Pemakaian Gendang Karo di GBKP

(Sebelum 1941 hingga Masa Kini)

Authors

  • Mehamad Wijaya Tarigan Sekolah Tinggi Teologia Abdi Sabda

DOI:

https://doi.org/10.56393/rhizome.v1i8.330

Keywords:

Gendang Karo, GBKP, Kontekstualisasi

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui upaya Gereja Batak Karo Protestan menerima kembali Gendang Karo yang dahulu ditolak oleh misionaris pada zaman Zending di Tanah Karo. Warisan teologia para misionaris ini hingga masa gereja GBKP mandiri pada tanggal 23 Juli 1941. Tahun 1965, pemakaian Gendang Karo masih dipermasalahkan di GBKP. Pada saat Sidang Sinode GBKP IX pada tanggal 25-28 April 1966 di Kabanjahe diputuskan bahwa Gendang Karo bisa dipakai dalam acara adat dengan syarat Majelis Gereja mengawasi pemakaian Gendang Karo tersebut. Masalah yang muncul saat itu adalah unsur-unsur tahayul yang ada pada Gendang Karo. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kepustakaan. Ada beberapa acara adat Karo memakai Gendang Karo yang di dalam acara-acara tersebut terdapat unsur-unsur penyembahan roh-roh. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada yang salah dalam alat musik tersebut. Yang salah adalah tujuan penggunaan Gendang Karo yang tidak sesuai dengan iman Kristen. Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dengan baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bevans, S.B. (2000). Model-model Teologi Kontekstual, Berteologi dalam Konteks, Jilid 1. Maumere : LPBAJ-Seminari Tinggi Ledalero

Cooley, F.L. (1976). Benih Yang Tumbuh 4. Salatiga: Satya Wacana

de Jonge, Ch. (1986). ”Pidato Dies Natalis ke 52 STT Jakarta”. Jakarta: STT Jakarta

Gintings, E.P. (1999). Religi Karo. Kabanjahe : Abdi Karya

Kipp, Rita Smith. (1984). The Early Years of a Dutch Colonial Mission. Michigan: The University of Michigan Press

Moderamen GBKP. (1966). Notulen Sidang Sinode GBKP tahun 1966. Kabanjahe: Moderamen GBKP

Moderamen GBKP. (1984). Kartotik Notulen Sidang Sinode GBKP 1950-1984. Kabanjahe: Moderamen GBKP

Moderamen GBKP. (1986). Pengelayasi 8. Kabanjahe: Moderamen GBKP

Moderamen GBKP. (2005). Tata Gereja GBKP Tahun 2005-2015. Kabanjahe : Abdi Karya

Moderamen GBKP. (2005). GBP GBKP 2005-2010. Kabanjahe: Abdi Karya

Moderamen GBKP. (2010). Laporan Umum Moderamen GBKP ke Sidang Sinode 11-18 April 2010. Kabanjahe: Moderamen GBKP

Niebuhr, R.H. (1951). Christ and Culture. New York: Harper & Brothers

Schreiter, RJ. (1996). Rancang Bangun Teologi Lokal. Jakarta: BPK-GM

Sinuraya, P. (1997). Diakonia GBKP Jilid 6. Medan: Merga Silima

Sinuraya, P. (2002). Cuplikan Sejarah Penginjilan kepada Masyarakat Karo. Medan: Berkat Jaya

Sinuraya, P. (2004). Bunga Rampai Sejarah GBKP Jilid I. Medan: Endo.

Sinuraya, P. (2004). Bunga Rampai Sejarah GBKP Jilid II. Medan: Endo.

van Cats Baron de Reat, J.A.M. (t.th.). Reize De Battaklanden In Desember 1866 en Januari 1867. Medan: Stensilan

Wijngaarden, J.K. (t.th.). ”Uit het laats door ons ontvangen schrijven van Br. Wijngaarden”, dalam Maandbericht van het Nederlandsche Zendeling Genootschap, Magdalena Broun Pelawi. Medan: Stensilan

Downloads

Published

2024-01-28

How to Cite

Tarigan, M. W. (2024). Pemakaian Gendang Karo di GBKP: (Sebelum 1941 hingga Masa Kini). Rhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora, 4(1), 7–16. https://doi.org/10.56393/rhizome.v1i8.330

Issue

Section

Articles