Kajian Filosofis-Teologis tentang Kenikmatan dalam Pandangan Jemaat Ora Et Labora Lagia dari Terang Berpikir Epikuros
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v3i5.1780Keywords:
Kenikmatan, Jiwa, Ketenangan, EpikurosAbstract
Tulisan ini bertujuan untuk menerangkan serta menjelaskan bagaimana pandangan jemaat Ora Et Labora Lagia tentang kenikmatan serta memberikan pemahaman kepada jemaat Ora Et Labora Lagia, perihal pandangan Epikuros tentang kenikmatan dan relevansinya bagi jemaat dalam kehidupan sehari-hari. Kenikmatan yang dimaksud oleh Epikuros adalah ketika batin atau jiwa seseorang merasa tenang dan tidak merasakan kegelisahan dalam dirinya. Konsep Epikuros perihal hidup yang bahagia yaitu hidup dengan rasa nikmat sedapat mungkin sekaligus bijaksana dalam memilih kenikmatan agar tidak terjerumus dalam nikmat semu atau keinginan duniawi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimana fenomenologi berfokus pada makna subjektif dari realitas objektif di dalam kesadaran orang yang menjalani aktivitas kehidupannya sehari-hari. Fenomenologi berangkat dari pola pikir subjektif yang tidak hanya memandang suatu gejala dari yang tampak, tetapi berusaha menggali makna dibalik yang tampak itu. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kenikmatan dipahami oleh anggota jemaat sebagai rasa kepuasan dalam diri manusia.
Downloads
References
Ahmad Amin. (1997). Etika Ilmu Akhlak. Bulan Bintang.
Bertens. (2018). Pengantar Filsafat. PT. Kanisius.
Bertrand Russell. (2007). Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya Dengan Kondisi Sosial-Politik Dari Zaman Kuno Hingga Sekarang. pustaka pelajaran.
Carlos Kodoati, M. (2023). Epikureanisme dan Stoikisme: Etika Helenistik Untuk Seni Hidup Modern. Media: Jurnal Filsafat Dan Teologi, 4(1), 91–102. https://doi.org/10.53396/media.v4i1.140
Dr. H. Ibrahim. (2018). Metodologi Penelitian. PT Carabaca.
Dr. Muhamad Farid. (2018). Fenomenologi. PT Prenadamedia Group.
E.B. Surbakti. (2009). Kenalilah Anak Remaja Anda. PT Elex Media Komputindo.
Epicurus. (2019a). Seni Berbahagia. Basabasi.
Epicurus. (2019b). Seni Berbahagia Epicurus. PT.BASABASI.
Gultom, A. F. (2023). Mengapa Filsafat Perlu Ada di Jantung Pemikiran Civitas Academicus?. Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat, 6(1), 17-30.
Gunawan, B. (2023). Hidup Bahagia? — Etika Epikuros. Jurnal Dekontruksi, 09(03), 61–68.
Hasbullah Bakry. (1981). Sistematika Filsafat. WIJAYA.
K.Bertens. (1990). Sejarah Filsafat Yunani. PT Kanisius.
Kelling, Y. (2023). Wawancara oleh Penulis.
Korry El-Yana. (2021). Dijajah Korea. PT Indigo Media.
Laili, M. F. D. dan I. (2022). Pandangan Hedonisme Dan Eudemonisme Dalam Mencapai Kebahagiaan. Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, Dan Sosial Budaya, 28(2).
Marissing, E. F. (2023). Wawancara oleh Penulis.
Nego, O. (2023). Wawancara oleh Penulis.
Piung, T. (2023). Wawancara oleh Penulis.
Pius Pandora CP. (2014). Seni Merawat Jiwa. Obor.
R. Soedarmo. (2013). Kamus Istilah Teologi. BPK Gunung Mulia.
Rosma, E. dan. (2023). Wawancara oleh Penulis.
Said. (1976). Etika Masyarakat Indonesia. Pradnya Paramita.
Sri Sunarsih. (2011). Konsep Hedonisme Epikuros dan Situasi Indonesia Masa Kini. Jurnal Humanika, 14 No. 1, 1–2.
Stefanus. (2023). Wawancara oleh Penulis.
Thajadi, S. P. L. (2018). Petualangan Intelektual. PT. Kanisius.