Meningkatkan Aktivitas Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division
DOI:
https://doi.org/10.56393/pelita.v2i1.1532Keywords:
Aktivitas Belajar, Student Teams-Achievement DivisionAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan perefleksian. Berdasarkan temuan analisis data penelitian dan pembahasan hasil penelitian mengenai peningkatan aktivitas belajar peserta didik sebagai berikut. Pertama, terjadi peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada semua aspek. Kedua, peningkatan tertinggi aktivitas belajar peserta didik pada siklus I dari dua kali pembelajaran terjadi pada aktivitas mengerjakan tugas kelompok serta peningkatan aktivitas terendah terjadi pada aktivitas menanggapi tugas kelompok. Ketiga, peningkatan aktivitas belajar peserta didik di siklus II paling tinggi terjadi pada aktivitas mengerjakan tugas kelompok, sedangkan aktivitas terendah terjadi pada menjawab pertanyaan, sedangkan menanggapi tugas kelompok pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Keempat, rata-rata dari keseluruhan jumlah total aktivitas belajar peserta didik yang tercapai target keberhasilan untuk semua aspek terjadi pada kegiatan pembelajaran pertemuan kedua di siklus II, sehingga penelitian dicukupkan sampai siklus II.
Downloads
References
Alma, B. (2009). Guru profesional menguasai metode dan terampil mengajar. Bandung: Alfabeta.
Ana, N. Y. (2018). Penggunaan model pembelajaran discovery learning dalam peningkatan hasil belajaran siswa di sekolah dasar. Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran, 2(1).
Annisa, N., & Simbolon, N. (2018). Pengembangan media pembelajaran interaktif ipa berbasis model pembelajaran guided inquiry pada materi gaya di kelas IV SD Negeri 101776 Sampali. School Education Journal Pgsd Fip Unimed, 8(2), 217-229.
Arfianawati, S., Sudarmin, S., & Sumarni, W. (2016). Model pembelajaran kimia berbasis etnosains untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Jurnal Pengajaran MIPA, 21(1), 46-51.
Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Bakry, N. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Cintia, N. I., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2018). Penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Perspektif ilmu pendidikan, 32(1), 67-75.
Djamarah. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fajri, Z. (2019). Model pembelajaran discovery learning dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD. Jurnal Ika Pgsd (Ikatan Alumni Pgsd) Unars, 7(2), 64-73.
Hale, C. B., Wadu, L. B., & Gultom, A. F. (2021). Keterlibatan Warga Negara Dalam Pembangunan Berkelanjutan Untuk Mewujudkan Lingkungan Yang Bersih. De Cive: Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(12).
Istarani, dkk. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan: Iscom Medan
Kemmis dan MC Taggar. (2002). Action Research Planner. Australia: Daikin University
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. (2015). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Kata Pena Mengajar. Bandung: Alfabeta
Liza. (2008). Belajar dan Game, Kurangi Kebosanan Siswa di Kelas. http://talkingstik. com.pembelajaran inovatif
Mansir, F. (2020). Kesejahteraan Dan Kualitas Guru Sebagai Ujung Tombak Pendidikan Nasional Era Digital. Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) Unars, 8(2), 293-303.
Oemar Hamalik (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sukmayadi, T., & Suyitno, S. (2020). Implementasi PPKn berbasis Nilai-nilai Islam di SD Muhammadiyah Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta. JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan), 5(1), 44-53.