Analisis Data Survei Pemenuhan Hak Mahasiswa di Bidang Pelayanan Kesehatan Mental
DOI:
https://doi.org/10.56393/decive.v1i9.299Keywords:
Hak, Kesehatan Mental, Mahasiswa ITB, Pandemi, StigmaAbstract
Larangan berkumpul menjadi inhibitor untuk dapat bebas berekspresi dan bersosial, sungguh melawan kodrat manusia untuk berbaur dan menjalin kedekatan dengan makhluk lainnya, sehingga tidak heran mendatangkan dampak krusial terhadap kesehatan mental dan jiwa manusia. Mahasiswa Institut Teknologi Bandung dengan beban akademis tinggi merasa semakin berat selama kegiatan kuliah dilangsungkan secara daring, dimana singkatnya pertemuan sinkron membuat dosen lebih gencar memberikan tugas, hingga mahasiswa kehilangan kesempatan bersenang-senang dan berdamai dengan dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan mengkaji seberapa besar dan tepat operasi layanan kesehatan kampus ITB untuk memenuhi hak-hak para mahasiswanya di bidang pelayanan kesehatan (mental/jiwa) serta pembenaran stigma kesehatan mental itu sendiri sebab tidak jarang mahasiswa memberi respon yang salah atas keluh yang dirasakannya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dan pengambilan data dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan program pelayanan kesehatan kampus ITB masih belum berjalan maksimal dan masih banyak mahasiswa menganut stigma dalam merespon gangguan/keluh kesehatan mental yang dirasakan.
Downloads
References
Alpian, Y., & Anggraeni, S. W. (2019). Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia. Jurnal Buana Pengabdian, 1(1), 66-72.
Apsari, F. Y., Rama, M. D., & E. Prasetyo. (2018). Pemanfaatan Teknologi bagi Generasi Millenial: Konseling Berbasis Teks Menggunakan Riliv-Aplikasi Android. Jurnal Experientia, 6(1), 45-49.
Ayuningtyas, D., Misnaniarti, & M. Rayhani. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1-10.
Dewa, K. S. (2012). Buku ajar kesehatan mental. Semarang: UPT UNDIP Press Semarang.
Fisipol. (2020, 1 Oktober). Workshop Peran Dosen Mendukung Kesehatan Mental Mahasiswa Fisipol UGM. Retrieved April 19, 2021, from Fisipol UGM website: https://fisipol.ugm.ac.id/workshop-peran-dosen-mendukung-kesehatan-mental-mahasiswa-fisipol-ugm/.
Irfansyah, G. A. (2020, 30 Juli). Pemuda, Kesehatan Jiwa Stigmatisasi dan Peran Lembaga Kesehatan Jiwa. Retrieved April 19, 2021, from Fh Unpad website: https://fh.unpad.ac.id/pemuda-kesehatan-jiwa-stigmatisasi-dan-peran-lembaga-kesehatan-jiwa/.
Lestari, W., & Wardhani, Y. F. (2014). Stigma dan Penanganan Penderita Gangguan Jiwa Berat yang Dipasung. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 17(2), 157-166.
Martoredjo, N. T. (2013). Meningkatkan Prestasi Belajar di Perguruan Tinggi dengan Mengembangkan Kecerdasan Emosional. Humaniora, 4(2), 1093-1104.
Masturi, A., & Utami, A. D. (2018). Kecerdasan Komunikasi dan Kesehatan Mental. Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan, 22(2), 107-122.
Muslikah. (2016). Respon Mahasiswa terhadap Praktik Peer Counseling pada Mata Kuliah Keterampilan Dasar Konseling. Intuisi: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(1), 1-5.
Nelma, H. (2017). Strategi pengembangan kesehatan mental di lingkungan kampus. Buletin Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara. 3(2).
Rangkuti, A. B. (2019). Perlindungan hukum mahasiswa sebagai konsumen terhadap Perguruan Tinggi Swasta. (Unpublished master’s thesis) Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, Indonesia.
Soebiantoro, J. (2017). Pengaruh Edukasi Kesehatan Mental Intensif terhadap Stigma pada Pengguna Layanan Kesehatan Mental. Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 2(1), 1-21.
Utami, H. D., & Hermawati, Y. (2018). Virtual Reading Room and Digital Learning Material as a Learning Media in Distance Education. Jurnal Pendidikan, 19(1), 21-30.
Varamitha, S., Akbar, S. N., & N. Erlyani. (2014). Stigma Sosial pada Keluarga Miskin dari Pasien Gangguan Jiwa. Jurnal Ecopsy, 1(3), 106-114.
Waney, N. C., Kristinawati, W., & A. Setiawan. (2020). Mindfulness dan Penerimaan Diri pada Remaja di Era Digital. Jurnal Ilmiah Psikologi, 22(2), 73-81.