Memaknai Hubungan Antara Ritual Toeb Ana dengan Tabernakel Terhadap Persembahan Hasil Panen

Authors

  • Kresensiana Manek Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua
  • Yanuarius Seran Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua
  • Yohana Aek Klau Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua

DOI:

https://doi.org/10.56393/intheos.v5i5.2936

Keywords:

Toeb Ana, Tabernakel, Persembahan Hasil Panen

Abstract

Toeb Ana adalah salah satu tempat suci yang ditinggalkan oleh nenek moyang pada saat ini, untuk melakukan ritual. Fungsi Toeb Ana sebagai tempat menyimpan persembahan hasil panen. Tabernakel merupakan tempat bersemayang Tuhan, sekaligus sebagai simbol roh yang bersemayam di tenggah umat-Nya. Tujuan persembahan hasil panen merupakan bentuk rasa syukur, kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati nenek moyang, yang telah memberikan hasil panen yang melimpah melalui air hujan, dengan harapan untuk musim berikut yang lebih baik. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Untuk meningkatkan pemahaman tentang ritual Toeb Ana, mengetahui ritual Toeb Ana dalam Suku Meo Tasiu di Desa Oenaek, mengetahui bagaimana cara menjalannya ritual Toeb Ana dalam rumah adat, memahami apa itu Tabernakel dan fungsinya, mengetahui hubungan antara Toeb Ana dalam masyarakat Suku Meo Tasiu dan Tabernakel dalam Gereja Katolik. Dari hasil analisis yang diperoleh, Toeb Ana sebagai salah satu kepercayaan masyarakat di Desa khususnya Oenaek Suku Meo Tasiu, tempat pemali yang digunakan untuk melakukan upacara ritual persembahan hasil panen kepada Tuhan Yang Maha Esa dan nenek moyang yang memiliki hubungan sangat kuat dengan tempat sakral dalam Gereja Katolik yaitu tabernakel, tempat untuk menyimpan hostia. Oleh karena ritual Toeb Ana tetap dilakukan, agar masyarakat tidak mendapatkan hukuman dari nenek moyang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, I. A., Wibisono, A., & Santosa, I. (2017). Analisa sinkretisme agama dan budaya melalui transformasi elemen visual bernilai sakral pada Gereja Katolik Ganjuran. Jurnal Desain Interior, 2(2), 73-86.

Aminah Mia Siti. (2011). Mengenal Rumah Adat Nusantara. Yogyakarta: Cakrawala.

Bevans, S. B. (2002). Models of Contextual Theology (Revised and Expanded ed.). Orbis Books.

Debri A. Amabi. (2020). Pengaruh Ritual Adat Terhadap Tata Ruang Pemukiman Tradisional Suku Matabesi Kabupaten Belu. Gewang: Gerbang Wacana Dan Rancang Arsitektur, 2 (1), hlm. 10.

Elyas Worotikan, Panduan Pelayanan Liturgi Untuk Prodiakon, (Jakarta: Komisi Liturgi Agung, 2013).

G. Schie Van. (2008). Hubungan Manusia Dengan Misteri Segala Misteri. Jakarta: Fidei Press.

Gultom, A. F. (2024). Objektivisme Nilai dalam Fenomenologi Max Scheler. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(4), 141–150. https://doi.org/10.56393/decive.v4i4.2107

Gultom, A. F. (2024). The Cultural Problems about the Adaptation of Manggarai Students in Malang City. Humanus, 23(2), 209-225. https://doi.org/10.24036/humanus.v23i2.125105

Hepi Witono Petrus. 2013. Miskan Haedut Kemah Suci. Surabaya: CV Garuda Mas Sejahtera.

Heuken Adolf. 2005. Ensiklopedi Gereja 8. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Hutabarat Sumiaty Adelina. (2023). Hukum Adat Indonesia Sejarah dan Perkembangannya. Anggota Ikapi: PT. Sonpedia, Publishing Indonesia.

Jannen R. Pangaribuan. (2016). Teologi Kehadiran Dalam Tabernakel. Jurnal Penganti Kristus, 1 (1), hlm. 80.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik Buku Informasi Dan Referensi. Obor: PT Kanisius.

Liliweri Alo. (2003). Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Lusius Tae Mau Lusius. (2022). Antropologi Budaya. Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua Modul Ajar, hlm. 50.

Mayor, K.M. (2022). Refleksi Budaya Dan Kearifan Lokal. Yogyakarta: Deepublish.

Ndolu, Y. L. (2018). Makna Ritual Adat dalam Spiritualitas Orang Timor. Jurnal Teologi Kontekstual, 15(2), 122–137.

Nurdinah Muhammad. (2013). Memahami Konsep Sakral Dan Profan Dalam Agama-Agama. Jurnal Substantia 15 (2), hlm. 270.

Palit Hano Abdinasti. (2022). Hubungan Tabernakel Dengan Liturgi Ibadah Bagi Iman Orang Percaya. Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 2 (2), hlm. 200-203.

Philipus Metom Benetius. (2022). Liturgi Ekaristi. Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua Materi Ajar, hlm. 59.

Retailers Christian. (2008). Panduan Mawar ke Tabernakel. Rose: Mawar Inc

Saet, M. L. (2020). Inkulturasi Liturgi dalam Masyarakat Adat NTT. Jurnal Liturgi dan Budaya, 8(1), 55–70.

Sartini Ni Wayan. (2017). Makna Simbolik Bahasa Ritual Pertanian Masyarakat Bali. Jurnal Kajian Bali, 07 (02), hlm. 107-108.

Schreiter, R. J. (1985). Constructing Local Theologies. Orbis Books.

Shabinus, Shandi (2019). Tabernakel Dalam Gereja Katolik. hlm. 2.

T. Adeney Bernard. (2000). Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius.

T. Cahyadi Krispurwana. (2012). Roti Hidup Ekaristi Dan Dunia Kehidupan. Yogyakarta: PT Kanisius.

Talan, P. K. (2022). Etika Persembahan dalam Tradisi dan Iman Kristen di Flores Timur. Jurnal Teologi dan Budaya, 10(2), 145–160.

W. Rosari Renati. (2013). Kamus Seni Budaya. Surakarta: Aksarra Sinergi Media.

Widiyaningtyas, E., & Gani, M. (2022). Telaah Tabernakel Dalam Perspektif Filosofis Ilmu Arsitektur. Skenoo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 2(1), 68-79.

Downloads

Published

2025-05-29

How to Cite

Manek, K., Seran, Y., & Klau, Y. A. (2025). Memaknai Hubungan Antara Ritual Toeb Ana dengan Tabernakel Terhadap Persembahan Hasil Panen. In Theos : Jurnal Pendidikan Dan Theologi, 5(5), 233–239. https://doi.org/10.56393/intheos.v5i5.2936

Issue

Section

Articles