Penguatan Literasi Digital Untuk Mendukung Hak Warga Negara di Media Sosial Melalui Pembelajaran PPKn
DOI:
https://doi.org/10.56393/didactica.v1i1.100Keywords:
Literasi digital, Kewarganegaraan aktif, Media Sosial, Pendidikan KewarganegaraanAbstract
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang penguatan literasi digital yang ada di media sosial dalam upaya mendukung hak warga negara. Penguatan literasi itu dilakukan melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Literasi digital di media sosial yang digunakan peserta didik digunakan digunakan dengan bijak, tepat, dan benar maka media sosial dapat digunakan sebagai wadah untuk menyatakan suatu pendapat, kritik, berkarya, mengkritisi suatu kebijakan dari pemerintah dan bahkan dapat dijadikan sebagai ajang untuk melakukan aktivitas sosial seperti membantu sesama yang kurang beruntung atau terkena musibah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PPKn perlu didesain sedemikian rupa untuk mendukung penguatan hak dan kewajiban warga negara dalam menggunakan media sosial. Siswa dalam memahami hak berekspresi sebagai kebebasan dalam mengungkapkan pendapat, opini maupun aspirasi melalui media sosial dengan cara yang sopan dan tanpa merasa takut. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu bahwa perlu adanya literasi digital bagi warga negara muda untuk bertindak secara bertanggung jawab dalam dunia digital.
Downloads
References
Arpannudin, I., & Aulia, S. S. (2020). Citizenship and Democracy: How Young Citizen Behave Democratically in Digital Age. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 418(Acec 2019), 391–395. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200320.074
Arthur, J., & Davison, J. (2000). Social Literacy And Citizenship Education in The School Curriculum. International Journal of Phytoremediation, 21(1), 9–23. https://doi.org/10.1080/095851700361366
Benavot, A. (2015). Literacy in the 21st century: towards a dynamic nexus of social relations. International Review of Education, 61(3), 273–294. https://doi.org/10.1007/s11159-015-9463-3
Daily Social. (2018). Hoax distribution through digital platforms in Indonesia 2018.
Doğanay, A. (2012). A curriculum framework for active democratic citizenship education. In M. Print & D. Lange (Eds.), School, curriculum and civic education for building democratic citizens (pp. 19–39). Roterdam, Boston, Taipe: Sense Publisher.
Friedman, L. T. (1999). Judgment not included. New Yorks Times.
Gultom, A. F., Munir, M., & Ariani, I. (2019). Perubahan Identitas Diri Dalam Eksistensialisme Kierkegaard: Relevansinya Bagi Mental Warga Negara Indonesia. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 9(2), 77-84. http://dx.doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v9i2.8052
Gultom, A. F., & Reresi, M. (2020). Kritik Warga Pada Ruu Omnibus Law Dalam Paradigma Critical Legal Studies. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 10(1), 38-47. http://dx.doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v10i1.8497
Hoskins, B., Jesinghaus, J., Munda, G., Nardo, M., Nijlen, D. Van, Vidoni, D., & Villalba, E. (2006). Measuring active citizenship in Europe. Luxembourg: European Commission Directorate-General Joint Research Centre Institute for the Protection and Security of the Citizen.
Hoskins, B., & Mascherini, M. (2009). Measuring active citizenship through the development of a composite indicator. Social Indicators Research, 90(3), 459–488. https://doi.org/10.1007/s11205-008-9271-2
Kalidjernih, F. K. (2011). Pusparagam Konsep dan Isu Kewarganegaraan. Bandung: Widya Aksara.
Kemenkominfo. (2017). Teknologi masyarakat Indonesia: malas baca tapi cerewet di medsos. Retrieved January 8, 2021, from https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Manual pendukung pelaksanaan gerakan literasi sekolah manual pendukung. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Lidwina, A. (2019). Motivasi utama orang Indonesia bermedsos ternyata bukan cari teman. Retrieved January 8, 2021, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/27/inilah-motivasi-orang-indonesia-menggunakan-media-sosial#
Martens, H., & Hobbs, R. (2015). How media literacy supports civic engagement in a digital age. Atlantic Journal of Communication, 23(2), 120–137. https://doi.org/10.1080/15456870.2014.961636
Osler, A., & Starkey, H. (2005). Changing citizenship. Democracy and inclusion in education. New York, NY: Open University Press. https://doi.org/10.1177/1746197906068125
Prabowo, H. (2019). Banjir kasus pasal karet UU ITE sepanjang 2019. Retrieved January 8, 2021, from https://tirto.id/banjir-kasus-pasal-karet-uu-ite-sepanjang-2019-eo4V
Rapoport, A. (2005). A forgotten concept: global citizenship education and state social studies standards. The Journal of Social Research, 33(1), 91–113.
Sandy, O. P. (2019). Sepanjang 2018 pelanggaran UU ITE berjumlah 292 Kasus. Retrieved January 8, 2021, from https://cyberthreat.id/read/1002/Sepanjang-2018-Pelanggaran-UU- ITE-Berjumlah-292-Kasusgaran-UU-ITE-Berjumlah-292-Kasus
Scobey, D. (2001). The Specter of Citizenship. Citizenship Studies, 5(1), 11–26. https://doi.org/10.1080/13621020020025169
White, J. (2015). Digital literacy skills for FE teachers. SAGE Publication Ltd.