Revitalisasi Ideologi Pancasila dalam Konteks Demokrasi melalui Teori Rasionalitas Komunikatif Habermas
DOI:
https://doi.org/10.56393/rhizome.v5i2.3560Keywords:
Habermas, Hermeneutika Filosofis, Rasionalitas Komunikatif, Ruang Publik, PancasilaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kembali posisi Pancasila dalam wacana publik kontemporer Indonesia yang cenderung reduktif dan simbolik. Dengan menggunakan pendekatan filsafat sosial dan metode historis-faktual, penelitian ini menelaah pemikiran Jürgen Habermas melalui perspektif hermeneutika filosofis, khususnya terkait konsep rasionalitas komunikatif dan ruang publik. Berbagai literatur primer yang ditulis Habermas, analisis filsuf lain dan berbagai pendapat ilmuwan sosial tentang Pancasila didialogkan dalam dimensi fusi horizon khas Gadamerian. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pancasila menghadapi krisis makna, yakni keterputusan antara nilai-nilai dasarnya dan artikulasi dalam ruang diskursus demokratis yang inklusif dan partisipatif. Penulis menemukan modernitas telah mereduksi Pancasila menjadi ide yang tertutup. Temuan ini menekankan pentingnya membangun ulang komunikasi publik yang memungkinkan artikulasi nilai secara terbuka dan reflektif. Dalam kerangka ini pula, Pancasila direkomendasikan untuk dipahami sebagai konstruksi ideologis yang terbuka terhadap dialog, bukan sebagai doktrin normatif yang final. Penelitian ini menyarankan pendekatan komunikatif sebagai cara untuk memperkuat relevansi Pancasila di tengah tantangan sosial-politik masa kini.
Downloads
References
Aaisyah, S., & Fauzi, M. F. B. (2025). Perbandingan Konsep Musyawarah-Mufakat Pancasila dan Teori Tindakan Komunikatif Habermas dalam Wacana Demokrasi. Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora, 9(1), 58–68. https://doi.org/10.36526/santhet.v9i1.4955
Al’anam, M., & Salman, R. (2024). The Relevance of Jürgen Habermas’s Theory of Communicative Action As The Philosophical Foundation of Human Rights Enforcement in Indonesia. Mimbar Hukum, 36(1), 61–82. https://doi.org/10.22146/mh.v36i1.11513
Aulia, T., & Dewi, D. A. (2022). Aktualisasi Nilai Pancasila di Era Globalisasi: Tinjauan Aktualisasi Pancasila Dalam Penggunaan Teknologi di Kalangan Generasi Muda. J-PSH: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, 13(2), 363–370. https://doi.org/10.26418/j-psh.v13i2.54791
Bahr, E. (1988). In Defense of Enlightenment: Foucault and Habermas. Journal of German Studies Review, 11(1), 97–109. https://doi.org/10.2307/1430836
Bakker, A., & Zubair, A. (2022). Metodologi Penelitian Filsafat (17 ed.). PT Kanisius.
Benson, R. (2009). Shaping the Public Sphere: Habermas and Beyond. Springer: Journal of The American Sociologist, 40, 175–197. https://doi.org/10.1007/s12108-009-9071-4
Budiyanti, S., Siahaan, H. M., & Nugroho, K. (2022). Contesting Space and Power: Rethinking Habermas’s Public Sphere on the Madurese Paternalistic Ideology. Simulacra, 5(1), 1–15. https://doi.org/10.21107/sml.v5i1.12218
Carleheden, M., & Gabriëls, R. (1996). An Interview With Jürgen Habermas. SageJournals: Theory, Culture & Society, 13(3), 1–17. https://doi.org/10.1177/026327696013003001
Elizabeth, V. (2022). Makna Keterbukaan dan Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka. Jurnal Perspektif Hukum, 22(1), 80–108. https://doi.org/10.30649/ph.v22i1.106
Fuqoha, & Firdausi, I. A. (2020). Kebijakan Pemerintah Dalam Aktualisasi Pancasila Melalui Media Sosial Ditinjau Dari Perspektif Sosiologi Komunikasi. JDKP: Jurnal Desentralisasi dan Kebijakan Publik, 1(1), 14–26. https://doi.org/10.30656/jdkp.v1i1.1808
Habermas, J. (1990). Ilmu dan Teknologi Sebagai Ideologi (1 ed.). LP3ES.
