis Pemikiran Feyerabend tentang Anarkisme Epistemologi. Alhamra: Jurnal Studi Islam, 2(2), 134-148.

Widarda, D. (2019) . Demokrasi Sosial dalam Pemikiran Paul Feyerabend. Vol 2, No 2

Downloads

Published

2022-01-28

How to Cite

Maharani, M. (2022). Analisis Masalah Pada Konflik Papua Merdeka Dalam Kaitan dengan Kesenjangan Sosial Warga Indonesia. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 2(1), 22–27. https://doi.org/10.56393/antropocene.v1i4.426

Issue

Section

Articles