Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora https://journal.actual-insight.com/index.php/antropocene <p><strong>Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora</strong> adalah jurnal penelitian yang terbit setiap bulan. Antropocene menyediakan wadah bagi dosen, akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk menyampaikan dan berbagi ilmu berupa artikel penelitian empiris dan teoritis, studi kasus, dan kajian pustaka. Jurnal ini mengundang para profesional di dunia pendidikan, penelitian, dan kewirausahaan untuk berpartisipasi dalam menyebarluaskan ide, konsep, teori baru, atau perkembangan ilmu-ilmu kemanusiaan, dengan cakupan di bidang antropologi, budaya lisan dan budaya tulisan, bahasa, seni klasik dan kontemporer. Pada edisi ini telah <strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/13511">Terindeks SINTA 5.</a></strong></p> Actual Insight en-US Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora 2775-5991 Teologi Hijau: Pemulihan Ekosistem Lingkungan Dengan Iman dan Aksi https://journal.actual-insight.com/index.php/antropocene/article/view/3018 <p>Bumi menghadapi berbagai tantangan krisis lingkungan akibat eksploitasi berlebihan dan ketidakseimbangan ekosistem. Masalah krisis lingkungan dapat diatasi dengn pendekatan Teologi hijau. Artikel ini bertujuan untuk menawarkan pendekatan holistik dalam pemulihan ekosistem melalui iman dan aksi nyata lewat tindakan bijaksana dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemulihan ekosistem lingkungan dimulai dari kesadaran ekologis bahwa manusia bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan menjaga dan merawat sesuai dengan firman Tuhan di awal penciptaan bumi. Tindakan nyata dalam pemulihan lingkungan dapat dimulai dari pemimpin gereja lewat Khotbah dan Doa tentang pemulihan lingkungan, lembaga pendidikan melalui edukasi peduli lingkungan kepada generasi muda, penggunaan pupuk organik ramah lingkungan dalam usahatani, penggunaan teknologi hijau dan energi terbarukan serta penegakkan hukum yang ketat. Pemulihan ini dapat berlansung lama ketika gereja, pemerintah, dan masyarakat terus bekerja sama guna menjaga keseimbangan alam bagi generasi mendatang.</p> Paulus Yanuarius Azi Anastasia Bela Bili Copyright (c) 2025 Paulus Yanuarius Azi, Anastasia Bela Bili https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-06-12 2025-06-12 5 2 32 39 10.56393/antropocene.v5i2.3018 Dampak Pelaksanaan Tradisi Larung Cai Diraga sebagai Representasi Harmoni Nilai Kebudayaan dan Nilai Ekologis https://journal.actual-insight.com/index.php/antropocene/article/view/3238 <p>Kerusakan lingkungan menjadi hal yang sangat krusial dewasa ini, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi hal tersebut, hal ini dapat diatasi dengan pendidikan karakter terhadap lingkungan, salah satunya melalui bentuk kebudayaan yaitu pada tradisi <em>Larung Cai</em> Diraga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara nilai kebudayaan dan nilai ekologis serta dampaknya pada masyarakat melalui tradisi <em>Larung Cai</em> Diraga. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode studi lapangan yang dilakukan di Dusun Kliwon, Desa Jatiseeng Kidul, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dalam pelaksanaan tradisi <em>Larung Cai</em> Diraga terkandung nilai budaya seperti nilai persatuan yang terdapat pada kirab budaya, nilai toleransi pada do’a lintas iman dan nilai peduli lingkungan pada prosesi <em>larung cai</em>. Tindakan masyarakat secara nyata menunjukkan adanya perubahan perilaku untuk lebih peduli terhadap lingkungan, seperti tidak membuang sampah ke sungai, kerja bakti dan berusaha menjaga kebersihan DAS Cisanggarung. Pelaksanaan tradisi ini menunjukkan adanya harmonisasi antara nilai-nilai kebudayaan dan ekologis pada masyarakat, dan dengan itu masyarakat diharapkan dapat ikut berpartisipasi pada pelaksanaan tradisi <em>Larung Cai</em> Diraga guna menjaga keseimbangan antara budaya dan lingkungan bagi generasi di masa depan.</p> Islah Munaji Rahmat Rahmat Sri Wahyuni Tanszhil Copyright (c) 2025 Islah Munaji, Rahmat Rahmat, Sri Wahyuni Tanszhil https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-06-26 2025-06-26 5 2 40 51 10.56393/antropocene.v5i2.3238