Peningkatan Pemahaman Peserta Didik Tentang Konsep Pancasila Melalui Model Mnemonik
DOI:
https://doi.org/10.56393/paidea.v4i1.2026Keywords:
Peningkatan Pemahaman, Model Mnemonik, PancasilaAbstract
Penerapan Model Pembelajaran mnemonik adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek didik yang aktif dalam kegiatan diskusi kelompok, menyampaikan ide dan menjawab pertanyaan, memperhatikan lingkungan belajarannya serta mampu mengungkapkan kembali pengetahuan yang dimiliki melalui presentasi. Tujuan penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman peserta didik tentang konsep pancasila melalui model mnemonik di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Tomalehu. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, serta keterlibatan peneliti dalam memperoleh data-data lapangan. Yang dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Tomalehu Kecamatan Amalatu sebanyak 10 orang siswa, dengan instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, lembar observasi dan lembar kerja siswa. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penerapan model mnemonic dapat meningkatkan pemahaman peserta didik tentang konsep pancasila materi kewarganegaraan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Tomalehu Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Pada pembelajaran pada siklus I sebesar 10%, atau 1 orang siswa dari 10 orang siswa, pada siklus II meningkat menjadi 100% dari keseluruhan siswa yang ada dengan rata-rata nilai secara klasikal mencapai 83,2 masuk kategori sangat baik.
Downloads
References
Cholisin, C. (2000). Reorientasi dan Rekonstruksi Paradigma Lama Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Indonesia Bard. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3).
Damar, R. W. (2011). Theories Belajar dan Pembelajaran. Erlangga.
Desmita. (2010). Psikolog Perkembangan Peserta Didik. Remaja Rosda Karya.
Fajar, M. (2004). Bahwa Pkn Sebagai Wahana Untuk Mengembangkan Kemampuan. Rajawali Pers.
Gultom, A. F. (2011). Guru Bukan Buruh. Malang: Servaminora.
Hasan, Helmi, A. (2003). Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.”(Buku Ajar) Padang; Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Jackson, M. J., & Turkington, D. (2005). Depression and anxiety in epilepsy. Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry, 76(suppl 1), i45–i47.
Joyce, D. (1980). Strategi Mnemonik. PT Raja G rafindo Persada.
Muhibbin Syah. (2005). Kelemahan Dan Kelebihan Model Mnemonik. PT. Rineka Cipta.
Muhibin Syah. (2007). Psikolog Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: remaja rosdakarya.
Musabir, M. (2022). Analisis Inovasi Proses Dan Inovasi Produk Bakso Pada UMKM Bakso Pandau Jaya Kabupaten Kampar. Universitas Islam Riau.
Parawangsa, E., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Hakikat pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar (SD). Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 8050–8054.
Purwoko A. (2016). Kegiatan Belajar Mengajar Buku Paket PPL (CV. Alfabeta (ed.)). CV. Alfabeta.
Stine, B. (2002). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. In Sinarbaru.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian. Metode Penelitian.
Suharsimi Arikunto. (2016). Penelitian Tindakan Kelas : PT Bumi Aksara (Suryani (ed.)).
Syah, M. (2004). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. PT. Raja Grafindo Persada.
Yatim, R. (2009). Paradigma Pembelajaran. Prenada Media Group, hal 34.