Analisis Teologis terhadap Makna Simbolik Lamba-Lamba dalam Tradisi Ma’pasonglo di Toraja: Perspektif Teologi Calvin tentang Keesaan Gereja

Authors

  • Enos Mirrang Institut Agama Kristen Negeri Toraja
  • Herlina Herlina Institut Agama Kristen Negeri Toraja
  • Lisa Pratiwi Institut Agama Kristen Negeri Toraja
  • Melan Sabo Institut Agama Kristen Negeri Toraja

DOI:

https://doi.org/10.56393/intheos.v5i6.3479

Keywords:

Lamba-lamba, Ma’pasonglo, Tradisi Toraja, Teologi Calvin, Keesaan Gereja

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolik lamba-lamba dalam tradisi Ma’pasonglo masyarakat Toraja melalui lensa teologi Calvin mengenai keesaan gereja. Tradisi Ma’pasonglo, yang merupakan bagian dari ritual pemakaman Aluk Rambu Solo’, menyimpan simbolisme yang kaya dalam struktur sosial masyarakat Toraja, terutama melalui atribut lamba-lamba yang dikenakan sesuai dengan strata sosial. Pendekatan teologis yang digunakan berfokus pada pemikiran John Calvin mengenai keesaan gereja sebagai prinsip fundamental yang tidak hanya bersifat doktrinal, tetapi juga memiliki implikasi praktis bagi solidaritas dan pelayanan umat Kristen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis melalui studi pustaka dan wawancara mendalam dengan tokoh adat serta rohaniwan Toraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lamba-lamba memiliki tiga makna utama: (1) sebagai simbol keberanian dalam mengambil sikap menghadapi tantangan kehidupan bergereja; (2) sebagai simbol ketulusan dalam pelayanan kepada sesama; dan (3) sebagai bentuk pengorbanan yang mendukung transformasi kehidupan gereja ke arah yang lebih baik. Temuan ini menegaskan bahwa simbol-simbol budaya lokal dapat menjadi sarana reflektif untuk memperdalam pemahaman teologis dan memperkuat kesatuan gereja dalam konteks kultural yang beragam.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. Ridwan Halim. (1998). Rahasia pengusiran kedukaan kematian orang tua. Gramedia Pustaka.

Abdurahim, A. (2015). Makna Biaya dalam Upacara Rambu Solo. Jurnal Akuntansi Multiparadigma. https://doi.org/10.18202/jamal.2015.08.6014

Ahmad Asir. (2018). Agama dan Fungsinya dalam Kehidupan Umat Manusia. Academia, 2 no.2 201.

Amos neolaka dan gerace Amelia. (2017). landasan pendidikan tentang dasar pengenalan diri sendiri menuju perubahan hidup. Kharisma Putra Utama.

Anggraini. (2020). Makna Upacara Pemakaman Rambu Solo Di Tanah Toraja. Visual Heritage, 3(2).

Baskoro, P. K. (2021). Pandangan Teologi Tentang Teologi Reformasi dan Aplikasinya bagi Kekristenan Masa Kini. Jurnal Teologi (JUTEOLOG). https://doi.org/10.52489/juteolog.v2i1.22

Celia Deane Drummond. (2006). Teologi dan Ekologi: Tradisi Kristen, Liturgi, Alkitab, Feminis, Humanitas, Politik, Etika dan Gaira. BPK Gunung Mulia.

Chrirzin. (2023). Menggugah Jiwa Kasih Sayang dan Pengorbanan. Khotbah Dan Pelayanan, 10(4).

Deky Nofa Alyanto. (2019). Makna Warna Merah dalam Tradisi Etnis Tionghoa Sebagai Jembatan Komunikasi Untuk memperkenalkan makna darah Yesus. Teologi Praktika, 2(1).

Dewi, K. I. (2019). Nilai-nilai Profetik dalam Kepemimpinan Modern Pada Manajemen Kinserja. CV. Green Publishing.

Embon, D. (2018). Sistem Simbol Dalam Upacara Adat Toraja Rambu Solo : Kajian Semiotik. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 4(7), 1–10.

Farida Tawaru May. (2020). Gereja dan Kekudusan Anggota Gereja. Teologi Dan Pendidikan Kristen, 2, No. 1.

Francois Wendel. (2015). Calvin: Asal-Usul dan Perkembangan Pemikiran Religiusnya. Momentum.

