Nilai Pancasila Dalam Budaya Kearifan Lokal Perkawinan Adat Nayuh Lampung Saibatin

Authors

  • Ahmad Fhatoni Universitas Lampung
  • Muhammad Mona Adha Universitas Lampung
  • Abdul Halim Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v4i2.1063

Keywords:

Budaya, Tradisi, Nilai, Pancasila

Abstract

Tradisi Nayuh merupakan acara adat yang dibina oleh keluarga besar dan dilaksanakan oleh masyarakat adat Lampung, khususnya masyarakat Lampung Pesisil. Suku Lampung yang masih dipegang oleh masyarakat Margha Rajabasa, hal ini dimaksudkan agar membuat sketsa penerapan budaya setempat pada tradisi Nayu kemudian Nilai budaya setempat yang ada di dalam tradisi Nayu. ditujukan untuk Provinsi Lampung Selatan dengan memakai cara penelitian pendekatan deskriptif, kualitatif. Data dikumpulkan dan dianalisis memakai cara analisis data oleh (Miles dan Huberman) saat kami merembukan data yang sudah ada untuk bidang studi ini memakai tekhnis observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Tradisi Nayuh merupakan rangkaian adat Lampung yang menjadi hal penting pada Perkawinan Adat Lampung Sai batin, dan Tradisi Nayuh merupakan program adat yang dibina oleh keluarga besar Tradisi Nayuh. dapat dan sedang dalam proses implementasi. Setiap rangkaian langkah memiliki ciri khas kearifan setempat yang masih dipergunakan secara kokoh oleh penduduk Marga Rajabasa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adha, M, M., & Susanto, E, 2020. Kekuatan Nilai-nilai Pancasila dalam Membangun Kepribadian Masyarakat Indonesia. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan, 15(01), 121-138.

Adha , M, M. 2019. Warga Negara Muda era modern pada konteks Global- national: perbandingan dua negara jepang dan inggris. Jurnal media komunikasi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, 10(1), 16-28.

Adha, M, M., Perdana, D.R., & Supriyono, S. 2021. Nilai Pluralistik: Eksistensi Jati diri Bangsa Indonesia Dilandasi Akulturasi Penguatan Identitas Nasional. Jurnal Civic Hukum, 6(1), 10-20.

Adha , M, M. 2019. Pengembangan Keadaban Kewarganegaraan melalui Festival Krakatau (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Adha, M, M., & Hidayah,Y 2020. Jepang Identitas Bangsa dan Agama: Manifestasi Nilai Tradisi Lokal dalam Kehidupan Masyarakat Global. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 10(1), 16-28.

Al Musanna. (2011). Rasionalitas dan aktualitas kearifan lokal sebagai basis pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan dan Kebudayan. 17 (6), hlm. 588- 598.

Ali Imron, 2005. Pola perkawinan Saibatin. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Almond, Gabriel and Verba, Sidney. (1963). The Civic Culture: Political Attitude and Democracy in Five Nations. Boston: Little, Brown and Company.

Almond, Gabriel & Sydney Verba. 1965. Civic Culture. The United States: Little, Brown & Company (Canada) Limited.

Arikunto Suharsimi. 2009,Metodelogi Penelitian. Jakarta: Sinar Grafika

Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Fahruddin, 1996, Falsafah Piil Pesenggiri, Sebagai Norma Tata Krama Kehidupan Sosial Masyarakat Lampung. Bandar Lampung, Bandar Maju

Fathoni, A. (2006). Antropologi Sosial Budaya. Jakarta: PT Rineka Cipta

Gabriel dan Sidney Verba. (1989). Civic Culture: Political Ettitudes and Democracy in Five Nations. SAGE Publications. (Hlm,20-23).

Gumilar, S. dan Sulasman. (2013). Teori-Teori Kebudayaan, Dari Teori Hingga Aplikasi. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Gunter, Helen, “Critical approaches to leadership in education”, Journal of Educational Enquiry, Vol. 2, No. 2, University of Birmingham, United Kingdom, 2001. http://583-2379-1-PB.pdf. (25 September 2017)

Hadikusuma, Hilman, 1996, Adat Istiadat Daerah Lampung, Bandar Lampung, Arian Jaya.

Honigman,J.J. (1954). Culture and Personality. New York: Harper & Brothers.

Jurna Petri Roszi dan Mutia. (2018). “Akulturasi Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Keagamaan dan Pengaruhnya terhadap Perilaku-Perilaku Sosial.” Fokus : Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar ilmu antropologi.jakarta : Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Marzali, A. (2006). Pergeseran orientasi nilai kultural dan keagamaan di Indonesia (Sebuah esai dalam rangka mengenang almarhum prof. koentjaraningrat). Jurnal Antropologi Indonesia. 30 (3), hlm. 251-265.

Muller, E. N., & Seligson, M. A. (1994). Civic culture and democracy: The question of causal relationships. American political science review, vol 8(3), hlm. 635-652.

Miles, M. B. & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Moeloeng, L.J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong,L.J. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya

N Zuriah 2007, Metodologi Penelitian Sosial dan Penelitian, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nader, R. (1988) Developing a civic culture. From the maganize “Edges” published by the Canadian Institute of cultural Affairs. Copyright : Canadian Association For Adult Education. Excerpeted from Nader’s 1988 address to the CAAE.

Downloads

Published

2024-04-22

How to Cite

Fhatoni, A., Adha, M. M., & Halim, A. (2024). Nilai Pancasila Dalam Budaya Kearifan Lokal Perkawinan Adat Nayuh Lampung Saibatin. Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial, 4(2), 59–64. https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v4i2.1063

Issue

Section

Articles