Nilai Hospitalitas Yang Terkandung dalam Reinterpretasi Matius 28:19-20
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v4i1.1951Keywords:
Hospitalitas, Kerukunan, MatiusAbstract
Artikel ini berfokus pada pembahasan mengenai cara Gereja membantu pemerintah dalam memelihara kerukunan di Indonesia. Hal ini tentu tidak lain karena sejarah mencatat dengan baik bahwa di Indonesia beberapa kali terjadi konflik antaragama yang menghasilkan ribuan nyawa melayang. Hal ini terjadi karena hilangnya budaya toleransi dalam konteks Indonesia yang sangat majemuk ini. Secara khusus dalam agama Kristen, ketika membaca teks Matius 28:19-20 sebagai upaya penginjilan yang identik dengan perintah untuk meng-kristenkan seseorang, hal ini tentu akan menimbulkan rasa was-was agama lain terhadap agama Kristen itu sendiri. Rasa was-was tersebut bisa dengan muda menghilangkan nilai-nilai kerukunan dalam konteks bumi pertiwi. Melihat realitas itu, artikel ini menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka untuk melihat nilai hospitalitas dalam hasil upaya reinterpretasi teks Matius 28:19-20. Nilai itu merupakan tindakan untuk menganggap semua orang yang kita temui sebagai sesama murid Yesus yang harus diperlakukan dengan kasih tanpa memandang mereka dari suku, ras, agama, atau golongan apapun itu. Nilai hospitalitas inilah yang bisa dijadikan Gereja sebagai salah satu upaya membantu pemrintah dalam memelihara kerukunan di Indonesia.
Downloads
References
Adiprasetya, J. (2020). Labirin Kehidupan 2: Berjumpa dengan Allah dalam Peziarahan Sehari-hari. BPK Gunung Mulia.
Anwar, S. (2012). Metode Penetapan Awal Bulan Qamariah. Journal Analytica Islamica, 1, No. 1. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/371
Apner, G. J. (2018). Kehadiran Gereja Dalam Kemajemukan Indonesia Dalam Terang Yes 49:6 Dan Mat 28:19. Jurnal Teologi, 7, No. 2. https://e-journal.usd.ac.id/index.php/jt/article/view/1639
Ardiansah. (2016). Legalitas Pendirian Rumah Ibadat Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006. Jurnal Hukum Respublica, 16, No. 1. http://journal.unilak.ac.id/index.php/Respublica/article/view/1434/996
Browner, J. (2003). The Duchess Who Wouldn’t Sit Down: An Informal History of Hospitality. Bloombury.
Darmaputera, E. (2012). Menyembah Dalam Roh & Kebenaran. BPK Gunung Mulia.
Drane, J. (1996). Memahami Perjanjian Baru. BPK Gunung Mulia.
Febriana, M. (2018). Hospitalitas : Suatu Kebajikan Yang Terlupakan Di Tengah Maraknya Aksi Hostilitas Atas Nama Agama. SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika, 6, No. 1. https://doi.org/10.47596/solagratia.v6i1.68
Gianto, A. (2012). Teks dan Konteks Yang Tiada Bertepi. Pustaka Muria.
Gogali, L. (2008). Tragedi Poso (Rekonsiliasi Ingatan): Gugatan Perempuan dan Anak-anak Dalam Ingatan Konflik Poso. Galangpress Publisher.
Gultom, A. F. (2016). Enigma Kejahatan dalam Sekam Filsafat Ketuhanan. Intizar, 22(1), 23-34.
Hedman, E.-L. E. (2008). Conflict, Violence, and Dislacement in Indonesia. Cornell Southeast Asia Program Publications.
Kafid, N. (2015). Agama di Tengah Konflik Sosial: Tinjauan Sosiologis Atas Potensi Konflik Keberagaman Agama di Masyarakat. Al-A’raf: Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat, 12, No. 1. https://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/al-araf/article/view/1180
Karman, Y. (2019). Abraham Inklusif: Sebuah Titik Temu Trialog Agama-agama Abrahamik. Jurnal Jaffray, 17, No. 2. https://ojs.sttjaffray.ac.id/JJV71/article/view/321
Karnavian, M. T. (2008). Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso. PT Gramedia Pustaka Utama.
Martin, L. R. (2014). Old Testament foundations for Christian hospitality. Verbum et Ecclesia, 35, No. 1. https://journals.co.za/doi/abs/10.4102/ve.v35i1.752
Morrison, C. L. & A. (2000). In Search of Hospitality: Theoretical Perspectives and Debates. Butterworth-Heinemann.
Munte, A. (2018). Hospitalitas Sebagai Praksis Kristiani dalam Memberdayakan Disabilitas Korban Kekerasan. UKI Press.
Panuntun, D. F. (2020). Teologi Kontekstual & Kearifan Lokal Toraja. BPK Gunung Mulia.
Rerung, A. E. (2022a). Bunuh Diri Bukan Kehendak Bebas Perspektif Neurosains dan Psikoanalisis Sigmund Freud. Danum Pambelum: Jurnal Teologi Dan Musik Gereja, 2(1), 45–59. https://doi.org/10.54170/dp.v2i1.76
Rerung, A. E. (2022b). Menangkal Radikalisme Agama Berdasarkan Reinterpretasi Amanat Agung Injil Matius Dalam Konteks Poskolonial. KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen, 3, No. 1. https://doi.org/10.34307/kamasean.v3i1.90
Rerung, A. E. (2022c). Spiritualitas Pengampunan Berdasarkan Analisis Teologis Kisah Para Rasul 15:35-41. VOX DEI: Jurnal Teologi Dan Patoral, 3, No. 1. https://jurnal.sttekumene.ac.id/index.php/VoxDei/article/view/130/38
Sampe, N. (2020). Teologi Kontekstual & Kearifan Lokal Toraja. BPK Gunung Mulia.
Singgih, E. G. (2000). Berteologi Dalam Konteks: Pemikiran-Pemikiran Mengenai Kontekstualisasi Teologi Di Indonesia. BPK Gunung Mulia.
Steenbrink, J. S. A. & K. (2008). A History of Christianity in Indonesia: Studies in Christian Mission. Brill.
Susanta, Y. K. (2015). Hospitalitas Sebagai Upaya Mencegah Kekerasan dalam Memelihara Kerukunan dalam Relasi Islam - Kristen di Indonesia. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 2, No. 1. https://doi.org/10.33550/sd.v2i1.62
Yewangoe, A. A. (2018). Agama Dan Kerukunan. BPK Gunung Mulia.