Peran Ketua Dewan Pastoral Stasi dalam Meningkatkan Kreativitas Pembina Minggu Gembira di Stasi Santa Skolastika Sirumbia
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v2i11.1258Keywords:
Ketua Dewan Pastoral Stasi, Pembina Minggu Gembira, KreativitasAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ketua dewan pastoral stasi dalam meningkatkan kreativitas pembina minggu gembira di stasi Santa Skolastika Sirumbia Paroki Santo Petrus dan Paulus Kabanjahe. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, kreativitas pembina minggu gembira dilakukan dengan beberapa bentuk kreasi. Kreativitas pembina dilaksanakan dengan empat bentuk yaitu kreasi dan variasi doa, kreasi tempat tempat duduk, kreasi acara aktivitas dan kreasi lagu dan gerak. Anak Minggu Gembira sangat menyukai, sangat bahagia dan antusias untuk mengikuti setiap kegiatan yang diberikan pembina. Pembina minggu gembira sudah kreatif mengemas setiap kegiatan minggu gembira. Kedua, peran ketua dewan pastoral stasi meningkatkan kreativitas pembina minggu gembira sudah menjalankan perannya. Ketua Dewan Pastoral Stasi mampu menjadi motor kegiatan dengan menggerakkan pembina minggu gembira untuk berlatih dan memberikan pelatihan kepada pembina minggu gembira, menyediakan atau memberikan fasilitas untuk mendukung kegiatan minggu gembira dan menjadi motivator.
Downloads
References
Bagiyowinadi,F.X.Didik. (2009). Bekal untuk Pendamping Bina Iman Anak. Yogyakarta:Yayasan Pustaka Nusatama,.
Bryan Michael Wijaya dan Don Bosco Karnan Ardijanto. (2018). Partisipasi Umat Beriman Sebagai Pengurus Dewan pastoral paroki Periode 2015-2018 Di Paroki Regina Pacis Magetan, (Jurnal Pendidikan Agama Katolik Vol.19
Cahyadi Krispurwana. (2018). Pastoral Gereja. Yogyakarta: Kanisius
Campbell, David. (1986). Mengembangkan Kreativitas.Yogyakarta: Kanisius
Derung, T. N. (2017). Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat. SAPA-Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 2(1), 118-131.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik. (1993). Pewartaan dan Pembinaan Anak dan Remaja I. Malang: (tanpa penerbit).
Iskandar, (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada,
Konsili Vatikan II. (1992). Dekrit Kerasulan Awam. No 2. Dalam Dokumen Konsili Vatikan II Diterjemahkan oleh R. Hardawiryana. Jakarta: Dokumen dan Penerangan KWI. Obor.
MoleongJ.Lexy. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya,
Prasetya,L,H. Jokowarwanto,Th.Ag. Purwono Nugroho Adhi. (2008). Dasar-Dasar Pendampingan Iman Anak. Yogyakarta: Kanisius,.
Rachmawati, Yeni, Euiskurniati. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Prenada MediaGroup
Sinaga Anicetus B. (1996). Iman Triniter: Pedoman Hidup Iman. Jakarta: Obor.
Sinaga Anicetus B. (2018). Ketentuan Pelaksanaan Reksa Pastoral. Medan: Keuskupan Agung Medan.
Sinaga Anicetus B. (2009). Anggaran Dasar Paroki. Medan: Keuskupan Agung Medan.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Tim IPI Malang. (1993). Pewartaan dan Pembinaan Iman Anak dan Remaja I . Malang : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Pastoral Indonesia (IPI),
Yahya, Ayub. (2011). Menjadi Guru Sekolah Minggu Yang Efektif. Yogyakarta: PT.Gloria Usaha Mulia
Moa Antonius, (2020). Mengapa Aku Mau Menjadi Pengurus Gereja? Dosen Kitab Suci STFT Pematangsiantar, komsos kam.com-Pematangsianatar, hlm. 1, diases tgl. 16 Oktober, diakses tgl. 14.