Nilai-Nilai Kristiani yang Terkandung dalam Upacara Temu Manten Pada Perkawinan Adat Jawa
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v1i10.1198Keywords:
Nilai-Nilai Kristiani, Sejarah Temu Manten, Upacara PanggahAbstract
Tradisi temu manten ialah tradisi yang dilakukan masyarakat jawa. Tradisi tersebut biasa digelar ketika seseorang memiliki hajat untuk menikahkan putra-putrinya. Temu manten juga disebut dengan upacara Panggih, artinya upacara pertemuan kedua belah pihak pengantin laki-laki dan pengantin perempuan di kediaman mempelai perempuan. Adapun nilai-nilai Kristiani yang terkandung adalah : kesabaran, kesetiaan, kelemahlembutan, cinta kasih, pelayanan, kesetaraan, dan tidak mencari keuntungan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai Kristiani yang terkandung dalam prosesi Temu Manten dalam pernikahan adat jawa khususnya di Paroki Maria Annunciata Lohdalem Keuskupan Malang yang pada dasarnya masyarakat atau umat kurang memahami arti dan makna nilai-nilai Kristiani yang terkandung didalam prosesi Temu manten dalam pernikahan adat jawa. Penelitian ini menggunakan Studi Pustaka dengan cara mempelajari atau menganalisa tentang upacara Temu Manten pada perkawinan adat Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelaksanaan tradisi Temu Manten atau panggih tidak terlepas juga dari nilai-nilai Kristiani yang ada khususnya pada Agama Katolik.
Downloads
References
Anugrah, D. (2016). Analisis Semiotika Terhadap Prosesi Pernikahan Adat Jawa Temu Manten Di Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 319–330. http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/04/Jurnal Ganjil diana (04-23-16-04-46-50).pdf
Derung, T. N. (2019). Gotong Royong dan Indonesia. Sapa, 4 No.1, 5–13.
Gultom, A. F. (2014). Refleksi Konseptual Dalihan Na Tolu Dan Porhalaan Pada Etnis Batak Toba Dalam Perspektif Kosmologi. Filsafat Islam: Historisitas Dan Aktualisasi (Peran Dan Kontribusi Filsafat Islam Bagi Bangsa). Prosiding, 1, 194-207.
Hidaya, A. Al, Alfiati, A., & Khoirunnisaa, K. (2016). Nilai-Nilai Religius dalam Tindakan Tutur pada Prosesi Temu Manten Upacara Pernikahan Adat Jawa di Kota Madiun. An-Nuha, 3(1), 73–91.
Munirah. (2020). Tradisi Temu Manten Pada Perkawinan Adat Jawa Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Sosial Keagamaan (Studi Di Desa Triharjo Kabupaten Lampung Selatan). 1(2), 1–79.
Nomer, V., Tahun, E. Y., Pendidikan, S., Rias, T., Universitas, F. T., & Surabaya, N. (2022). Kajian Nilai-Nilai Budaya Dalam Prosesi Temu Manten Adat Jawa DI Elfin Fauzia Akhsan Abstrak Abstraks. 11, 12–23.
Pratama, B. A., & Wahyuningsih, N. (2018). Pernikahan Adat Jawa Di Desa Nengahan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Haluan Sastra Budaya, 2(1), 19. https://doi.org/10.20961/hsb.v2i1.19604
Rositasari, R. (2018). Religiusitas Tata Cara Temu Manten DaLam Upacara Perkawinan Adat Jawa di Kabupaten Kediri. Simki-Pedagogia, 02(06), 1–12.
Salim, M. (2016). Adat Sebagai Budaya Kearifan Lokal untuk Memperkuat Eksistensi Adat ke Depa. Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, 5(2), 244-255.
Saputra, R., & Fitriani, E. (2019). Nilai Karakter Pada Upacara Panggih Temanten Masyarakat Jawa Silaut Desa Tanjung Makmur Kenagarian Lubuk Bunta. Jurnal Perspektif, 2(1), 34. https://doi.org/10.24036/ppkt/vol2-iss1/61
Yuniarti, D. I. A. (2018). Nilai-Nilai Religius Yang Terkandung Dalam Tradisi Temu Manten Pada Upacara Perkawinan Adat Jawa ( Studi Kasus di Dusun Tanduran Desa Jatisari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri). 51(1), 51.