Pentingnya Jiwa Persatuan Dan Kesatuan di Lingkungan Masyarakat Untuk Mendukung Pendidikan Kewarganegaraan
DOI:
https://doi.org/10.56393/rhizome.v1i8.249Keywords:
Jiwa Persatuan, Kesatuan, Lingkungan Masyarakat, Pendidikan Kewarganegaraan.Abstract
Tujuan penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan jiwa persatuan dan kesatuan untuk mendukung Pendidikan Kewarganegaraan. Ada dalam bentuk perilaku untuk mendukung terbangunnya pendidikan kewarganegaraan di masyarakat. Penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan. Untuk penelitian mengenai perilaku-perilaku keseharian masyarakat yang dapat membangun pendidikan kewarganegaraan dapat kita lihat dari pola hidup sehari-hari masyarakat, dimana para masyarakat berinteraksi dengan sesama warga dan terjadilah proses sosial. Upaya untuk mendukung keberagaman tersebut menjadi jiwa bagi terciptanya persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat. Persatuan dan kesatuan didukung oleh pendidikan kewarganegaraan dengan adanya pengajaran tentang toleransi. Toleransi diajarkan dengan cara berkomunikasi dan berdiskusi dengan orang lain yang berbeda. Lingkungan sekolah yang baik dan lingkungan keluarga juga mendukung terjadinya persatuan dan kesatuan bangsa. Sikap atau perilaku untuk bekerjasama dan bergotong royong menjadi bentuk konkret untuk menumbuhkan jiwa persatauan dan kesatuan. Dengan demikian persatuan dan kesatauan didukung oleh sifat dan sikap yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Downloads
References
Falaq, Yusuf. ( 2020 ). Pendidikan Kewarganegaraan Merajut Moderasi Kebhinekaan Indonesia.
Lasabuda, Ridwan. (2013 ). Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan dalam Perpektif Negara Kepulauan Republik Indonesia.
Kartodirdjo, Sartono,Multidimensi Pembangunan Bangsa: Etos Nasionalisme dan Negara Kesatuan, Yogyakarta, Kanisius, 1999.
Ade Makmur Kartawinata. 1999. Persatuan dan Kesatuan Bangsa: Suatu renungan Pembentukan Indonesia Merdeka Ke Arah Kebudayaan Kebangsaan . Bandung:
Primaco Akademika
Amin Ahmad, 1995. Etika (Ilmu akhlak), Jakarta: Bulan Bintang.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama . Jakarta: Kemendiknas.
Waridjan. 1991. Tes Hasil Belajar Gaya Objektif. Semarang: IKIP Semarang Press.
Bakker, J W M. Filsafat Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius,1984
Kuntowijoyo. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana. 1987
Heri Gunawan, 2012. Pendidikan Karakter, (Konsep dan Implementasi), Bandung :
Alfabeta.
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka cipta
Ali, Muhammad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.
The Liang Gie. 1978. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Gajah mada University press
Hadisaputro, Muhda. 2002. Peranan Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama
Dalam Ketahanan
Masyarakat.lib.ugm.ac.id/jurnal/download.p hp? dataId=6666, diakses tanggal 19 Oktober 2012
Ali, Mohammad Daud. 1986. Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik. Jakarta: CV Wirabuana
Moleong, Lexi J. 2011. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya