Rhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora https://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome <p><strong>Rhizome: Jurnal Kajian Ilmu Humaniora</strong> adalah jurnal penelitian yang terbit setiap bulan. Rhizome bergerak sebagai jaringan akar keilmuan yang merambah di bidang ilmu-ilmu humaniora, termasuk di bidang antropologi, linguistik, seni klasik &amp; kontemporer, sosial-politik, tradisi lisan, filologi, sastra. Rhizome menyediakan ruang kajian bagi dosen, akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk menyebarkan ilmu berupa artikel penelitian empiris dan teoritis, studi kasus, dan kajian pustaka. Jurnal ini juga mengundang para profesional di dunia pendidikan, penelitian, dan kewirausahaan untuk berpartisipasi dalam menyebarluaskan ide, konsep, teori baru, atau perkembangan ilmu-ilmu kemanusiaan. </p> Actual Insight en-US Rhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora 2775-5851 Analisis Pemahaman Mahasiswa Papua Terhadap Bahasa Sumatera Selatan di Lingkungan Universitas Sriwijaya https://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome/article/view/2515 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemahaman mahasiswa Papua di Universitas Sriwijaya terhadap penggunaan Bahasa Sumatera Selatan, khususnya Bahasa Palembang. Dalam kehidupan kampus di Universitas Sriwijaya, Bahasa Palembang sering digunakan oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang berasal dari daerah lain seperti Medan, Kalimantan, dan Papua. Fokus utama penelitian ini adalah mahasiswa Papua, yang sering menghadapi kesulitan dalam penggunaan Bahasa Palembang dalam interaksi sehari-hari. Temuan ini menyoroti pentingnya kemampuan adaptasi bahasa lokal sebagai kunci untuk menjembatani hubungan sosial dan akademik di lingkungan baru. Ketidakmampuan mahasiswa Papua untuk menyesuaikan diri dengan Bahasa Palembang dapat menghambat komunikasi dengan teman sekelas dan masyarakat sekitar, yang pada akhirnya mempengaruhi proses belajar dan pengalaman sosial mereka di kampus. Penelitian ini menekankan perlunya pemahaman lebih mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan mahasiswa Papua dalam menggunakan Bahasa Palembang, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendukung adaptasi mereka, guna memperkuat integrasi dan memperkaya keberagaman budaya di kampus.</p> Nurhaliza Nurhaliza Muhammad Kevin Effriansyah Achmad Dzaky Santana Putra Sri Artati Waluyati Camellia Camellia Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-08 2024-10-08 5 1 1 16 10.56393/rhizome.v5i1.2515 Tuturan Makna Bahasa “Ado Gawe” Dalam Kebiasaan Masyarakat di Palembang https://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome/article/view/2516 <p>Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat pengunaan dan makna bahasa “ado gawe” yang sudah menjadi kebiasaan Masyarakat di Palembang namun sering kali maknanya masih ambigu saat pengunaanya. Subjek penelitian ini Mahasiswa/i dan Masyarakat di Palembang dan sekitarnya. Peneliti mengunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan, meneliti, dan menjelaskan sesuatu yang dipelajari apa adanya, dan menarik sebuah kesimpulan dari fenomena yang dapat diamati melalui angka-angka dengan teknik pengumpulan data dengan kuisioner secara online. Hasil dari penelitian ini benar di akui bahwa bahasa “ado gawe” sebagai tuturan atau ujaran yang sering terdengar dalam berkomunikasi secara lisan ketika ditanya ingin kemana atau sedang apa kemudian dijawab “ado gawe”. Bahasa “ado gawe” disepakati memiliki makna sedang ada kesibukan meskipun sebenarnya tidak melakukan pekerjaan yang konkret (benar benar ada). Dan sering kali pengunaan bahasa “ado gawe” di gunakan orang palembang agar sedang tidak ingin ditanya terlalu mendetail tentang kegiatan atau yang akan di lakukannya. Bahasa “ado gawe” diakui sebagai kearifan lokal dari masyarakat palembang yang harus tetap dilestarikan sebagai keunikan dan keungulan masyarakat palembang.</p> Vionnyka Vionnyka Tiara Berliani Engracia Abelta Namira Sri Artati Waluyati Camellia Camellia Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-08 2024-10-08 5 1 17 25 Folklor dalam Upacara Baremah Tau't Binua Dait: Antara Tradisi dan Kepercayaan Mitis Masyarakat Dayak https://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome/article/view/2539 <p>Fokus studi ialah mendalami peran folklor dalam upacara "Baremah Tau't" Adat Dayak Binua Dait. Upacara ini, sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Dayak dan diwarisi secara turun temurun melalui peran Bilal. "Baremah Tau’t" mencakup tradisi "bauma/gawe uma" (berladang padi), yang melibatkan berbagai ritual “Baremah” untuk meminta izin kepada sang “Pama Pamingu” atau “Jubata” (Tuhan) pemilik alam semesta ini. Ritual “Baremah” memastikan kelancaran dalam beladang, serta menghindari gangguan mitis dan musibah yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Upacara "Baremah" ialah ritual doa adat Dayak dengan pengungkapan rasa syukur kepada "Jubata" (Tuhan) yang telah menyediakan alam. Studi ini menemukan bahwa masyarakat Dayak Binua Dait terhubung dengan kepercayaan mistis, terlihat dari tradisi yang masih terpelihara dengan baik seperti "Buang Tanung", "Balala", dan "Baremah Nabut" dalam setiap rangkaian upacara "Baremah" adat tersebut. Rangkaian upacara ini berfungsi mempersatukan masyarakat setempat, guna menjaga hubungan antara manusia, alam, dan pencipta. Folklor upacara "Baremah" bukanlah ritual biasa, melainkan manifestasi yang sangat penting dan masih relevan di zaman ini.</p> Jakarias Jakarias Aponaris Dedi Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-31 2024-10-31 5 1 26 38 10.56393/rhizome.v5i1.2539