Kepercayaan Parmalim dalam Relasi Agama dan Budaya
DOI:
https://doi.org/10.56393/decive.v3i12.2059Keywords:
Parmalim, Agama, BudayaAbstract
Agama dan budaya memiliki relasi yang kompleks dalam masyarakat, yang kadang-kadang saling melengkapi dan kadang-kadang bertentangan. Agama dan budaya, sebagai entitas primitif, saling mempengaruhi dan membentuk identitas serta nilai-nilai dalam suatu komunitas. Dalam konteks Indonesia, agama Parmalim, sebagai bagian dari budaya suku Batak di Sumatera Utara, tetap eksis meskipun terpapar oleh arus globalisasi dan modernisasi. Penelitian ini menjelaskan bagaimana kepercayaan Parmalim berinteraksi dengan dinamika sosial, politik, dan agama di Indonesia, serta bagaimana masyarakat mempertahankan identitas budaya mereka dalam menghadapi tekanan modernisasi. Meskipun tidak diakui secara resmi oleh pemerintah, Parmalim tetap menjadi bagian integral dari identitas suku Batak. Namun, mereka mengalami krisis eksistensial dan keterasingan dari masyarakat karena perbedaan antara ajaran agama resmi dan tradisional. Meskipun demikian, upaya untuk mempertahankan kepercayaan dan tradisi Parmalim masih berlanjut, dengan memadukan ajaran agama resmi sebagai identitas administratif. Penelitian ini memberikan gambaran tentang hubungan dinamis antara agama, budaya, dan identitas nasional di Indonesia, serta pentingnya menghormati dan melindungi keberagaman agama dan budaya tanpa diskriminasi.
Downloads
References
Anggraeni, L., Darmawan, C., & Tanshzil, S. W. (2020). The Use of Comic-Based Technology: Media Cultivation of Values in the Nation Defense. 418(Acec 2019), 428–431. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200320.081
Anggraeni, L., Darmawan, C., Tanshzil, S. W., & Jubaedah, E. (2021). Promoting Ksatria Bela Negara comic through the Webtoon for the prevention and control Covid-19. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 18(1), 138–147. https://doi.org/10.21831/jc.v18i1.39377
Bintari, P. N., & Darmawan, C. (2016). Peran pemuda sebagai penerus tradisi sambatan dalam rangka pembentukan karakter gotong royong. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 57-76.
Gultom, Ibrahim. 2010. Agama Malim di Tanah Batak. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Khoiruddin, M. A. (2015). Agama Dan Kebudayaan Tinjauan Studi Islam. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 26(1), 118-134.
Malihah, E., Nurbayani, S., & Anggraeni, L. (2020). Why is There Zero Women Candidate for Governor Election in West Java, Indonesia ? Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 12(1), 1–11. https://doi.org/10.15294/komunitas.v12i1.21373
Paramitha, S. T., Komarudin, Fitri, M., Anggraeni, L., & Ramadhan, M. G. (2022). Implementation of Healthy Gymnastics and Use of Technology as an Effort to Maintain Body Immunity during the Pandemic. International Journal of Education in Mathematics, Science and Technology, 10(2), 328–340. https://doi.org/10.46328/IJEMST.2290
Ramadhan, M. R. (2023). Eksistensi Pluralisme di Indonesia: Menyikapi Pro-Kontra Pluralisme Agama dalam Perspektif Islam. SCHOLASTICA: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 5(1), 43-55.
Riyadi, A. A. (2015). Studi Islam dan Radikalisme Pendidikan dalam Konteks Masyarakat Majemuk. Intelegensia: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1).
Safitri, A., & Suharno, S. (2020). Budaya Siri’Na Pacce dan Sipakatau dalam Interaksi Sosial Masyarakat Sulawesi Selatan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 102-111.
Sihombing, Margaretta. (2015). Makna Simbolik Gondang Sabangunan Dalam Upacara Kematian Saurmatua Pada Masyarakat Batak Toba di Pekanbaru: JOM Fisip, 2(2), 1-14.
Sihotang, Nahotmaasi. 2016. Relasi Parmalim Dengan Agama yang Diakui dan Dilayani Oleh Negara. Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Utara.
Siregar, Dapot & Gulo, Yurulina. (2020). Eksistensi Parmalim Mempertahankan Adat dan Budaya Batak Toba di Era Modern: Jurnal Antropologi dan Budaya, 6(1), 41-51.
Syaputra, Leo. 2017. Pengaruh Harga Promosi Terhadap Volume Penjualanan Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi. Lampung . UIN Raden Intan.
Utami, S. (2018). Kuliner sebagai identitas budaya: Perspektif komunikasi lintas budaya. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 8(2), 36-44.