Tuturan Makna Bahasa “Ado Gawe” Dalam Kebiasaan Masyarakat di Palembang

Authors

  • Vionnyka Vionnyka Universitas Sriwijaya
  • Tiara Berliani Universitas Sriwijaya
  • Engracia Abelta Namira Universitas Sriwijaya
  • Sri Artati Waluyati Universitas Sriwijaya
  • Camellia Camellia Universitas Sriwijaya

Keywords:

Ado Gawe, Makna, Masyarakat, Palembang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat pengunaan dan makna bahasa “ado gawe” yang sudah menjadi kebiasaan Masyarakat di Palembang namun sering kali maknanya masih ambigu saat pengunaanya. Subjek penelitian ini Mahasiswa/i dan Masyarakat di Palembang dan sekitarnya. Peneliti mengunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan, meneliti, dan menjelaskan sesuatu yang dipelajari apa adanya, dan menarik sebuah kesimpulan dari fenomena yang dapat diamati melalui angka-angka dengan teknik pengumpulan data dengan kuisioner secara online. Hasil dari penelitian ini benar di akui bahwa bahasa “ado gawe” sebagai tuturan atau ujaran yang sering terdengar dalam berkomunikasi secara lisan ketika ditanya ingin kemana atau sedang apa kemudian dijawab “ado gawe”. Bahasa “ado gawe” disepakati memiliki makna sedang ada kesibukan meskipun sebenarnya tidak melakukan pekerjaan yang konkret (benar benar ada). Dan sering kali pengunaan bahasa “ado gawe” di gunakan orang palembang agar sedang tidak ingin ditanya terlalu mendetail tentang kegiatan atau yang akan di lakukannya. Bahasa “ado gawe” diakui sebagai kearifan lokal dari masyarakat palembang yang harus tetap dilestarikan sebagai keunikan dan keungulan masyarakat palembang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Ashri, N., Hans, K., & Irwansyah. (2021). Perspektif sosiokultural dalam dunia pendidikan: Studi kasus pada proses pembelajaran “second language” dan pembentukan motivasi diri mahasiswa pendatang. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(2), 13-24.

Bujang, G. R., & Subet, M. F. (2022). Meneroka Makna Ungkapan Dalam Bahan Seni Bahasa Tahun Lima: Satu Analisis Semantik Inkuisitif. Jurnal Pendidikan Bahasa Melayu, 12(1), 9-18.

Cangara, H. (2004). Terjadinya komunikasi antarpribadi yang dilakukan berupa percakapan tanpa perlu adanya tujuan komunikasi namun komunikasi inimemiliki fungsi yang penting dalam sebuah hubungan manusia termasuklah komunikasi suami istri. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Chaer dan Agustina. (2010). Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Charinda, Lady. 2016. Ciri Khas Wong Palembang Versi Ngomongbae Team. Diakses tanggal 24 April 2018 dari https://ngomongbae.com/ciri-khas-orangpalembang-versi- ngomongbae-team/

Depdiknas 2005:1231 Kamus Besar Bahasa Indonesia : Jakarta Balai Pustaka

Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Eberhard, David M., Gary F. Simons, and Charles D. Fennig (eds.). 2023. Ethnologue: Languages of the World. Twenty-sixth edition. Dallas, Texas: SIL International. Online version: https://www.ethnologue.com.

Kaltengpos.(2019).https://www.kaltengpos.co/berita/-34213 Kemendikbud_Catat_71_Bahasa_Daerah_di_Indonesia.html Kemendikbud Catat 718 Bahasa Daerah di Indonesia. pukul 21.05 wib (online).

Leech, Geoffrey.1993. Prinsip- Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Listiani, N. M. (2017). Pengaruh Kreativitas Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Pemasaran Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Tuban. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan https://doi.org/10.26740/jepk.v2n2.p263-275.

Mahsun. (2012). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104-110.

Mulyana, D. (2011). Ilmu Komunikasi. Bandung: Rosda.

Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nadya, N. L. (2018, July). Penggunaan Dan Makna Kata" Gawe" Terhadap Kebiasaan Masyarakat Palembang. In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang.

Oktoviany, L., et al .(2004). “Kamus Bahasa Palembang – Indonesia LZ”. Naskah Kamus Palembang: Balai Bahasa Palembang.

Palpres.com. 2018. Tradisi Dan Kearifan Lokal Palembang Lebih Menarik Minat Asing. Diakses 28 April 2018 dari http://www.palpres.com/2018/04/09/tradisi-dankearifan- lokal-palembang-lebih-menarik-minatasing/

Purnamalia, T., Yusniar, Y., & Rahmah, N. (2023). Interferensi Fonologis Dan Medan Makna Bahasa Palembang Terhadap Bahasa Indonesia Mahasiswa Uniski Kayuagung. Dialektologi, 8(1), 59-67.

Ritonga, Parlaungan dkk. 2012. Bahasa Indonesia Praktis. Medan: Bartong Jaya.

Rustino. (1999). Pokok-pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.

Schaefer, R. T., & Lamm, R. P. (1998). Annotated Instructor's Edition: Sociology: Instructor's Manual. McGraw-Hill.

Yunus, & Mukhlisin. (2019). Sosial-Budaya: Harmonisasi Agama dan Budaya dalam Pendidikan Toleransi. Jurnal Ilmiah Syi’ar, 19(2), 1-10. Sosial-Budaya: Harmonisasi Agama dan Budaya dalam Pendidikan Toleransi.

Zulkifly. 2005. Kumpulan Baso dan Bebaso Pelembang. Palembang: DPC Kerukunan Keluarga Palembang Kota Palembang.

Downloads

Published

2024-10-08

How to Cite

Vionnyka, V., Berliani, T., Namira, E. A., Waluyati, S. A., & Camellia, C. (2024). Tuturan Makna Bahasa “Ado Gawe” Dalam Kebiasaan Masyarakat di Palembang. Rhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora, 5(1), 17–25. Retrieved from https://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome/article/view/2516

Issue

Section

Articles