Tobat di Masa Pandemi Covid-19: Tantangan dan Peluang Pastoral
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v2i5.1231Keywords:
Allah, Covid-19, Gereja, Mahasiswa, Sakramen TobatAbstract
Tobat merupakan suatu sikap pertobatan. Tobat adalah berbaliknya manusia kepada Allah. Melalui Sakramen Tobat, Gereja mengajak umat Katolik untuk membangun kembali relasinya dengan Allah yang rusak akibat dosa. Sebelum pandemi Covid-19, umat melakukan pengakuan dosa secara langsung di hadapan imam. Tidaklah demikian sejak muncunlya covid-19. Tujuan tulisan ini ialah untuk melihat tantangan dan peluang pastoral baru terkait sakramen tobat di masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yakni metode wawancara. Jumlah informan 10 orang mahasiswa. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui tahapan restatemen, description, dan interpretation. Restatement artinya menguraikan data yang diperoleh dengan cara baru atau menyatakan kembali pernyataan penulis artikel yang dipilih. Teknik description yakni untuk menunjukkan pola dan kecenderungan dari data. Tahap ketiga dilakukan interpretation yakni untuk menarik makna-makna, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari data. Keseluruhan data dibaca dalam suatu kerangka kontekstual untuk dapat menganalisis signifikansi dari data yang diperoleh.
Downloads
References
Atmoko, A. H. (2018). Yesus sebagai Locus Classicus Sakramen Penguatan dalam Teologi Kenan B. Osborne. Jurnal Teologi, 7(2). https://doi.org/10.24071/jt.v7i2.1576
Dihe, L. (2013). Sakramen Tobat di gah Globalisasi. yogyakarta.
Dolorosa, A. G. (2021). Pemahaman Umat Stasi Santo Yusuf Ngrejo Paroki Santa Maria Tak Bernoda Kepanjen Malang Terhadap Sakramen Tobat. Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Widya Yuwana Madiun.
Gultom, A. F., & Saragih, E. A. (2021). Beriman di Masa Pandemi. Medan: CV. Sinarta.
Kirchberger.G. (1991). Gereja Yesus Krustus Sakramen Roh Kudus (1st ed.; N. Indah, Ed.). Ende.
Kotan Boli, D. (n.d.). Kitab Hukum Kanonik, (Komisi Kateketik Konferensi Wali Gereja Indonesia).
KWI. (1828). Dekrit Tentang Tugas Pastoral Para Uskup dalam Gereja. Jakarta: De.
Paulus-VI, P. (1964). Konstitusi Dogmatis tentang Gereja (Lumen Gentium). In Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Departemen Dokumentasi Dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia.
Rukiyanto, B. A. (2012). Pewartaan di Zaman Global.
Scholars, O. (n.d.). Dialogue Between Communication & Theology An Emerging Field of Communication Theology Writings by Frances Forde Plude & Other Scholars Edited by Christian Taske.
Siahaan, M. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. Edisi Khusus, 1(1), 1410–9794.
Siburian, T. (2018). Gereja Misional di Tengah Pergumulan Manusia: Tinjauan Teologis. STULOS, 16(1), 1–27.
Sunarko, A. (2018). Rahmat dan Sakramen: Teologi dengan Paradigma Kebebasan. Melintas, 33(1), 14–33. https://doi.org/10.26593/mel.v33i1.2952.14-33
Tarpin. (2010). Pandangan Kristen Tentang Dosa: Asal Muasal dan Cara Menebusnya. Jurnal Ushuluddin, XVI, 221–233. https://doi.org/10.1093/acref/9780192803511.013.0423
Widyawati, F. (2021). Peran Tim Gugus Tugas Covid-19 Paroki Dalam Memenuhi Hak Ibadah di Paroki Santu Mikael, Keuskupan Ruteng. Jurnal Solma, 10(1), 110–120. https://doi.org/10.22236/solma.v10i1.5494
Wiwin, A. D. F. (2021). Konstruksi Model Spiritualitas Pastoral bagi Katekis di Era Digital. Forum Pascasarjana, 1, 125–137.