Konstruksi Identitas Anak Muda Kota Malang Pengguna Fotografi Analog Di Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v3i4.1686Keywords:
Distingsi Selera, Fotografi Analog, Konstruksi Identitas Anak Muda, Post StrukturalismeAbstract
Generasi muda zaman sekarang adalah mereka yang sejak lahir terekspos pada kemudahan yang ditawarkan kemajuan teknologi digital. Mereka tidak mengenal fotografi analog, sebuah sistem untuk menghasilkan foto di masa lalu sebelum adanya fotografi digital. Kerumitan dan proses panjang yang dimilikinya membuat teknologi ini sempat ditinggalkan semenjak kemunculan fotografi digital. Namun demikian, fotografi analog justru menarik minat kalangan anak muda dan kembali marak digunakan dewasa ini. Penelitian ini berupaya untuk mencari alasan sesungguhnya para anak muda menggeluti fotografi analog yang rumit dan seperti apa identitas yang ingin dibangun dari hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode etnografi. Data dalam penelitian ini didapatkan dari observasi partisipasi dan wawancara mendalam, serta dianalisis menggunakan teori distingsi selera dan post-strukturalisme. Hasil dari penelitian ini adalah anak muda yang menggeluti fotografi analog merupakan golongan kelas sosial yang mampu menghidupi hobinya secara finansial, dan fotografi analog secara sengaja digunakan oleh anak muda pada hari ini untuk menunjukkan selera dan membedakan diri mereka dari kelas sosial yang lain. Anak muda memiliki keinginan untuk menantang diri mereka dalam sebuah proses mendefinisikan foto yang paling baik, dan pergulatan tersebut turut berperan dalam membentuk maupun menegaskan identitas yang melekat dalam diri mereka.
Downloads
References
Barker, C., & Jane, E. A. (2016). Cultural Studies: Theory and Practice (5th ed.). SAGE Publications.
Barthes, R. (1972). Mythologies (A. Lavers, Ed.). Farrer, Strauss, and Giroux.
Bourdieu, P. (1984). Distinction: A Social Critique of the Judgement of Taste (R. Nice, Ed.). Harvard University Press.
Darmawan, Y. S., & Wikayanto, A. (2018). Trend Kamera Analog Instan di Kalangan Remaja. Rekam: Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi, 14(2), 97–106.
Derrida, J. (1976). Of Grammatology (G. C. Spivak, Ed.). The Johns Hopkins University Press.
Dipoetra, T. M. R., & Kurniadi, O. (2020). Fotografi Analog di Era Fotografi Digital. Prosiding Hubungan Masyarakat, 25–27.
Jameson, F. (1984). Postmodernism, or, The Cultural Logic of Late Capitalism. Duke University Press.
Kewuel, H. K. (2004). Allah dalam Dunia Postmodern. Dioma.
Kewuel, H. K. (2012). Pemikiran Soren Kierkegaard Tentang Hakikat Agama: Kontribusinya bagi Dialog dan Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama di Indonesia [Dissertation]. Universitas Gadjah Mada.
Kierkegaard, S. (1962). The Present Age (A. Dru, Ed.). Harper & Row.
Meiji, N. H. P. (2019). Pemuda (pe)kerja paruh waktu: Dependensi dan negosiasi (mahasiswa part time di Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia). Jurnal Studi Pemuda, 8(1), 15–28.
Prensky, M. (2001). Digital Natives, Digital Immigrants. On the Horizon, 9(5), 1–6.
Setiawan, R., & Bornok, M. B. (2015). Estetika Fotografi. Research Report - Humanities and Social Science, 1.
Turner, A. (2015). Generation Z: Technology and Social Interest. The Journal of Individual Psychology, 71(2), 103–113.
Zaki, F. H. (2021). Potret Eksistensi Pemilik Kios Kamera Analog Di Pasar Baru Pada Era Digitalisasi Teknologi Kamera: Studi Kasus Pedagang dan Penyedia Layanan Perbaikan Kamera Analog di Pasar Baru Jakarta Pusat [Bachelor’s thesis]. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.