Tinjauan Deskriptif Kasus Papua Merdeka dengan Pendekatan Damai Berdasarkan Sudut Pandang Feyerabend
DOI:
https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v1i2.446Keywords:
Tinjauan Deskriptif, Studi Kasus, Papua, Pendekatan DamaiAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kronologi kasus dari Konflik Papua Merdeka dari sudut pandang Paul Feyerabend Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus yaitu tentang konflik Papua Merdeka yang dianalisis dengan pembacaan pada kronologi kejadian dan deskripsi dari kasus. Penelitian ini berdasarkan kajian literatur terdahulu serta berupaya mengkaji mengenai analisis pemikiran. Ada keterkaitan antara studi kasus mengenai Konflik Papua Merdeka dengan pemikiran seorang Paul Feyerabend, yaitu dimana pemerintah Indonesia di ibaratkan sebagai metode dan ilmu pengetahuan yang kaku dan baku, sedangkan yang masyarakat Papua khususnya kelompok separatis diibaratkan sebagai Paul Feyerabend yang menantang dan mengkritik dengan pemikiran anarkisme epistemologi dan anything goes terhadap ke kakuan dan kebakuan ilmu pengetahuan dan metodenya yang diibaratkan sebagai pemerintah Indonesia. Saran penelitian bahwa bila masih berlanjutnya konflik Papua Merdeka di Indonesia, diharapkan agar bisa cepat terselesaikan dengan adanya kebijakan pemerintah terutama pendekatan damai.
Downloads
References
Agung, D. A. G. (2017). Keragaman Keberagamaan (Sebuah Kodrati Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Berdasarkan Pancasila). Sejarah Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 11(2), 151-159.
Kaisupy, D. A., & Maing, S. G. (2021). Proses Negosiasi Konflik Papua: Dialog Jakarta-Papua. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(1), 82-98.
Lenggono, P. S. (2021). Sodality in the Perspective of Pancasila: A Pathway to Indonesian Sociology. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 9(1), 66-95.
Mambraku, N. S. (2016). Penyelesaian Konflik di Tanah Papua dalam Perspektif Politik. Kajian, 20(2), 75-85.
Marit, E. L., & Warami, H. (2018). Wacana “Papua Tanah Damai” Dalam Bingkai Otonomi Khusus Papua. Jurnal Ilmu Sosial, 16(1).
Mohamad, G. (2021). Polemik Sains. IRCISOD.
Mukhtadi, M. (2021). Strategi Pemerintah Dalam Penanganan Gerakan Separatis Papua Dan Implikasinya Terhadap Diplomasi Pertahanan Indonesia (Government Strategies In Managing Papua Separatist Movement And Its Implications On Defense Diplomacy). Jurnal Diplomasi Pertahanan, 7(2).
Nurcahyono, O. H. (2018). Pendidikan multikultural di Indonesia: Analisis sinkronis dan diakronis. Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, & Antropologi, 2(1), 105-115.
Priyatna, M. (2019). Telaah Kritis Konsep Ide Besar (Fritjof Capra), Anything Goes (Paul Feyerabend), Dan Krisis Sains Modern (Richard Tarnas), Dalam Upaya Rekonstruksi Pemikiran Pendidikan Islam. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(01), 125-142.
Sari, N. A. (2021). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Anggota Tni-Ad Yang Melaksanakan Tugas Di Wilayah Rawan Konflik (Papua) (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga.).
Shofiyyuddin, M. (2015). Anarki Epistemologis Paul Karl Feyerabend dan Relevansinya Pada Epistemologi Tafsir Al-Quran. dalam Hermeneutika, 9(1).
Sutardi, T. (2007). Antropologi: Mengungkap keragaman budaya. PT Grafindo Media Pratama.
Tahir, M. (2016). Kontribusi Pemikiran Epistimologis Paul K. Feyerabend Terhadap Studi Islam. LENTERA, 18(2).
Tebay, N. (2016). Transformasi Konflik Papua. Limen, 12(2, April), 82-106.
Widarda, D. (2019). Demokrasi Sosial dalam Pemikiran Paul Feyerabend. TEMALI: Jurnal Pembangunan Sosial, 2(2), 184-203.
Zamzami, M. (2012). Teologi Humanis Jamâl al-Bannâ: Sebuah Rekonstruksi Epistemologis Studi Keislaman. Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, 2(1), 174-200.