Habermas, J. (2006). Teori Tindakan Komunikatif (Buku Satu): Rasio dan Rasionalisasi Masyarakat (1 ed.). Kreasi Wacana.
Habermas, J. (2009). Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy (7 ed.). Polity Press.
Habermas, J. (2011). The Structural Transformation of The Public Sphere (10 ed.). Polity Press.
Habermas, J. (2012). Teori Tindakan Komunikatif (Buku Dua): Kritik atas Rasio Fungsionalis (3 ed.). Kreasi Wacana.
Hardiman, F. (2009). Demokrasi Deliberatif: Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik dalam Teori Diskursus Jurgen Habermas (1 ed.). PT Kanisius.
Hardiyanto, L., Irawatie, A., & Saryono, S. (2025). Relevansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mengasah Kritisisme Masyarakat Modern. Jurnal Citizenship Virtue, 5(1), 47–61. https://doi.org/10.37640/jcv.v5i1.2274
Hariyanto, G. (2022). Sistem dan Dunia-Kehidupan menurut Jürgen Habermas. Borneo Review: Jurnal Lintas Agama dan Budaya, 1(1), 1–13. https://doi.org/10.52075/br.v1i1.42
Harnowo, T. (2020). Penerapan Teori Diskursus Habermas Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa. Mimbar Hukum, 32(1), 55–72. https://doi.org/10.22146/jmh.45145
Hendrawan, D., & Susanti, A. J. A. (2025). Elemen-Elemen Demokrasi dalam Pemikiran Jurgen Habermas. Jurnal Filsafat Indonesia, 8(2), 344–355. https://doi.org/10.23887/jfi.v8i2.91412
Irawan, A. D., Adibah, L. N., & Toniek, D. I. V. (2023). Pancasila Sebagai Ideologi yang Khas dan Identitas Bangsa Indonesia. Pacivic: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(1), 11–21. https://doi.org/10.36456/p.v3i1.7191
Irfaan, S. (2009). Jürgen Habermas: Problem Dialektika Ilmu Sosial. Jurnal Komu nika, 3(1), 101–113. https://doi.org/10.24090/komunika.v3i1.117
Kirom, S. (2020). Individu Komunikatif Menurut Jurgen Habermas Dalam Perspektif Filsafat Manusia. Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan, 6(2), 202–216. https://doi.org/10.24235/jy.v6i2.7205
Magnis-Suseno, F. (2015). Demokrasi, Agama, Pancasila (1 ed.). PT Gramedia Pustaka Utama.
Marta, R. F. (2017). Refleksi Hibriditas Budaya Dalam Pancasila Pada Realitas dan Media Sebagai Identitas Bangsa. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 3(1), 1–12. https://doi.org/10.30813/bricolage.v3i01.841
Muhkam, M. F., & Badaruddin, S. (2021). Religious Pluralism in the Framework of Pancasila Ideology. Al-Bayyinah, 5(2), 129–141. https://doi.org/10.35673/al-bayyinah.v5i2.1718
Nando, F. (2024). Studi Mazhab Frankfurt School Jurgen Habermas Dalam Diskursus Etika Politik Indonesia. Politeia: Jurnal Ilmu dan Politik, 16(2), 82–90. https://doi.org/10.32734/politeia.v16i2.15048
Palmer, R. (2022). Hermeneutika: Teori Interpretasi dalam Pemikiran Schleiermacher, Dilthey, Heidegger dan Gadamer (1 ed.). IRCiSoD.
