Penyerbukan Silang Antarbudaya dalam Rangka Memperkuat Kebudayaan Bangsa dan Identitas Nasional Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.56393/antropocene.v2i3.898Keywords:
Penyerbuan Silang Antarbudaya, Kebudayaan Bangsa, Identitas NasionalAbstract
Penyerbukan silang antarbudaya memiliki yang sama dengan penyerbukan silang pada tumbuhan (alogami) yang hanya melibatkan serbuk sari yang mengalami penyerbukan. Proses ini mengilustrasikan bahwa kebudayaan asing tidak dapat kita ambil seluruhnya, tetapi hanyalah sisi positif yang dapat dipadukan dengan kebudayaan Indonesia agar lahir kebudayaan baru guna membangun kebudayaan Indonesia yang unggul. Perpaduan antara budaya Indonesia dengan budaya asing juga tidak hanya terjadi pada satu aspek, namun mencakup keseluruhan aspek yang berlangsung dalam realita kehidupan masyarakat. Setiap aspek tersebut dapat dipadukan dengan budaya lokal bangsa Indonesia, sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang lebih baik dan dapat membangun identitas nasional Indonesia. Hal ini dikarenakan akan terbentuk budaya baru yang lebih unggul dan lebik baik hasil dari penyerbukan silang antar budaya. Penyerbukan silang ini akan memperkuat kebudayaan bangsa sebagai identitas nasional bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan identitas nasional merupakan aset berharga sekaligus ciri khas dari bangsa Indonesia dan menjadikan bangsa ini memiki ciri khas yang dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia.
Downloads
References
Aan Rukmana dan Eddie Lembong. (2015). Penyerbukan Silang Antarbudaya: Membangun Manusia Indonesia, PT. Elex Media Kompatindo, Jakarta.
Andi, Riki Saputro. (2021). Memperkuat Identitas Nasional Melalui Pembelajaran Sejarah Pada Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional PGRI Provinsi Sumatra Selatan dan Universitas PGRI Palembang 2 November 2021.
Eka, Andi Putra. (2015). Penyerbukan Silang Antarbudaya Menurut Eddie Lembong (Suatu Perspektif Tasawuf). Jurnal Al-AdYaN/Vol.X, No.2. 273
Gultom, A. F. (2014). Refleksi Konseptual Dalihan Na Tolu Dan Porhalaan Pada Etnis Batak Toba Dalam Perspektif Kosmologi. Filsafat Islam: Historisitas Dan Aktualisasi (Peran Dan Kontribusi Filsafat Islam Bagi Bangsa). Prosiding, 1, 194-207.
Gultom, A. F. (2019). Metafisika Kebersamaan Dalam Lensa Gabriel Marcel. Antropologi Metafisika & Isu-Isu Kekinian, 1.
Hanif, Achyar Siregar. (2021). Penguatan Identitas Nasional Indonesia Melalui Perencanaan Pembangunan Berbasis Lembaga Kemasyarakatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 2, No. 1
Hendrizal. (2020). Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terkini. Jurnal PPKn dan Hukum. Vol. 15, No. 1
Karim, Abdul. (2015). Komunikasi Antar Budaya di Era Modern. Jurnal At Tabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam. Vol 3, No 2
Kistanto, Nurdien H. (2008). Sistem Sosial-Budaya di Indonesia. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan. Vol. 3, No. 1
Kistanto, Nurdien H. (2017). Tentang Konsep Kebudayaan. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan. Vol. 10, No. 2
Rumi, Jalaluddin. (2018). Cross Culture Fertilization sebagai Basis Pengejawatahan Kesenian Dalam Pendidikan. Jurnal Tonika Vol. 1. No. 1
Sabbah, Sherien, dkk. (2017). Pemahaman Identitas dan Toleransi Keberagaman Budaya Mahasiswa Sastra Inggris UAI Melalui Puisi Multikultural Kesusasteraan Inggris: Sebuah Kajian Multikulturalisme. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora. Vol. 4, No.2
Shalihin, Nurus. dkk. (2021). Persilangan Kultural dalam Mengelola Keberagaman pada Masyarakat Muslim-Kristen Siringo-Ringo Sumatera Utara. Religious-Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya. Vol 5, No. 2
Sulaeman, Munandar. (2012). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT Refika Aditama
Sutrisno, dan Putranto. (2005). Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius
Sutrisno, M. (2003). Filsafat Kebudayaan (Diktat Kuliah). Jakarta: STF Driyakara
Tylor, Edward Burnett. (1871). Primitive Culture. Vol. 1 dan Vol. 2 London: Jhon Murra, 1920
Wadu, L. B., Samawati, U., & Ladamay, I. (2020). Penerapan nilai kerja keras dan tanggungjawab dalam ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 4(1), 100-106.