Konflik Dan Solusi Papua Merdeka Dalam Pemikiran Paul Feyerabend
DOI:
https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v1i6.440Keywords:
Konflik, Papua, Pemikiran, Pengembangan MetodologiAbstract
Artikel ini memiliki tujuan yaitu: pertama, mengidentifikasi hal-hal apa saja yang menyebabkan terjadi konflik di tanah Papua dan bentuk dan dampak yang terjadi akibat konflik Papua. Kedua, mengindentifikasi upaya dan solusi pemerintah Indonesia untuk Papua dan menggambarkan suatu sudut pandang Paul Feyerabend pada konflik Papua. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan. Studi kepustakaan dimaksudkan untuk memahami beragam literatur yang terkait dengan program dan penerapan merdeka belajar di sekolah. Hasil penelitian menemukan bahwa Gagasan yang ditulis Feyerabend mengenai Anarkisme Epistemologi tentunya tidak hanya didedikasikan bagi kepentingan dalam dunia sains atau ilmiah saja, tetapi juga dalam pergulatan sosial dan budaya agar lebih praktis, menurut Feyerabend gagasan tersebut tidak hanya penting dalam pengembangan metodologi saja, melainkan sebuah pandangan kemanusiaan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sosial dalam masyarakat Papua banyak sekali terjadi konflik hingga gerakan separatism. Pada saat itu kekerasan dipercayai sebagai instrument untuk mencapai titik kekuasaan. Kekerasan menjadi alat untuk mencapai sebuah rasa kepuasaan.
Downloads
References
Anugerah, Boy. (2019). Papua: Mengurai Konflik dan Merumuskan Solusi. Edisi 40.
Aulia, N. (2018). Konstruksi Realitas Sosial Di Media Massa (Analisis Framing Pemberitaan Konflik Antara Organisasi Papua Merdeka (Opm) Dengan Aparat Keamanan Republik Indonesia (Ri) Di Kompas. Com Edisi Oktober-November 2017) (Bachelor's thesis, Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
Chauvel, Richard. (2005). Constructing Papua Nationalism: History, Etnicity, and Adaptation.
Faturahman, F. (2017). Self-determination Right Papua Pasca Otonomi Khusus dalam Perspektif Hukum Internasional (Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia).
Febrianti, S. W., & Arum, A. S. (2019). Penyelesaian Konflik Internal antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Separatisme di Papua melalui Mekanisme Horse-Trading.
Ferry, Luc. (2019). A brief history of thought: A Philosophical guide to living. Canongate Books.
Feyerabend, P.K. (1982). Agaist Method
Hikam, M. A. (2018). Pendidikan Multikultural dalam Rangka Memperkuat Kewaspadaan Nasional Menghadapi Ancaman Radikalisme di Indonesia. Global: Jurnal Politik Internasional, 17(1), 1-17.
Kuspanita. (2019). “Kerusuhan Yang Terjadi Di Papua Ditinjau Dari Tujuan Negara Dan Tujuan Legitimasi Negara Pancasila.
Nomensen ST. Mambraku. (2015). Penyelesaian Konflik Di Tanah Papua Dalam Perspektif Politik.
Pitaloka. (2004). Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat. Galang Press.
Popper, Karl. (2012). The open society and its enemies.
Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach). Yogyakarta Deepublish.
Sekar Wulan Febrianti, dkk. (2019). Penyelesaian Konflik Internal antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Separatisme di Papua melalui Mekanisme Horse-Trading.
Sianturi, B. H., & Hanita, M. (2020). Optimalisasi Peran Polri dalam Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua. Jurnal Keamanan Nasional, 6(1), 73-94.
Tosepu, Y. A. (2018). Media Baru Dalam Komunikasi Politik (Komunikasi Politik di Dunia Virtual). Surabaya. CV Jakad.
Widarda, Dodo. (2019). Demokrasi Sosial dalam Pemikiran Paul Feyerabend.