Dialog Kontekstual Para Misionaris NZG di Tanah Karo: Studi Kasus Pa Mbelgah dalam Ketegangan antara Iman dan Budaya
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v5i6.3713Keywords:
Misi, Nederlandsche Zendeling Genootschap, Gendang Karo, Pa Mbelgah, Teologi KontekstualAbstract
Penelitian ini menganalisis kegagalan dialog kontekstual para misionaris Nederlandsche Zendeling Genootschap (NZG) di Tanah Karo pada awal abad ke-20, dengan menyoroti kasus Pa Mbelgah (Bakal Purba) sebagai figur adat yang dikucilkan gereja karena mempertahankan gendang Karo dalam ritus budaya. Menggunakan pendekatan historis-teologis dan sosiologis, penelitian ini menemukan bahwa ketegangan antara iman dan budaya tidak hanya disebabkan oleh perbedaan teologis, tetapi juga oleh dominasi paradigma misi Barat yang menolak simbol-simbol lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gereja masa kini perlu merekonstruksi paradigma misi yang lebih dialogis dan kontekstual. Novelty penelitian ini terletak pada reinterpretasi kasus Pa Mbelgah sebagai titik balik bagi teologi kontekstual Indonesia yang menghargai kearifan lokal dan memperjuangkan rekonsiliasi antara iman dan budaya. Penelitian ini berkontribusi pada wacana teologi kontekstual dan praktik inkulturasi dalam gereja lokal terhadap pengembangan model rekonstruktif bagi kajian misiologi dan teologi publik yang lebih inklusif terhadap keberagaman budaya. Gereja dipanggil untuk bergerak dari paradigma eksklusif menuju model misi yang dialogis, empatik, dan partisipatoris.
Downloads
References
Banawiratma, J.B. (1988). Konteks Berteologi Di Indonesia. Jakarta:BPK-GM
Bevans, S. B. (2002). Models of Contextual Theology. Maryknoll, NY: Orbis Books.
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Durkheim, E. (1995). The Elementary Forms of Religious Life. New York: Free Press.
Flick, U. (2018). An Introduction to Qualitative Research (6th ed.). London: SAGE. https://doi.org/10.4135/9781529716641
Gadamer, H.-G. (2004). Truth and Method (2nd ed.). London: Continuum. https://doi.org/10.5040/9781350938789
Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books.
Ives, C. D., Buys, C., Ogunbode, C., Palmer, M., Rose, A., & Valerio, R. (2023). Activating faith: pro-environmental responses to a Christian text on sustainability. Sustainability Science, 18(2), 877-890. https://doi.org/10.1007/s11625-022-01197-w
Kipp, R.S. (1990). The Early Years of a Dutch Mission in Karo, North Sumatra. Leiden: KITLV Press
Moderamen GBKP. (1966). Notulen Sidang Sinode GBKP 1966. Kabanjahe: Moderamen GBKP
Osmer, R. R. (2008). Practical Theology: An Introduction. Grand Rapids, MI: Eerdmans.
Phillips, J. L., & Brown, R. (1993). Hermeneutics and Biblical Interpretation. Grand Rapids, MI: Baker Academic.
Rae, S. (n.d.). Breath Becomes the Wind. Otago: University of Otago Press.
Sebayang, S., & Roskymawati. (1993). Peralatan Musik Tradisional Batak Karo. Medan: Depdikbud Sumut.
Singarimbun, M. (1992). Garamata, Perjuangannya Melawan Penjajahan Belanda. Jakarta: Balai Pustaka
Song,C.S. (1993). Sebutkanlah Nama-Nama Kami, Teologi Cerita Dari Perspektif Asia. Jakarta: BPK-GM
Steadly, M.M. (1993). Hanging Without A Rope. New Jersey: Princeton University Press.
Steenbrink, K. (2003). Dutch Colonialism and Missionary Enterprise in Indonesia. Exchange, 32(2), 123–145. https://doi.org/10.1080/0048721X.2003.00123
Swinton, J., & Mowat, H. (2006). Practical Theology and Qualitative Research. London: SCM Press. https://doi.org/10.5040/9780334040487
Thiselton, A. C. (2009). Hermeneutics: An Introduction. Grand Rapids, MI: Eerdmans.
Van der Tol, M., & Gorski, P. (2022). Secularisation as the Fragmentation of the Sacred and of Sacred Space. Religion, state & society, 50(5), 495-512. https://doi.org/10.1080/09637494.2022.2144662
Zimmermann, R. (2015). Hermeneutics and Exegesis in Contextual Theology. In Hermeneutics of the Bible (pp. 81–102). Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-319-09312-9_5

