Dekonstruksi Faktor-Faktor Penyebab Bunuh Diri dalam Perspektif Jacques Derrida: Studi Kasus pada Jemaat Ria Klasis Mengkendek
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v4i12.2554Keywords:
Fenomena, Bunuh Diri, Dekonstruksi, Jacques DerridaAbstract
Fenomena bunuh diri merupakan realitas yang tak terelakkan dalam kehidupan masyarakat. Kasus-kasus bunuh diri telah terjadi di berbagai tempat, termasuk di Gereja Toraja Jemaat Ria Klasis Mengkendek. Tindakan ini memunculkan berbagai pandangan di kalangan masyarakat yang dipengaruhi oleh beragam latar belakang keyakinan dan pemahaman. Seseorang yang melakukan bunuh diri seringkali dinilai buruk atau bahkan dianggap melakukan dosa besar. Namun, pandangan semacam ini cenderung dangkal dan tidak memperhatikan faktor-faktor penyebab yang melatarbelakangi tindakan bunuh diri tersebut. Motif di balik bunuh diri dapat disebabkan oleh tekanan sosial yang dihadapi individu. Dalam penelitian ini, teori dekonstruksi Jacques Derrida digunakan untuk menganalisis dan mengurai faktor-faktor penyebab fenomena bunuh diri di Jemaat Ria Klasis Mengkendek. Penelitian ini bertujuan untuk mendekonstruksi faktor-faktor penyebab bunuh diri di jemaat tersebut melalui perspektif Derrida. Dengan menggunakan metode kualitatif, pendekatan historis, serta teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi, ditemukan bahwa: pertama, faktor penyebab bunuh diri tidak semata-mata berkaitan dengan keimanan; kedua, masalah percintaan juga menjadi salah satu penyebab; ketiga, masalah ekonomi turut menjadi faktor penyebab; dan keempat, ketiga faktor tersebut dipengaruhi oleh kurangnya peran dan fungsi yang dijalankan oleh pemerintah, gereja, dan masyarakat. Faktor terbesar yang memicu tindakan bunuh diri di Jemaat Ria adalah kurangnya perhatian dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, gereja, dan pemerintah.
Downloads
References
Aulia, G. R., & Nababan, K. R. (2022). Upacara Adat Rambu Solo. Jurnal Ushuluddin.
Ayu, R. (2018). Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Fenomena Bunuh Diri Di Gunungkidul. Sosietas.
Biroli, A. (2018). Bunuh Diri Dalam Perspektif Sosiologi. Jurnal Simulacra.
Fitrianatsany, & MAF, H. (2022). Bunuh Diri Sosiopathik Sebuah Fenomena Sosial Keagamaan Hingga Sosial Ekonomi (Studi Kasus Di Desa Wonorejo, Srengat, Blitar). Jisa.
Harold, R. (2017). Peran Teologi Sosial Gereja Protestan Indonesia Di Gorontalo Dalam Menanggapi Masalah Kemiskinan. Jurnal Jaffray.
Husein, M. A. (2012). Kajian Bunuh Diri. Adamssein Media Ebook Publisher.
Lisma. (2015). Faktor Ekonomi Penyebab Utama Perilaku Bunuh Diri Di Nagari Simpang Tonang Kecamatan Dua Kato Kabupaten Pasaman. STIKIP PGRI.
Lues, E. (2022). Motif Sosial Tindakan Bunuh Diri, Studi Terhadap Kasus Bunuh Diri Pada Remaja Di Kabupaten Manggarai. Universitas Bosowa Makassar.
Molong, L. J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Rosdakarya.
Nainggolan, D. (2021). Kajian Teologis Terhadap Tindakan Bunuh Diri. Jurnal Sekolah Tinggi Teologi Pelita Dunia.
Nasaruddin, R. P. (2021). Mengakhiri Hidup Sendiri Atas Nama Cinta. In Jerit Dalam Kesunyiaan. Capiya Publishing.
Nuqul, L. M., & Lubabin, F. (2014). Dinamika Psikologis Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri. Jurnal Psikologi Islam.
Smith, J. K. ., & Derrida, J. (2005). Live Theory. Bloomsbury Publishing.
Suardana, I. M. (2021). Perspektif Mazmur 65:5 Tentang Kebahagiaan Hidup: Suatu Model Cognitive Behavioral Modification (Cbm) Terkait Penangan Maraknya Kasus Bunuh Diri Di Toraja. In Jerit Dalam Kesunyian - Fenomena Bunuh Diri Dari Perspektif Agama, Budaya Dan Sosial. Capiya Publishing.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.