Saka Mese Nusa Sebagai Perwujudan Nilai Persatuan pada Masyarakat Seram Bagian Barat
DOI:
https://doi.org/10.56393/decive.v2i1.586Keywords:
Saka Mese Nusa, Nilai PersatuanAbstract
Penelitian ini menunjukkan bahwa Pemahaman Masyarakat Seram Bagian Barat terhadap semboyan saka mese nusa sebagai perwujudan nilai persatuan. pemahaman masyarakat mengenai arti dan makna yang memiliki tujuan, harapan, cita-cita, kesamaan pandangan sebagai bagian dari tata nilai kemasyarakatan yang dipelihara sebagai wujud kehormatan negeri, walaupun terdapat keegoisme kelompok masyarakat tertentu, namun Saka Mese Nusa tetap terjaga sebagai implementasi solidaritas masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif, data yang dikumpulkan berupa data yang berasal dari naskah wawancara,catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. lokasi penelitian ini adalah di Piru Kabupaten Seram Bagian Barat. Teknik analisa data yang dipergunakan adalah teknik analisa deskriptif dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa semboyan saka mese nusa menjadi perwujudan nilai kesatuan dengan cara tetap mempertahankan nilai-nilai persatuan yang telah ada (pela dan gandong). Masyarakat secara bersama mendukung kebijakan dan kinerja pemerintah terkait nilai persatuan.
Downloads
References
Adisusilo, Sutarjo. (2013). Pembelajaran Nilai Karakter, Kontrustivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Al Hakim. (2001). Jurnal Pendidikan dan Kewarganegaraan. Edisi Khusus Oktober Lab. PPKn Universitas Negeri Malang
Budiyono. (2007). Nilai-Nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa Indonesia. Bandung: Alfabeta
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Desideranto, dan Jalaludin Rahmat. (2003). Psikologi Komunikasi Remaja Rosakarya : Bandung.
Gultom, A. F. (2011). Guru Bukan Buruh. Malang: Servaminora.
Gultom, Andri, “Filsafat, Corona, dan Kepanikan Kita 1,” Researchgate, 2020<https://www.researchgate.net/publication/340091676_Filsafat_Corona_dan_Kepanikan_Kita>
Gunawan, Ary. H. (2010). Sosiologi Pendidikan. Suatu Analisis Sosiologi Tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta
Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter, Konsep, dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Haryanto, Triu Joko. (2014). Kearifan Lokal Pendukung Kerukunan Beragama Pada Komunitas Tengger Malang Jatim. Jurnal Analisa, 21 (02),201-213
Kaelan. (2009). Filsafah Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Paradigma
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1995). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka Jakarta
Koentjaraningrat. (2007). Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: RinekaCipta.
Lestari, Gina. (2015). “Bhinnekha Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia di Tengah Kehidupan SARA”. Jurnal. Universitas Gajah Mada.
Masringor, J., & Sugiswati, B. (2017). Pela Gandong Sebagai Sarana Penyelesaian Konflik. Perspektif: Kajian Masalah Hukum dan Pembangunan, 22(1), 66-79.
Nanang Martono, (2010). Pendidikan Bukan Tanpa Masalah: Mengungkapkan Problematika dari Perspektif Sosiologi. Yogyakarta
Seli Septiani Pratiwi. (2017). Analisis Interaksi Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia
Sibarani, R. (2004). Antropolingustik: Antropologi Lingustik, Lingustik Antropologi. Medan: Penerbit Poda.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Bandung: Alfabeta
Suhanadja dan Waspodo, T, (2004). Modernisasi dan Globalisasi: Studi Pembangunan Dalam Prespektif Global. Malang: Insan Cendikia.