Peran Sinamot Dan Dalihan Na Tolu Dalam Perkawinan Batak Toba Menurut Ajaran Gereja Katolik

Authors

  • Covin Lumban Gaol Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang
  • Rocky Aditia Sitohang Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang
  • Yohanes Endi Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang

DOI:

https://doi.org/10.56393/intheos.v4i10.2502

Keywords:

Sinamot, Dalihan Na Tolu, Gereja Katolik, Perkawinan

Abstract

Penelitian ini menyoroti peran Sinamot dan Dalihan Na Tolu dalam perkawinan adat Batak serta hubungannya dengan perkawinan menurut Gereja Katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kepustakaan. Penulis merujuk berbagai sumber literatur yang mencakup teks-teks budaya, literatur teologi, serta penelitian terdahulu yang relevan. Melalui analisis, penulis menemukan bahwa tradisi Sinamot dan Dalihan Na Tolu dalam perkawinan adat Batak mencerminkan nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Gereja Katolik (suci, kesatuan dan tidak terceraikan). Sinamot, meskipun secara fisik merupakan pemberian materi, memiliki makna yang mendalam sebagai penopang kesatuan dan ketidakterceraian perkawinan, sesuai dengan ajaran Gereja Katolik tentang kesucian perkawinan. Sementara Dalihan Na Tolu berperan dalam menciptakan hubungan kekeluargaan yang harmonis, menjaga kesatuan pasangan dan keluarga, serta mencegah perceraian, yang sejalan dengan prinsip kesatuan dalam ajaran Gereja Katolik. Dengan demikian, kesimpulan penelitian ini menggambarkan keselarasan antara tradisi Sinamot dan Dalihan Na Tolu dalam perkawinan adat Batak dengan perkawinan menurut ajaran Gereja Katolik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Antono, Y. S., Tambunan, A. C., & Nadeak, L. (2023). Fungsi Perayaan Adat Batak dan Perayaan Sakramen Perkawinan Pada Masyarakat Batak Katolik Dalam Perspektif Fungsionalisme Agama. Logos: Jurnal Filsafat-Teologi, 20, No. 2.

Catur Raharso, A. (2006). Paham Perkawinan dalam Gereja Katolik. Malang: Dioma.

Dumas, B. (2021). THe Sacrament of Marriage in Postmodernity : Struggling with “ Spectacularization ”? Marriage, Families & Spirituality, 27, 175–195. https://doi.org/10.2143/INT.27.2.3289973

Febriyeni, A. (2020). Perubahan Fungsi Sinamot Pada Etnik Batak Toba. Buddayah: Jurnal Pendidikan Antropologi, 2.

Firmando, H. B. (2021). Kearifan Lokal Sistem Kekerabatan Dalihan Na Tolu Dalam Merajut Harmoni Sosial Di Kawasan Danau Toba. Aceh Anthropological Journal, 5.

Fransiskus, P. (2016). Amoris Laetitia (Sukacita Kasih) (F. X. Adisusanto & B. Prasasti Harini Tri (Ed.); K. K. KWI (Penerj.)). Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia.

Galed, D. O. (2020). Perkawinan in Fieri Dan Perkawinan in Facto Esse Dalam Pemahaman Yuridis Gereja Katolik. Jurnal Hukum Magnum Opus, 3(1), 57–68. https://doi.org/10.30996/jhmo.v3i1.3011

Halawa, A. A. (2019). Nilai Unitas (Monogam) Perkawinan Katolik Dalam Terang Biblis. Logos, 14(2), 52–67. https://doi.org/10.54367/logos.v14i2.338

Harahap, A. H., & Siahaan, H. M. (1987). Orientasi Nilai-nilai Budaya Batak. Sanggar Willem Iskandar.

Joseph Pothier, G. (2018). On The Sacramentality Of Marriage: The Divergence Of Canon Law And Theology And The Inability To Maintain The Presumption Of Facere Quod Facit Ecclesia. University of South Africa.

Kitab Hukum Kanonik (II). (2016). Konferensi Wali Gereja Indonesia.

Kowe, A., Endi, Y., Suherli, S., & Pao, S. (2024). Makna Belis Dalam Perkawinan Matrilineal Masyarakat Ngada (Ditinjau Berdasarkan Kitab Hukum Kanonik No. 1062). Jurnal Adat dan Budaya, 6 (1), 94–103.

Lawler, M. G., & Salzman, T. A. (2022). Pope Francis, Civil Unions, and Same-Sex Marriage: Theological Reflections. Irish Theological Quarterly, 87(1), 3–21. https://doi.org/10.1177/00211400211060630

Loka, E. V., Mba, Y., Sali, M., & Endi, Y. (2023). Tradisi Belis Menurut Pandangan Gereja Katolik ( Studi Kritis Terhadap Perkawinan Adat Ende-Lio Berdasarkan KHK No . 1057 ). Borneo Rewiew: Jurnal Lintas Agama dan Budaya, 2(1), 52–61.

