Peran Pengasuh Dalam Melayani Anak Berkebutuhan Khusus Di Yayasan Bhakti Luhur Kompleks Halimun
DOI:
https://doi.org/10.56393/intheos.v1i3.534Keywords:
Anak Berkebutuhan Khusus, Peran PengasuhAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pengasuh dan faktor pendukung serta penghambat dalam melayani anak berkebutuhan khusus di Bhakti Luhur kompleks Halimun. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan observasi dengan menggunakan instrumen pedoman observasi dan wawancara terarah. Kegiatan penelitian dilakukan di yayasan Bhakti Luhur kompleks Halimun. Hasil penelitian berdasarkan instrumen yang dibuat, dan peneliti memperoleh hasilnya melalui wawancara dan observasi melalui informan yaitu para pengasuh kompleks Halimun. Dari hasil yang diperoleh mengenai peran pengasuh dapat dikatakan tidaksepenuhnya bisa mereka jalankan. Faktor pendukung adalah terpenuhnya sarana dan prasarana sedangkan faktor penghambat (1) kurang adanya kerjasama antara pengasuh untuk menjalankan kegiatan keseharian anak dan kegiatan latihan master anak; (2) Pengasuh kesulitan dalam melatih anak berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan yang berat; (3) kurangnya kreatifitas dari pengasuh dalam mengajar dan membimbing anak berkebutuhan khsusus dengan hambatan yang berbeda-beda; (4) kurangnya rasa tanggungjawab dari pengasuh dalam melaksanakan tugasnya.
Downloads
References
Daroni, G. A., Salim, A., & Sunardi, S. (2018). Impact of Parent's Divorce on Children's Education for Disability Kids. IJDS: Indonesian Journal of Disability Studies, 5(1), 1-9.
Dewi, N. K. (2017). Manfaat Program Pendidikan Inklusi Untuk Aud. Jurnal Pendidikan Anak, 6(1), 12-19.
Eva, N. (2015). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Malang: Fakultas Pendidikan Psikologi Univeritas Negeri Malang, 1, 23.
Goa, L. (2020). Peran Pengasuh Dalam Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus di Wisma Dewandaru Kota Malang. SAPA-Jurnal Kateketik dan Pastoral, 5(1), 70-87.
Gultom, A. F. (2016). Iman dengan akal dan etika menurut Thomas Aquinas. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 16(8), 44-54.
Hidayati, N. (2011). Dukungan Sosial Bagi Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus. Insan, 13(1), 12-20.
Nikmatunasikah, K. (2020). Psychological Well-Being Dan Keterlibatan Orang Tua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
Nugroho, A., & Mareza, L. (2016). Model dan Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting Pendidikan Inklusi. Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, 2(2), 145-156.
Perempuan, K. P. (2013). Panduan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Bagi Pendamping (Orang Tua, Keluarga, Dan Masyarakat). Kementrian Perlindungan Anak dan Perempuan: Jakarta.
Putra, P. H., Herningrum, I., & Alfian, M. (2021). Pendidikan Islam untuk Anak Berkebutuhan Khusus (Kajian tentang Konsep, Tanggung Jawab dan Strategi Implementasinya). Fitrah: Journal of Islamic Education, 2(1), 80-95.
Ramadani, A., Redjeki, E., & Mutadzakir, A. (2018). Kemitraan Orangtua Dan Lembaga Pendidikan Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus. Jurnal Pendidikan Nonformal, 11(1), 20-28.
Rani, K., & Jauhari, M. N. (2018). Keterlibatan Orangtua Dalam Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Abadimas Adi Buana, 2(1), 55-64.
Sunarya, P. B., Irvan, M., & Dewi, D. P. (2018). Kajian Penanganan Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Abadimas Adi Buana, 2(1), 11-19.
Vani, G. C., Raharjo, S. T., & Hidayat, E. N. (2015). Pengasuhan (good parenting) bagi anak dengan disabilitas. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 2(1).
Wadu, L. B., Kasing, R. N. D., Gultom, A. F., & Mere, K. (2021, April). Child Character Building Through the Takaplager Village Children Forum. In 2nd Annual Conference on Social Science and Humanities (ANCOSH 2020) (pp. 31-35). Atlantis Press.
Widyorini, E., Roswita, M. Y., Sumijati, S., Eriany, P., Primastuti, E., & Judiati, E. A. (2014). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus.
Yuliani, W. (2018). Metode penelitian deskriptif kualitatif dalam perspektif bimbingan dan konseling. Quanta, 2(2), 83-91.