Tinjauan Sosio-Antropologi Terhadap Fenomena Perpindahan Anggota Jemaat Antar Denominasi di Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v3i8.1786Keywords:
Sosio-Antropologi, Perpindahan, DenominasiAbstract
Penelitian ini diangkat sebagai bahan untuk melihat fenomena perpindahan anggota jemaat antar denominasi di Kecamatan Mengkendek, dengan meninjau dari sosio antropologi. Adapun pokok masalah dalam skripsi ini yakni apa yang menjadi faktor penyebab anggota jemaat pindah denominasi ? dengan tujuan penulisan untuk mengetahui faktor penyebab anggota jemaat pindah denominasi. Dalam tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, penelitian lapangan serta observasi. Setelah penulis mengadakan penelitian lapangan, bahwa faktor penyebab perpindahan anggota jemaat antar denominasi ialah karena adanya faktor pernikahan, jarak, mantunu, perselisihan dan percaya pada doktrin lain. Sehingga itu dapat mempengaruhi akan pelayanan mereka dimana tempat ia nyaman memuji dan menyembah Tuhan sesuai dengan keinginan pribadi masing-masing anggota jemaat untuk bersekutu dan melakukan pola hidup kasih dalam kehidupan mereka meskipun dengan berbagai perbedaan antar denominasi. Anggota jemaat yang pindah denominasi karena menghindari mantunu yang menurutnya bahwa menambah hutang dengan mengikuti adat istiadat terutama dalam rambu solo dan pindah denominasi karena percaya pada doktrin lain.
Downloads
References
Akka, Yudit, and Orindevisa. (2023). “Penerapan Kepemimpinan Karismatik Dalam Meningkatkan Spriritualitas Pemuda GPSDI Jemaat Gratia Pattengko Kecamatan Tomoni Timur.” Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 3(1): 13–26.
Aritonang, Jan. (2008). “Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja.”
Carson, D.A. (1991). PNTC: Injil Menurut Yohanes Ed. Eerdmans. Apollos: Michigan.
D.Hendropuspito. (1983). Sosiologi Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Dina Tu, baran. (2017). Faktor -Faktor Penyebab Perpindahan Anggota Jemaat Gereja Toraja Jemaat Kalvari Bera Ke Gereja Katolik.
Garson, D.A, and D.John Woodbridge. (2002). Tuhan Dan Budaya. Surabaya: Momentum Chirstian Literature.
Gary Reneker. (2019). Perintisan Jemaat Di Tengah Perubahan Gereja Selama Masa Pandemic Covid 19.
Gultom, A. F. (2021). Makna Perubahan Dalam Identitas Diri: Perspektif Filsafat Eksistensi Soren Kierkegaard dan Relevansinya Bagi Revolusi Mental Warga Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Gultom, A. F., & Saragih, E. A. (2021). Beriman di Masa Pandemi. Medan: CV. Sinarta, 19.
Jeni Palette. (2020). Analisis Pertumbuhan Iman Gereja Toraja Jemaat Situru, Pada Masa Konflik DI/TII.
Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan Mentalitas Dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
Komara, Endang. (2019). Teori Sosiologi Dan Antropologi. Jakarta: PT. Refika Aditama.
L.Towns, Elmer. (1798). Apakah Beragam Denominasi Gereja Itu Buruk ? Nashville.
M.William, Robin. (1967). Sociological Interpretation. New York: Alfred A.
Merville J. Herskovits. (1980). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Gunung mulia.
Purwanta, Iswara Rintis. (2014). Oikumene-Mengapa Ada Berbagai Macam Denominasi Gereja. Malang: Gandum Mas.
Ramayulis. (2007). Psikologi Agama. Jakarta: Klam Mulia.
Razak, Ahmad Zabidi Abdul. (2003). Memimpin Diri Sendiri. Universiti Malaya: PTS Millenia SDN.BHD.
Robert L.Sutherland dkk. (1961). Introductory Sociology. New York: chigago philadelphia.
Salubongga, Jerianto. (2015). Suatu Tinjauan Sosio Teologis Terhadap Makna Pemotongan Kerbau Dalam Upacara Kematian Di Lembang Seriai. Diponegoro: Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi. (1964). Setangkai Bunga Sosial. ed. P. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.
Suryaningsih, E. W. (2019). “Doktrin Tritunggal Kebenaran Alkitabiah.” Jurnal Teologi dan pnedidikan agama kristen.