Herdi Sahrasad. (2020). Agama Kebudayaan dan Kekuasaan. Unimal Press.

Heri Purwanto. (2021). Misi Ekolgosi: Memaknai ulang misi gereja Kristen Muria Indonesia di Tengah Bencana Alam dan Krisis Ekololgi. Journal of Divinty, Peace and Conflict Studies, 2(1).

Hidayah, M. N. (2018). Tradisi Pemakaman Rambu Solo di Tana Toraja dalam Novel Puya ke Puya Karya Faisal Oddang (Kajian Interpretatif Simbolik Clifford Geertz). Interpretatif Simbolik Clifford Geertz, 1(1), 1–10.

Jimmi Oentoro. (2010). Gereja Impian. PT Gramedia Pustaka utama.

Kurniati. (2012). Busana Adat Upacara Dukacita (Rambu Solo) Di Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat. Proseding Pendidikan Teknik Boga Busana, 1(7).

Lotnatigor Sigombing. (2019). Tanggung Jawab Gereja dalam Mewujudkan Karya Kristus Di Sektor Kebudayaan. Sosial Budaya, 2, No.1 ap.

Maria Widiastuti. (2019). Konsep Keselamatan dalam Ajaran Calvinisme. Jurnal Pionir, 5(4).

Megawati Tonapa. (2019). Gaya Hidup Hamba Tuhan dalam Menghadapi Tantangan Pelayanan Dunia Teknologi.

Miltha. (2021). Sejarah Asal Mula Rumah Adat Tongkonan.

Moris, S., & Abdul Rahman. (2022). Siri Tomate: Tedong Sebagai harga diri pada rambu solo di Toraja. Syntax Admiration, 3(1).

Nova Aryanto. (2020). Rasa Duka Karena Kehilangan dimasa pandemi. Teruna Bhakti, 4, NO. 2.

Resi Mangampa. (2018). Implementasi Nilai-Nilai Kristiani dalam Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Minggu.

Ricky Arnold Nggili. (2022). Filsafat :Memahami Realitas Manusia. Institute Transformasi Indonesia.

Ruata, J. L. (2025). Integration of Christian Religious Education Approaches in Modern Society: Sociological and Anthropological Perspectives. LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial Dan Budaya, 8(1).

Samarenna, D., & Siahaan, H. E. R. (2019). Memahami dan Menerapkan Prinsip Kepemimpinan Orang Muda Menurut 1 Timotius 4:12 bagi Mahasiswa Teologi. BIA’: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 2(1), 1–13. https://doi.org/10.34307/b.v2i1.60

Sammuel Moris, A. R. (2022). Siri’ To Mate: Tedong Sebagai Harga Diri Pada Rambu Solo’ Di Toraja. Jurnal Syntax Admiration, 3, 216–223. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/autism-spectrum-disorders

Simon, J. C. (2021). Pemikiran Filsafat John Calvin dan Relevansinya. Jurnal Teologi (JUTEOLOG). https://doi.org/10.52489/juteolog.v2i1.37

Suhardini. (2001). Keunikan Kain Tradisonal Indonesia. Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata, 4(2).

Suryani Yurista. (2021). Analisis tentang Kehidupan Setelah Kematian Menurut John Calvin dan Implikasinya bagi warga gereja Toraja di Jemaat Barana’ Klasis Tikala. IKAN Toraja.

Susanto, H. (2019). Gereja Yang Berfokus Pada Gerakan Misioner. FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika. https://doi.org/10.34081/fidei.v2i1.23

Tumirin. (2015). Makna Biaya dalam Upacara Rambu Solo. Multiparadigma, 6(2).

Yanti Firria. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Digital: Untuk meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan dan Literasi Sains. Deepublish.

Zidi Gazalba. (2017). Nilai dan Norma Masyarakat. Kurios, 3, No. 2, 21.

Downloads

Published

2025-07-21

How to Cite

Mirrang, E., Herlina, H., Pratiwi, L., & Sabo, M. . (2025). Analisis Teologis terhadap Makna Simbolik Lamba-Lamba dalam Tradisi Ma’pasonglo di Toraja: Perspektif Teologi Calvin tentang Keesaan Gereja. In Theos : Jurnal Pendidikan Dan Theologi, 5(6), 250–260. https://doi.org/10.56393/intheos.v5i6.3479

Issue

Section

Articles