Media Sosial: Rekonstruksi Pemuridan di Era Pandemi Covid-19
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v2i11.1259Keywords:
Media Sosial, Pemuridan, RekonstruksiAbstract
Semenjak virus Covid-19 menyerang kehidupan manusia maka terjadi pandemic global yang mana terjadinya batasan-batasann yang dibuat untuk mengurangi tersebarnya virus ini. Sehingga, karena pembatasan-pembatasan itu maka manusia harus mengadaptasikan diri dengan situasi. Akibat dari pandemic global ini juga dinamika kehidupan dari segala bidang menjadi tidak efektif. Banyak bidang dalam kehidupan manusia yang menjadi terganggu akibat pandemic global tak terkecuali dengan pemuridan. Semenjak pandemic global pemuridan sudah lagi tidak efektif bahkan dibeberapa tempat pemuridan diberhentikan agar tidak memperbesar penularan virus Covid-19 ini. Namun, pemuridan harus berjalan, untuk itu maka pemuridan harus memperbaiki dirinya, membangun kembali dinamikanya menggunakan alat dan cara yang ada. Maka dari itu media sosial merupakan salah satu alat dan cara yang paling efektif untuk melakukan rekonstruksi terhadap dinamika pemuridan. Media sosial dapat membantu membangun kembali dinamika pemuridan yang runtuh. Kita dapat menggunakan aset-aset dalam media sosial untuk beroperasi terhadap pemuridan. Media sosial juga pada dasarnya diciptakan untuk mempermudah hidup sosial manusia maka dari itu memanfaatkan media sosial sebagai alat rekonstruksi pemuridan di masa pandemic ini merupakan pilihan dan cara bijak yang harus dilakukan.
Downloads
References
Babang, Y. (2020). Strategi Pewartaan Injil di Tengah Pandemi Covid-19. Diakses dari http://www.osf.io
Chan, Edmund. (2014). A Certain Kind. Pemuridan Intensional yang Mnegubah Defenisi Sukses dalam Pelayanan. Singapore: Covenant Evangelical Free Church.
Cindy Rizal Putri Paramitha. (2011). Analisis Promosi berbasis Sosial Terhadap Keputusan pembelian Pelanggan dalam Bidang Kuliner. UNDIP, Semarang, Indonesia.
Darmawan I, P, Ayub. ( 2019). Jadikanlah Murid: Tugas Pemuridan Gereja Menurut Matius 28:18-20. Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat. 3(2), 144-153. Diakses dari http://scholar.archive.org.com
Departeman Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Departemen pendidikan dan Kebudayaan. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Derung, T. N. (2021). Media Sosial Sebagai Sarana Katakese Mahasiswa di Malang, Jawa Timur. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 1(1), 63–89. https://doi.org/10.37196/kenosis.v1i1.234
Epan Y. (2021). Adaptasi Pelayanan Gereja Masa Pandemi. Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayan Kristiani, 1(2), 94-110
Henry, M. (2008). Tafsiran Matthew Henry: Injil Matius 15-28 (H. Apriliani, dkk, Trans). Surabaya: Momentum dan Oikonomos Foundation.
Kaplan, M. A dan Haenlein. (2010). Users of the world, unite! The Challengs and opportunities of Social Media. Bussines Horizons 53 ( 1 )
Lilo, D, D. (2020). Misi Gereja: Menjangkau Yang Tidak Terjangkau di Era dan Pasca Pandemi Covid-19, 3(2). 204-216. Diakses dari http://www.jurnal.sttsetia.ac.id
Manfaat dan Dampak Negatif bermain Media sosial. Diakses April 6, 2022. Dari website: http://www.suara.com
Marbun B.N. (1996). Kamus Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Namda. (2012). Apa itu sosial media, 1. Diakses dari website: http://unpas.ac.id
Nurhalima, Dkk. (Ed). (2019).Media Sosial dan Masyarakat Pesisir. Yogyakarta: Penerbit deepublish.
Pemuridan di era New Normal. (2020). Diakses pada April 7. 2022. Dari wabsite: http://perkantasjakarta.org.com
Pemuridan. Diakses pada April, 2022. Dari website: https://alkitombuku.wordpress.com.
Sejarah Sosial media dan Perkembangannya. Diakses pada april, 2, 2022. Dari website: http://www.rongrangreng.net
Siantur, C & Simorangkir, J. Pentingnya sarana Media Sosial dalam Misi Gereja di Situasi Pandemi Covid-19, 1(2). 97-108. Diakses dari http://www.euangelion.iakntarutung.ac.id