Tradisi Tahlilan dalam Perspektif Antropologi Filsafat: Ritual, Makna, dan Implikasinya
DOI:
https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v4i4.2460Keywords:
Tahlilan, Antropologi Filsafat, Tradisi JawaAbstract
Penelitian ini mengkaji tradisi tahlilan dalam masyarakat Jawa melalui perspektif antropologi filsafat, dengan fokus pada peran, makna, dan implikasinya terhadap harmoni sosial dan spiritual. Tahlilan, yang merupakan bagian dari tradisi selamatan, tidak hanya berfungsi sebagai upacara keagamaan untuk mendoakan arwah yang telah meninggal, tetapi juga sebagai mekanisme sosial untuk memperkuat ikatan komunitas dan menjaga keseimbangan kosmis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi literatur dan conceptual approach, didukung oleh wawancara skala kecil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang dibahas. Data dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi tema-tema utama yang muncul dari literatur dan wawancara. Temuan menunjukkan bahwa tahlilan mencerminkan integrasi antara kepercayaan lokal Kejawen dan ajaran Islam, serta memiliki peran penting dalam menjaga harmoni sosial dan spiritual di masyarakat Jawa. Tradisi ini tetap relevan sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya di tengah perubahan sosial yang cepat. Namun, keterbatasan penelitian ini termasuk kurangnya data empiris yang lebih luas, sehingga rekomendasi diberikan untuk penelitian lebih lanjut yang melibatkan observasi lapangan yang lebih mendalam dan partisipatif.
Downloads
References
Aufa, A. (2017). Memaknai Kematian Dalam Upacara Kematian di Jawa. An-Nas, 1(1), 1-11.
Afifah, H. N. Z. (2024). Analisis Penegakan Hak Asasi Manusia dalam Mewujudkan Keadilan. Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial, 2(2), 61–67. https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v1i8.1325
Ardi, M. (2019). Kematian Filosofis Menurut Antropologi Metafisika Anton Bakker. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 7(1), 175-189.
Dozan, W. (2020). Hadits-Hadits Tahlilan: Analisis Konflik dan Nilai-Nilai Sosial Masyarakat. Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist, 3(2), 195-211.
Gultom, A. F. (2024). Objektivisme Nilai dalam Fenomenologi Max Scheler. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(4), 141–150. https://doi.org/10.56393/decive.v4i4.2107
Gultom, A. F., Munir, M., Wadu, L. B., & Saputra, M. (2022). Pandemic And Existential Isolation: A Philosophical Interpretation. Journal of Positive School Psychology, 8983-8988.
Haniyah, H. (2018, April). Relasi Islam Terhadap Eksistensi Adat di Indonesia. In Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars (No. Series 1, pp. 280-286).
Hendrajaya, J., & Almu’tasim, A. (2019). Tradisi selamatan kematian nyatus nyewu: Implikasi nilai pluralisme Islam Jawa. Jurnal Lektur Keagamaan, 17(2), 431-460.
Humaidi, H., Wahid, W., Wardani, D. J., Rohman, S., Husni, M., A’Yunnisa, Q., ... & Anam, A. G. (2021). Tradisi Tahlilan: Potret Akulturasi Agama, Budaya Khas Islam Nusantara dan Tradisi NU. An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja, 1(1), 89-99.
Karim, A. (2017). Makna ritual kematian dalam tradisi Islam Jawa. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(2), 161-171.
Khazin, A. M. (2013). Persepsi Masyarakat Tentang Jamuan Tahlilan Di Desa Rombiya Barat Ganding Sumenep. Executive summary, 1-21.
Mas’ari, A., & Syamsuatir, S. (2017). Tradisi Tahlilan: Potret Akulturasi Agama dan Budaya Khas Islam Nusantara. Kontekstualita, 32(01).
Nurjanah, T. (2024). Menjaga Keadaban Publik dengan Mengantisipasi Pelanggaran Privasi di Media Sosial. Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial, 1(4), 124–129. https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v1i4.456
Nurleli, N. (2023). Pelepasan Norma Dan Etika Sosial Yang Terjadi Di Dalam Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Berekspresi. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 3(3), 92–97. https://doi.org/10.56393/antropocene.v1i4.455
Rodin, R. (2013). Tradisi Tahlilan dan Yasinan. IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 11(1), 76-87.
Sari, D. A. A. (2017). Selametan Kematian di Desa Jaweng Kabupaten Boyolali. Haluan Sastra Budaya, 1(2), 147-161.
Satimin, S. (2021). Nilai-nilai Filosofis dalam Memperingati Upacara Hari Kematian dalam Tradisi Jawa Ditinjau dari Aspek Sosial (Studi Di Air Banai Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara). Manthiq, 6(1), 42-64.
Satimin, S., Ismail, I., & Marhayati, N. (2021). Nilai-Nilai Filosofis Upacara Hari Kematian Dalam Tradisi Jawa Ditinjau Dari Perspektif Sosial. DAWUH: Islamic Communication Journal, 2(2), 61-68.
Schlehe, J. (2017). Contesting Javanese traditions: The popularisation of rituals between religion and tourism. Indonesia and the Malay World, 45(131), 3-23.
Sumarto, S. (2018). Budaya, Pemahaman dan Penerapannya:“Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Kesenian dan Teknologi”. Jurnal Literasiologi, 1(2), 16-16.
Warisno, A. (2017). Tradisi Tahlilan Upaya Menyambung Silaturahmi. Riayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan, 2(02), 69-97.
Warisno, A., & Tabrani, Z. A. (2018). The Local Wisdom and Purpose of Tahlilan Tradition. Advanced Science Letters, 24(10), 7082-7086.