Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Agama Katolik dalam Meningkatkan Karakter Siswa
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v2i9.1255Keywords:
Pendidikan Multikultural, Pembelajaran Agama Katolik, Karakter SiswaAbstract
Indonesia merupakan Negara mutikultur dan sering terjadi konflik dalam kehidupan bermasyarakat. Peneltian ini bertujuan untuk melihat bagaimana implementasi pendidikan multikultural melalui pembelajaran Agama Katolik dalam meningkatkan karakter siswa kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Banyuke Hulu. Metode yang digunakan adalah penelitian gabungan. Hasil penelitian dari implementasi pendidikan multikultural dalam meningkatkan karakter siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Banyuke Hulu adalah integrasi konten dan proses pengurangan prasangka, pedagogi kesetaraan dan pengurangan prasangka, pemberdayaan budaya sekolah dan struktur soial. Implementasi pendidikan multikultural melalui pembelajaran agama Katolik dan Budi Pekerti dalam meningkatkan karakter siswa kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Banyuke Hulu dapat dilihat dalam materi ajar kelas VII yaitu: manusia sebagai citra Allah, Aku diciptakan sebagai perempuan atau Laki-laki, peran keluarga, sekolah, Gereja, dan masyarakat bagi perkembanganku, membangun persahabatan sejati, tumbuh dan berkembang seturut teladan Yesus dan bersama Yesus memperjuangkan nilai-nilai dasar hidup manusia.
Downloads
References
Ahmadi. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ambarudin, R. I. (2016). Pendidikan multikultural untuk membangun bangsa yang nasionalis religius. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 13 (1), 28-45. https://doi.org/10.21831/civics.v13i1.11075
Amirusi, M., & Oktapyanto, R. R. (2020). Pendidikan IPS Multikultural. Bandung: Yrama Widya.
Anas Ma'arif, M. (2019). Pendidikan Multikultural Sebagai Pembentuk Karakter Peserta Didik. TA’LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam, 2 (2), 136-152.
Anwar Hafid, dkk. (2015). Pendidikan Multikultural Berbasis Budaya. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Arifin, Z. (2012). Pendidikan multikultural-religius untuk mewujudkan karakter peserta didik yang humanis-religius. Jurnal Pendidikan Islam, 1 (1), 89-106. https://doi.org/10.14421/jpi.2011.11.89-103
Awaru, A. O. (2017). Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Berbasis Multikultural Di Sekolah. Prosiding Seminar Nasional Himpunan Sarjana Ilmu-ilmu Sosial.
Banks, J. A. (2002). Transforming the Multicultural Education of Teachers Theory, Research. New York: Teachers College Press.
Chinn, Donna M. Gollnick And Philip C. (2017). Multi-Cultural Education in a Pluralistic Society. United States of America: Pearson.
Derung, T. N. (2017). Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat. SAPA-Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 2(1), 118-131.
Ekwandari, Y. S., Perdana, Y., & Lestari, N. I. (2020). ntegrasi Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah n Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 9 (1), 15-31. https://doi.org/10.36706/jc.v9i1.10268
Fatmawati, Laila. (2018). Pengembangan Modul Pendidikan Multikultural Berbasis Karakter Cinta Tanah Air dan Nasionalis pada Pembelajaran Tematik. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 8 (1), 80-92. https://doi.org/10.24246/j.js.2018.v8.i1.p80-92
Gultom, A. F. (2022). Bahasa Rasis Pemimpin Universitas dalam Paradigma Historis Eddie Cole. Metahumaniora, 12(2).
Handayani, W. (2018). Diskriminasi Gender Dalam Pendidikan. Muwazah-Jurnal Kajian Gender, 10 (2), 198-224. https://doi.org/10.28918/muwazah.v10i2.1784
Hasan, A. (2016). Diskriminasi Pendidikan Masyarakat Terpencil Firdaus. Equilibrium pendidikan sosiologi, 6 (1), 33-43. https://doi.org/10.26618/equilibrium.v6i1.1796
Indonesia, S. (2003). UU No. 20 tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional: Indonesia.
Iskandar, D. (2004). Identitas Budaya Dalam Komunikasi Antar-Budaya: Kasus Etnik Madura dan Etnik Dayak. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 6 (2), 119-140. https://doi.org/10.14203/jmb.v6i2.208
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kristianus. (2017). The Development of Multicultural Education Model in West Kalimantan. JETL (Journal Of Education, Teaching and Learning), 2 (1), 90-93. https://dx.doi.org/10.26737/jetl.v2i1.144
Kusmaryani, R. (2006). Pendidikan Multikultural Sebagai Alternatif Penanaman Nilai Moral Dalam Keberagaman. Paradigma.
Masitah. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Memfasilitasi Guru Menumbuhkan Rasa Tangung Jawab Siswa SD terhadap Masalah Banjir. Proceeding Biology Education Conference.
Konsilivatikan II, Hardawiryana. R (Penerj). (2003). Nostra Aetate: Jakarta: Obor, Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Novi Ratna Dewi, I. A. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Pendidikan Multikultural Menggunakan Permainan Untuk Mengembangkan Karakter Siswa. USEJ-Unnes Science Education Journal.
Prayit, P. P. (2017). Pengaruh Sikap Primordialisme Terhadap Upaya Pembentukan Proses Harmonisasi Masyarakat Multikultur. Jurnal Kultur Demokrasi.
Rahim, R. (2017). Signifikansi Pendidikan Multikultural Terhadap Kelompok Minoritas. Analisis.
Rasmitadila. (2020). Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
Saguna, F. (2019). Penerapa Teori Konstruktivis dalam Pembelajaran. Jurnal Paedagogi.
Siri, T. A. (2018). Etika Vos Amici Mei Estis Mgr. Dr. Dominikus Saku Dalam Tata Pencerahan Ilmu, Iman dan Ekonomi. Yogyakarta: Bajawa Press.
Suardi, Firdaus. (2019). Diskriminasi Pendidikan Masyarakat Terpencil. Equilibrium: Jurnal Pendidikan.
Tumon, M. B. (2014). Studi Deskriptif Perilaku Bullying pada Remaja. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.