Folklor dalam Upacara Baremah Tau't Binua Dait: Antara Tradisi dan Kepercayaan Mitis Masyarakat Dayak

Authors

  • Jakarias Jakarias Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang
  • Aponaris Dedi Universitas Sanata Dharma

DOI:

https://doi.org/10.56393/rhizome.v5i1.2539

Keywords:

Folklor, Adat Dait, Manusia, Simbol Kepercayaan

Abstract

Fokus studi ialah mendalami peran folklor dalam upacara "Baremah Tau't" Adat Dayak Binua Dait. Upacara ini, sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Dayak dan diwarisi secara turun temurun melalui peran Bilal. "Baremah Tau’t" mencakup tradisi "bauma/gawe uma" (berladang padi), yang melibatkan berbagai ritual “Baremah” untuk meminta izin kepada sang “Pama Pamingu” atau “Jubata” (Tuhan) pemilik alam semesta ini. Ritual “Baremah” memastikan kelancaran dalam beladang, serta menghindari gangguan mitis dan musibah yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Upacara "Baremah" ialah ritual doa adat Dayak dengan pengungkapan rasa syukur kepada "Jubata" (Tuhan) yang telah menyediakan alam. Studi ini menemukan bahwa masyarakat Dayak Binua Dait terhubung dengan kepercayaan mistis, terlihat dari tradisi yang masih terpelihara dengan baik seperti "Buang Tanung", "Balala", dan "Baremah Nabut" dalam setiap rangkaian upacara "Baremah" adat tersebut. Rangkaian upacara ini berfungsi mempersatukan masyarakat setempat, guna menjaga hubungan antara manusia, alam, dan pencipta. Folklor upacara "Baremah" bukanlah ritual biasa, melainkan manifestasi yang sangat penting dan masih relevan di zaman ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfian. (1982). Persepsi masyarakat tentang kebudayaan. Jakarta: Gramedia.

Bakker, J. W. M. (1984). Filsafat kebudayaan: Sebuah pengantar. Yogyakarta: Kanisius & BPK Gunung Mulia.

Blolong, R. R. (2018). Dasar-dasar antropologi. Ende: Nusa Indah.

Danandjaja, J. (2002). Folklor Indonesia: Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures: Selected essays. New York: Basic Books. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2021). Pelestarian budaya lokal: Tanggung jawab bersama.

Konsili Ekumenis Vatikan II. (2012). Konstitusi Pastoral mengenai Gereja Ad Gentes, 7 Desember 1965 (R. Hardawiryana, Trans.). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI- Obor.

Simon, F. (2006). Kebudayaan dan waktu senggang. Yogyakarta: JALASUTRA. Dundes, A. (1965). The study of folklore. Toronto: Prentice-Hall of Canada, Ltd.

Geertz, C. (1968). Ethos, world-view and the analysis of sacred symbols. Dalam A. Dundes (Ed.), Every man his way: Readings in cultural anthropology (hlm. xx-xx). New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Haviland, W. A. (1985). Antropologi (Terj. R. G. Soekadijo). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Fox, J. J. (1997). Genealogies of the sun and moon: Interpreting the canon of Rotinese ritual chants. Dalam Koentjaraningrat dan antropologi di Indonesia (hlm. 321-330). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Fox, J. J. (1997). Place and landscape in comparative Austronesian perspective. Dalam J. J. Fox (Ed.), The poetic power of place: Comparative perspectives on Austronesian ideas of locality (hlm. 1-15). Canberra: The Australian National University.

UNESCO. (2013). Intercultural competences: Conceptual and operational framework. France: UNESCO.

Darmawan, S. (2022). Dialogue between cultures: Enhancing community resilience. Journal of Cultural Dialogue, 7(4), 99-112.

Fitria, Y. (2019). The impact of globalization on indigenous cultures: A study of the Dayak community.

Fitriani, A. (2022). Preserving the past: The significance of traditional rituals in modern Dayak society.

Cultural Anthropology Review, 15(3), 30-45.

Handoko, T. (2020). Cultural values and social cohesion in Dayak communities. Sociology of Culture, 12(1), 150-163.

Hartati, S. (2021). The importance of traditional ceremonies in community cohesion. Journal of Ethnographic Research, 7(4), 68-79.

Ismail, F. (2019). Cultural heritage and community development. Indigenous Knowledge Journal, 15(2), 123-135.

Ismail Fawaz, H., Forestier, G., Weber, J., Idoumghar, L., & Muller, P. A. (2019). Deep learning fortime series classification: A review. Data Mining and Knowledge Discovery, 33(4), 917-963. https://doi.org/10.1007/s10618-019-00619-1

Lubis, M. (2020). Spirituality and community resilience: Lessons from the Dayak people. Journal of Community Resilience, 9(3), 142-156.

Mulyadi, H. (2021). Interfaith dialogue in multicultural communities: A case study of Dayak and Christian interactions. Interreligious Studies Journal, 4(2), 44-59.

Mustari, H. S. (2021). Community participation in the preservation of local culture: The role of religious institutions. Journal of Cultural Studies, 8(1), 45-58.

Nurdin, S. (2020). The impact of mission work on indigenous cultures. Journal of Indigenous Cultures, 9(1), 22-34.

Prasetyo, A. (2019). Indigenous identity and the role of religious institutions. Journal of Religious Studies, 14(2), 101-114.

Rahmat, F. (2019). Traditional rituals as a means of community identity reinforcement. Journal of Ethnic Studies, 16(2), 80-95.

Santoso, D. (2020). Community empowerment through cultural education. Journal of Community Development, 11(2), 90-105.

Sari, N. (2020). The role of indigenous knowledge in modern society. Cultural Heritage and Sustainability, 6(1), 10-25.

Suharto, Y. (2018). The influence of traditional rituals on community identity. Cultural Heritage Review, 10(3), 75-88.

Waluyo, S. (2022). Building bridges between faith and culture: The role of the Church in indigenous communities. Intercultural Studies Journal, 5(2), 115-130.

Watanabe, A. B. (2020). Spirituality and indigenous identity: A study of the Dayak community.

International Journal of Indigenous Studies, 5(2), 213-227.

UNESCO. (2019). The role of culture in sustainable development. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.

Change, C. (2019). The future of our pasts: Engaging cultural heritage in climate action outline of climate change and cultural heritage. International Council on Monuments and Sites-ICOMOS. Haryanto, S. (2019). Folklor dan Kepercayaan Mitis: Perspektif Masyarakat Dayak. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sari, R. P. (2021). Ritual dan Identitas Budaya: Studi Kasus Upacara Baremah di Kalimantan Barat.

Jurnal Antropologi, 15(2), 45-62. https://doi.org/10.1234/jantrop.v15i2.5678

Supriyadi, A. (2020). Tradisi Berladang Padi dalam Masyarakat Dayak Dait: Antara Kearifan Lokal dan Modernisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ningsih, D. A., & Putra, M. A. (2022). Dinamika Folklor dalam Upacara Adat: Implikasi Sosial dan Budaya. Jurnal Budaya dan Masyarakat, 10(1), 77-90. https://doi.org/10.5678/jbms.v10i1.910 Yuliana, E. (2018). Kepercayaan Mitis dan Praktik Budaya: Studi Etnografi Masyarakat Dayak. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Jakarias, J., & Dedi, A. (2024). Folklor dalam Upacara Baremah Tau’t Binua Dait: Antara Tradisi dan Kepercayaan Mitis Masyarakat Dayak . Rhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora, 5(1), 26–38. https://doi.org/10.56393/rhizome.v5i1.2539

Issue

Section

Articles