https://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome/issue/feedRhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora 2025-09-29T05:27:34+00:00Open Journal Systems<p><strong>Rhizome: Jurnal Kajian Ilmu Humaniora</strong> adalah jurnal penelitian yang terbit setiap bulan. Rhizome bergerak sebagai jaringan akar keilmuan yang merambah di bidang ilmu-ilmu humaniora, termasuk di bidang antropologi, linguistik, seni klasik & kontemporer, sosial-politik, tradisi lisan, filologi, sastra. Rhizome menyediakan ruang kajian bagi dosen, akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk menyebarkan ilmu berupa artikel penelitian empiris dan teoritis, studi kasus, dan kajian pustaka. Jurnal ini juga mengundang para profesional di dunia pendidikan, penelitian, dan kewirausahaan untuk berpartisipasi dalam menyebarluaskan ide, konsep, teori baru, atau perkembangan ilmu-ilmu kemanusiaan. <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/google/13514" target="_blank" rel="noopener"><strong>SINTA 5.</strong></a></p>https://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome/article/view/3613Menganalisis Kurikulum Merdeka dalam Mata Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen yang Membangun Spiritualitas, Etika, dan Karakter2025-08-27T00:40:53+00:00Noviyanti Pangalingannoviyantipangalingan@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Kurikulum Merdeka dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang secara spesifik berfokus pada pembangunan spiritualitas, etika, dan karakter peserta didik. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis, penelitian ini mengkaji literatur dan dokumen kurikulum untuk memahami bagaimana implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya melalui konsep Capaian Pembelajaran (CP), memberikan kebebasan kepada guru PAK untuk merancang pembelajaran yang lebih kreatif, relevan, dan berpusat pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka tidak hanya menyediakan kerangka kerja yang fleksibel, tetapi juga menjadi instrumen transformatif yang memungkinkan pembelajaran PAK melampaui batas-batas kognitif. Implementasinya mendorong siswa untuk mengaplikasikan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan nyata melalui proyek-proyek dan aktivitas praktis, sehingga secara efektif membangun spiritualitas, etika, dan karakter yang kokoh. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dinilai sebagai langkah progresif dalam pendidikan yang mampu menghasilkan generasi yang cerdas secara intelektual, matang secara spiritual, dan berkarakter mulia.</p>2025-08-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Noviyanti Pangalinganhttps://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome/article/view/3560Revitalisasi Ideologi Pancasila dalam Konteks Demokrasi melalui Teori Rasionalitas Komunikatif Habermas2025-07-28T14:05:25+00:00Czar Daffa Al Farisidfarisi2020@gmail.comSapriya Sapriyadfarisi2020@gmail.comSyaifullah Syaifullahdfarisi2020@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kembali posisi Pancasila dalam wacana publik kontemporer Indonesia yang cenderung reduktif dan simbolik. Dengan menggunakan pendekatan filsafat sosial dan metode historis-faktual, penelitian ini menelaah pemikiran Jürgen Habermas melalui perspektif hermeneutika filosofis, khususnya terkait konsep rasionalitas komunikatif dan ruang publik. Berbagai literatur primer yang ditulis Habermas, analisis filsuf lain dan berbagai pendapat ilmuwan sosial tentang Pancasila didialogkan dalam dimensi fusi horizon khas Gadamerian. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pancasila menghadapi krisis makna, yakni keterputusan antara nilai-nilai dasarnya dan artikulasi dalam ruang diskursus demokratis yang inklusif dan partisipatif. Penulis menemukan modernitas telah mereduksi Pancasila menjadi ide yang tertutup. Temuan ini menekankan pentingnya membangun ulang komunikasi publik yang memungkinkan artikulasi nilai secara terbuka dan reflektif. Dalam kerangka ini pula, Pancasila direkomendasikan untuk dipahami sebagai konstruksi ideologis yang terbuka terhadap dialog, bukan sebagai doktrin normatif yang final. Penelitian ini menyarankan pendekatan komunikatif sebagai cara untuk memperkuat relevansi Pancasila di tengah tantangan sosial-politik masa kini.</p>2025-09-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Czar Daffa Al Farisi, Sapriya Sapriya, Syaifullah Syaifullahhttps://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome/article/view/3680Reconstructing Multicultural Education Through Cultural Empathy within the Philosophy of Citizenship2025-09-29T05:27:34+00:00Andri Fransiskus Gultomandri.franz@unikama.ac.id<p>The increasing complexity of cultural plurality within contemporary universities highlights a pressing problem: multicultural education frequently remains confined to formalistic recognition, without fostering deeper ethical relations among diverse groups. This research aims to reconstruct multicultural education through the lens of cultural empathy, grounding the analysis in the philosophy of citizenship. The research was conducted at Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, with university leaders and students as the main subjects. Employing a qualitative approach, examines dialogical encounters, narratives of recognition, and practices of cultural inclusion within the university context. The findings reveal a novelty: cultural empathy operates not merely as an affective disposition but as an epistemic practice that cultivates civic responsibility, and equality. Theoretically, the research advances a philosophical framework that positions multicultural education as a civic-ethical project rather than an administrative program. Practically, it contributes to designing pedagogical strategies that foster dialogical understanding, citizenship ethics, and social cohesion in diverse academic communities. This reconstruction thus situates multicultural education within a broader philosophical discourse, offering new insights for sustaining democratic life in plural societies.</p>2025-09-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Andri Fransiskus Gultom