Pentingnya Komunitas Belajar Antar Guru Sebagai Wadah Kolaborasi Dalam Penggunaan Media Pembelajaran

Authors

  • Aris Riswandi Sanusi Universitas Buana Perjuangan Karawang
  • Karna Januar Universitas Buana Perjuangan Karawang
  • Shalha Salsabila Nuriman Universitas Buana Perjuangan Karawang

DOI:

https://doi.org/10.56393/decive.v5i3.2907

Keywords:

Komunitas Belajar, Guru, Kolaborasi, Kesuksesan Akademik, Pendidikan

Abstract

Komunitas belajar di kalangan guru memiliki peran strategis sebagai wadah kolaborasi untuk mendukung kesuksesan akademik peserta didik dan menumbuhkan profesionalisme setiap pendidik. Melalui interaksi yang intensif, guru dapat saling bertukar ide, berbagi pengalaman, dan mengembangkan media pembelajaran yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya komunitas belajar sebagai platform kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Melalui pendekatan kualitatif, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas belajar antar guru dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk peningkatan kompetensi pedagogik, peningkatan  jejaring profesional, dan optimalisasi pemanfaatan teknologi pendidikan melalui media pembelajaran. Selain itu, komunitas ini juga berkontribusi dalam menciptakan solusi inovatif terhadap segala tantangan akademik yang dihadapi guru di berbagai konteks pembelajaran. Dalam konteks yang lebih luas, komunitas belajar mendukung terciptanya budaya belajar sepanjang hayat di kalangan pendidik, yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, partisipasi aktif dalam komunitas belajar antar guru perlu didorong sebagai salah satu wujud strategi penting dalam pengembangan pendidikan di era modern ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Baskara, A., & Sutarni, N. (2024). Kompetensi Pedagogik Guru SMA di Indonesia: Sebuah Systematic Literature Review. https://jurnaldidaktika.org

C. Chapman, L. Ramondt, G. Smiley, “Strong Community, Deep Learning: Exploring the Link,” Innovations in Education and Teaching International, 42 (3), pp. 217-230, 2005.

DuFour, R., DuFour, R., Eaker, R., & Many, T. (2020). Learning by doing: A Handbook for professional learning communities at work. (3rd ed.). Solution Tree Press.

Gultom, A. F. (2024). Objektivisme Nilai dalam Fenomenologi Max Scheler. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(4), 141–150. https://doi.org/10.56393/decive.v4i4.2107

Gultom, A. F. (2024). The Cultural Problems about the Adaptation of Manggarai Students in Malang City. Humanus, 23(2), 209-225. https://doi.org/10.24036/humanus.v23i2.125105

Gultom, A. F. (2025). Buku Ajar Pengantar Filsafat. Malang: Kanjuruhan Press

Gultom, A. S., Suparno, S., & Wadu, L. B. (2023). Strategi Anti Perundungan di Media Sosial dalam Paradigma Kewarganegaraan. Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(7), 7–13. https://doi.org/https://doi.org/10.56393/decive.v3i7.1689

Harlita, I., & Ramadan, Z. H. (2024). Peran Komunitas Belajar di Sekolah Dasar dalam Mengembangkan Kompetensi Guru. https://jurnaldidaktika.org

Harlita, I., & Ramadan, Z. H. (2024). Peran Komunitas Belajar di Sekolah Dasar dalam Mengembangkan Kompetensi Guru. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(3), 2907-2920. https://doi.org/10.58230/27454312.989

Junaedi, Y., Mukhoyyaroh, Q., & Anwar, S. (2024). Optimalisasi Kompetensi Pedagogik Guru Sd Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis Ethno-Rme. Jurnal Abdimas Sang Buana, 5(2), 79–86. https://doi.org/10.32897/abdimasusb.v5i2.3856

Kelchtermans, G. (2022). Professional learning as networked learning: Reframing teachers’ collaborative practices. Professional Development in Education, 48(1), 23–38. https://doi.org/10.1080/19415257.2020.1865197

Kepemimpinan, J., Sekolah, P., Hardika, J., Yakub Iskandar, M., Hendri, N., Rahmi, U., Padang, U. N., Stkip, P., & Selatan, I. (2024). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Android Untuk Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP. 9(2). https://doi.org/10.34125/jkps.v9i2.491

Lave, J., & Wenger, E. (1991). Situated learning: Legitimate peripheral participation. Cambridge University Press.

Mezirow, J. (2000). Learning as transformation: Critical perspectives on a theory in progress. Jossey-Bass.

Milaini, L. R., Hasibuan, W. F., Novita, E., Tan, T., & Noer, R. M. (2023). Catatan Penggerak Merdeka Belajar. Stiletto Book.

Ritonga, L. A. (2024). Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Analysis, 2(2), 320-327.

Sari, A. S. L., Pramesti, C., & RS, R. S. (2022). Sosialisasi Platform Merdeka Mengajar sebagai wadah belajar dan berkreasi guru. Jurnal Penamas Adi Buana, 6(01), 63-72. https://doi.org/10.36456/penamas.vol6.no01.a6105

Sekar, R. Y., Uin, N. K., & Makassar, A. (n.d.). Komunitas belajar sebagai sarana belajar dan pengembangan diri. Agustus 2020 Indonesian Journal Of Adult and Community Education, 2(1).

UNESCO. (2015). Rethinking education: Towards a global common good? UNESCO Publishing.

Zhang, Y., & Sun, M. (2021). Teacher professional learning communities and technology integration: A study of K-12 educators in China. Teaching and Teacher Education, 99, 103285. https://doi.org/10.1016/j.tate.2021.103285

Downloads

Published

2025-03-29

How to Cite

Sanusi, A. R., Januar, K., & Nuriman, S. S. (2025). Pentingnya Komunitas Belajar Antar Guru Sebagai Wadah Kolaborasi Dalam Penggunaan Media Pembelajaran. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(3), 94–99. https://doi.org/10.56393/decive.v5i3.2907