Pemahaman dan Pelaksanaan Perintah Gereja Kedua oleh Orangtua Stasi Santo Mikhael Buluk Panjang
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v1i8.1187Keywords:
Pemahaman dan Pelaksanaan, Perintah Gereja Kedua, Hari SabatAbstract
Perintah untuk ambil bagian dalam misa bagi umat dirayakan menurut ritus gereja Katolik yaitu melalui Perayaan Ekaristi pada hari minggu. Hal tersebut meletakkan dasar bagi kehidupan kristiani. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemahaman dan pelaksanaan perintah Gereja Kedua yang dilakukan para orangtua di stasi Santo Mikhael Buluk Panjang. Metode penelitian adalah kuantitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa Pertama, umat beriman berkewajiban untuk mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi pada hari-hari pesta wajib, sejauh mereka tidak dibebaskan oleh alasan yang wajar atau diberi dispensasi oleh pastornya. Dalam tradisi agama lain, hari jumat atau hari Sabtu dibaktikan kepada Tuhan, khusunya dengan kewajiban ibadat. Dalam perjanjian lama, Hari Tuhan adalah Sabat. Kedua, dalam Kitab Keluaran 20:8 dinyatakan untuk mengingat hari Sabat dalam rangka pengudusan. Hal tersebut untuk memperhatikan dan mengkhususkan hari Sabat itu, yakni dengan berhenti bekerja. Setelah bekerja selama enam hari, hari ketujuh adalah hari tanpa kerja, hari istirahat, juga bagi anak-anak dan para pembantu.
Downloads
References
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Embuiru, P. H. (1995). Katekismus Gereja Katolik. Ende: Percetakan Arnoldus
Gultom, A. F. (2019). Metafisika Kebersamaan Dalam Lensa Gabriel Marcel. Antropologi Metafisika & Isu-Isu Kekinian, 1.
Gultom, A. F. (2021). Makna Perubahan Dalam Identitas Diri: Perspektif Filsafat Eksistensi Soren Kierkegaard Dan Relevansinya Bagi Revolusi Mental Warga Indonesia (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Indonesia, K. W. G. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. PT Kanisius.
Indonesia, K. W. G. (1996). Katekismus Gereja Katolik, ( Arnoldus Ende, cetakan 1995), p.364
Martasudjita, E. P. D. (2014). Implementasi 50 Tahun Sacrosanctum Concilium di Gereja Katolik Indonesia. Jurnal Orientasi Baru, 23(1).
Naat, D. E. (2020). Tinjauan Teologis-Dogmatis Tentang Sakramen Dalam Pelayanan Gerejawi. Jurnal Teologi Pengarah, 2(1), 1-14.
Rumidi, S. (2004). Metodologi penelitian petunjuk praktis untuk peneliti pemula. Yogyakarta: Gajah Mada Universiti.
Rusae, Y., & Sinun, M. G. B. (2022). Meningkatkan Partisipasi Kaum Laki-Laki Mengikuti Perayaan Ekaristi Menurut Perintah II Dalam Terang Lima Perintah Gereja di Paroki St. Yosep Lite Keuskupan Larantuka. Jurnal Pastoralia, 3(1), 58-67.
Siagian, F. (2016). Rekonstruksi Misi Gereja Di Abad 21. Syntax Literate, 1(4), 1-13.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Cetakan Ke). Bandung: CV Alfabeta.
Thalar, T. N. B., & Dalmasius, S. (2022). Motivasi Orang Muda Katolik dalam Penerimaan Sakramen Tobat di Paroki St. Pius X Tenggarong. Gaudium Vestrum: Jurnal Kateketik Pastoral, 18-33.
Tomatala, Y. (2020). Gereja Yang Visioner Dan Misioner Di Tengah Dunia Yang Berubah. Integritas: Jurnal Teologi, 2(2), 127-139.
Wadu, L. B., Kasing, R. N. D., Gultom, A. F., & Mere, K. (2021, April). Child character building through the takaplager village children forum. In 2nd Annual Conference on Social Science and Humanities (ANCOSH 2020) (pp. 31-35). Atlantis Press.
Waruwu, E. (2020). Peranan Hari Sabat Bagi Kehidupan Orang Percaya Masa Kini. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, 3, 246-67.
Wiguna, V. A. (2021). Kemuliaan Allah sebagai Tujuan Penciptaan dalam Katekismus Gereja Katolik Artikel 293.