Paradigma Ideal Solusi Keantarbudayaan di Indonesia: Konsensual Atau Instruksional?

Authors

  • Tarekh Febriana Putra Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.56393/decive.v4i3.2074

Keywords:

Keantarbudayaan, Konsensual, Instruksional

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi potensi faktor budaya untuk memicu konflik di masa depan di Indonesia, berdasarkan asersi Samuel P. Huntington dalam "The Clash of Civilization" bahwa konflik budaya akan melampaui konflik ekonomi atau ideologi. Studi ini mengadopsi pendekatan kualitatif untuk lebih memahami dinamika antarbudaya yang mungkin menyebabkan konflik identitas. Dengan melakukan wawancara, observasi, dan studi dokumen, penelitian ini menginterpretasikan nuansa pertemuan antarbudaya yang secara historis telah memolarisasi identitas, mempromosikan persatuan atau perpecahan dalam struktur sosial. Konflik sosial terkini di Indonesia, yang tampaknya tidak terkait dengan budaya, tetap saja mengungkapkan persimpangan budaya yang dalam. Contohnya termasuk kontroversi tentang kesesuaian agama seni pertunjukan wayang dan pelestarian bahasa versus kebijakan integrasi nasional, menunjukkan bagaimana nilai-nilai budaya menjadi dasar konflik ini. Temuan ini sejalan dengan teori Huntington, menekankan relevansi faktor budaya dalam konflik sosial kontemporer. Penelitian ini memberikan kontribusi pada diskursus yang lebih luas mengenai dampak dinamika budaya terhadap kesatuan nasional dan konflik sosial, mengusulkan bahwa pemahaman dan pengakuan yang lebih dalam terhadap perbedaan budaya sangat penting dalam mencegah potensi konflik di negara-negara multi-etnis seperti Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggraeni, L., Darmawan, C., & Tanshzil, S. W. (2020). The Use of Comic-Based Technology: Media Cultivation of Values in the Nation Defense. 418(Acec 2019), 428–431. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200320.081

Abdillah, J. (2014). Dekonstruksi Tafsir Antroposentrisme: Telaah Ayat-Ayat Berwawasan Lingkungan. Kalam, 8(1), 65-86.

Budiarti, Y. (2015). Pengembangan Kemampuan Kreativitas Dalam Pembelajaran. PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi), 3(1), 61–72. https://doi.org/10.24127/ja.v3i1.143

Christian, S. A. (2017). Identitas budaya orang tionghoa Indonesia. Jurnal Cakrawala Mandarin, 1(1), 11-22.

Danim. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Pustaka Setia.

Hutington, S. P. (2003). The Clash of Civilization (A. F. Maruf (ed.); 1st ed.). IRCiSoD.

Malihah, E., Nurbayani, S., & Anggraeni, L. (2020). Why is There Zero Women Candidate for Governor Election in West Java, Indonesia? Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 12(1), 1–11. https://doi.org/10.15294/komunitas.v12i1.21373

Mangunwijaya, Y. B. (1999). Pasca-Indonesia pasca-Einstein: esei-esei tentang kebudayaan Indonesia abad ke-21. PT Kanisius.

Mawarti, S. (2018). Fenomena Hate Speech Dampak Ujaran Kebencian. TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 10(1), 83-95.

Paramitha, S. T., Hasan, M. F., Anggraeni, L., Noviyanti, M., Ilsya, F., Gilang Ramadhan, M., Maharani, A., & Kodrat, H. (2021). Analysis and evaluation of law number 12 of 2012 concerning higher education based on sports needs for students. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 18(2), 191–199. https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/42249

Paramitha, S. T., Komarudin, Fitri, M., Anggraeni, L., & Ramadhan, M. G. (2022). Rethinking the Relationship between Technology and Health through Online Physical Education during the Pandemic. International Journal of Education in Mathematics, Science and Technology, 10(1), 132–144. https://doi.org/10.46328/ijemst.2165

Sarmento, C. (2014). Interculturalism, multiculturalism, and intercultural studies: Questioning definitions and repositioning strategies. Intercultural Pragmatics, 11(4), 603–618. https://doi.org/10.1515/ip-2014-0026

Setyawan, N. B., & Arifin, R. (2019). Analisis Perlindungan Terhadap Toleransi Kebebasan Beragama di Indonesia dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Nurani: Jurnal Kajian Syari'ah dan Masyarakat, 19(1), 27-34.

Sri, B., Hendar, E., & Veronika, P. (2021). Mengembangkan Kompetensi Komunikasi Antarbudaya berbasis Kearifan Lokal untuk Membangun Keharmonisan Relasi Antar Etnis dan Agama. BuatBuku. com.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Takdir, M. (2017). Model-model kerukunan umat beragama berbasis local wisdom. Tapis: Jurnal Penelitian Ilmiah, 1(01), 61-83.

Wahyudi, D., & Kurniasih, N. (2021). Literasi Moderasi Beragama Sebagai Reaktualisasi “Jihad Milenial” ERA 4.0. Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama, 1(1), 1-20.

Downloads

Published

2024-03-28

How to Cite

Putra, T. F. (2024). Paradigma Ideal Solusi Keantarbudayaan di Indonesia: Konsensual Atau Instruksional?. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(3), 86–90. https://doi.org/10.56393/decive.v4i3.2074

Issue

Section

Articles