Loka, E. V., Sali, Y. M. M., & Endi, Y. (2023). Tradisi Belis Menurut Pandangan Gereja Katolik (Studi Kritis Terhadap Perkawinan Adat Ende-Lio Berdasarakan KHK No. 1057). Borneo Review: Jurnal Lintas Agama dan Budaya, 2 (1), 52–67.

Lon, Y. S. (2019). Hukum Perkawinan Sakramental Dalm Gereja Katolik. Kanisius.

Lumban Tobing, P. (1956). The Structure of the Toba-Batak Belief in the High God. Jacob van Campen.

Manurung, L. W. (2021). Strategi Bertutur Menolak dan Strategi Kesantunan Dalam Peristiwa Tutur Marhata Sinamot (Negosiasi Mahar) Pada Pernikahan Adat Batak Toba.

Marbun, E. P., Mawara, J. E. T., & Damis, M. (2023). Tradisi Sinamot dalam Perkawinan Adat Suku Batak Toba di Kecamatan Limo Kota Depok. Jurnal Holistik, 16.

Paulus II, P. Y. (2011). Familiaris Consortio (R. Hardawiryana (Penerj.)). Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia.

Paulus II, P. Y. (2016). Kitab Hukum Kanonik: Edisi Resmi Bahasa Indonesia [ Codex Iuris Canonici] (R. Rubiyatmoko (Ed.); 5 ed.). Konferensi Waligereja Indonesia.

Phillips, P. (2016). Gaudium et Spes. In Journal of Catholic Social Thought (Vol. 13, Nomor 2). https://doi.org/10.5840/jcathsoc20161327

Purba, E. P., & Lastri. (2021). Pengaruh Upa Tulang, Jumlah Ulos, Pekerjaan, Dan Pendidikan Terhadap Sinamot: Kasus Perkawinan Batak Toba Di Medan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 21.

Robb, A. (2015). The Relationship between a Theological Understanding of Marital Commitment and a Juridical Articulation of Marital Consent in Sacramental Marriages in the United States. Duquesne University.

Siahaan, N. B. A. (1964). Sejarah Kebudayaan Batak. CV. Napitupulu & Sons.

Sihombing, T. M. (1986). Filsafat Batak Tentang Kebiasaan-kebiasaan Adat Istiadat. Balai Pustaka.

Simanjuntak, B. A. (2009). Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Yayasan Obor.

Simanjuntak, B. A. (2011). Pemikiran Tentang Batak: Setelah 150 Tahun Agama Kristen di Sumatera Utara. Yayasan Obor.

Simanjuntak, M. S. R., Tampubolon, F., & Siahaan, J. (2021). Marhata Sinamot at Toba Ethnic Wedding Ceremony: Antropolinguistic Study. Konfrontasi Jurnal: Culture, Economy, and Social Changes, 8.

Siregar, T. M. S., Br Ginting, A. P., Lestari, D., Christian, J., & Nurfarah. (2023). Sinamot Tradition In Traditional Toba Batak Weddings. Interdisciplinary Journal of Advanced Research and Innovation, Vol. 1, No.

Sirumapea, B. (1994). Perkawinan Batak Toba Dalam Terang Ajaran Kristiani (Suatu Analisis Filosofis Antropologis). STFT Widya Sasana.

Situmorang, D. R. (2018). Tradisi Sinamot dalam Adat Perkawinan dan Implikasinya terhadap Relasi Kekerabatan dalam Masyarakat Suku Batak Toba di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.

Tius, T. (2018). Makna dan Fungsi Tradisi Sinamot dalam Pernikahan Batak Toba di Kecamatan Mandau. JOM FISIP, Vol. 5: ed.

Vergouwen, J. G. (1985). Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba. Pustaka Azet.

Veronica, S., & Azeharie, S. S. (2021). Phenomenology Study on Young Women of Batak Toba in Jakarta About Sinamot. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 655.

Weaver, N. K. (2019). Marriage and Family: A Christian Theological Foundation. Anselm Academic.

Downloads

Published

2024-09-25

How to Cite

Gaol, C. L., Sitohang, R. A., & Endi, Y. (2024). Peran Sinamot Dan Dalihan Na Tolu Dalam Perkawinan Batak Toba Menurut Ajaran Gereja Katolik . In Theos : Jurnal Pendidikan Dan Theologi, 4(10), 386–396. https://doi.org/10.56393/intheos.v4i10.2502

Issue

Section

Articles