Prasetia, D. E., Fajrina, M. S., Silalahi, A., Firdaus, Y., Bilqis, V., Fauziah, N., Asror, M. K., Rohmawati, I., Santoso, B. A., Pangesti, A., R., Gantara, Nugroho, A. A., P., F., Disantara, Putri, S. M., Eka, J. S., Erisha, S., Anggraeni, R., & Christianto, R. (2020). Filsafat Hukum Pancasila: Suatu Kajian Filsafat, Hukum dan Politik (1 ed.). Kreasi Cendekia Pustaka.
Rr, D. S., Arief, S., & Ridzki, R. S. (2024). Virtual Public Sphere On Social Media (Habermas’ Critical Study Of The Digital Hoax Phenomenon Whatsaap Group Alumni Iluni Menwa UI). International Journal of Educational Research and Social Sciences (IJERSC), 5(2), 284–289. https://doi.org/10.51601/ijersc.v5i2.737
Sa’adah, N., Azeedt, P., Purwadewi, K., Arinata, Z., & Ilmi, I. (2023). Pola Komunikasi Dalam Ideologi Pancasila. Al Munir: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 14(1), 98–110. https://doi.org/10.15548/amj-kpi.v14i1.6479
Sahadewa, N. W., & Wahyudi, I. (2023). Pengembangan Metode Penelitian Kefilsafatan Kritis Konstruktif. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(2), 268–275. https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.58019
Salsabilah, A., & Habibah, S. M. (2024). Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mewujudkan Harmoni Sosial di Era Modernisasi. Jurnal Pembumian Pancasila, 4(1), 1–8. https://doi.org/10.63758/jpp.v4i1.35
Setiadi, G. (2024). Penafsiran Kekuatan Bahasa Dalam Teks Pancasila Sebagai Ideologi Negara: Pendekatan Hermeneutika. Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 12(1), 68–87. https://doi.org/10.20961/basastra.v12i1.83275
Shahwirman, T. (2023). A Critical Inquiry Into Jürgen Habermas Hermeneutical Reflection As A Methodology of Social Science. Diskursus: Jurnal Filsafat dan Teologi, 19(2), 257–291. https://doi.org/10.36383/diskursus.v19i2.443
Sholahudin, U. (2020). Membedah Teori Kritis Mazhab Frankfurt: Sejarah, Asumsi dan Kontribusinya Terhadap Perkembangan Teori Ilmu Sosial. Journal of Urban Sociology, 3(2), 71–89. https://doi.org/10.30742/jus.v3i2.1246
Siallagan, H., & Syuhada, O. (2023). The Role of Pancasila in the Formation of National and Regional Regulations. SDG: Journal of Law and Sustainable Development, 11(3), 1–18. https://doi.org/10.55908/sdgs.v11i3.711
Sopiyulloh, E. I. (2024). Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern. Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 6(2), 41–47. https://doi.org/10.23887/jmpppkn.v6i2.5072
Supriadi, Y. (2017). Relasi Ruang Publik dan Pers Menurut Habermas. Jurnal Kajian Jurnalisme, 1(1), 1–20. https://doi.org/10.24198/jkj.v1i1.12228
Utomo, W. P. (2022). Hoax and Paradox of Digital Public Sphere. Jurnal Komunikasi Indonesia, 11(1), 38–44. https://doi.org/10.7454/jkmi.v11i1.1024
Zakiyah, Agnia, R., Handayani, H. S., Davika, Z., Ramdani, A., & Syafiq, M. Z. (2024). Diskursus Publik dan Relevansi Dengan Legitimasi Kekuasaan Dari Teori Habermas. Public Sphere: Jurnal Sosial Politik, Pemerintahan dan Hukum, 3(2), 9–17. https://doi.org/10.59818/jps.v3i2.807
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Czar Daffa Al Farisi, Sapriya Sapriya, Syaifullah Syaifullah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.